Penyuluhan Sebagai Upaya Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Tentang Garam Beryodium
Abstract
Yodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh karena merupakan komponen dari hormon tiroid. Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) prsentase rumah tangga yang mengkomsumsi garam beryodium di Indonesia tahun 2016-2017 mengalami peningkatan dari 90,8% menjadi 92,8%. Program penyuluhan garam beryodium bertujuan untuk memberikan edukasi guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi garam beryodium. Selain itu juga untuk mengetahui seberapa efektif pengaruh penyuluhan garam beryodium dengan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang konsumsi garam beryodium. Sasaran kegitan adalah masyarakat dusun pappanambea dengan jumlah minimal 15 orang. Analisis data menggunakan uji pre post test. Berdasarkan hasil analisis perbandingan pre test dan post test, diketahui terjadi peningkatan jumlah pengetahuan dari 18 responden, pengetahuan dalam kategori cukup pada saat pre-test sebanyak 50% (9 responden) dan pada saat post-test sebanyak 88.9% (16 responden) maka pengetahuan cukup mengalami peningkatan 38,9%.Setelah di uji dengan menggunakan Uji 2 Related Samples Wilcoxon pengetahuan sebelum dan setelah penyuluhan diperoleh bahwa angka significancy menunjukkan p=0,001. Karena nilai p<0,05, dengan demikian membuktikan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan. Dengan kata lain, penyuluhan garam beryodium memberi pengaruh terhadap terhadap pengetahuan masyarakat.
References
Astutik, V. Y. (2017). Tingkat Pengetahuan, Pola Kebiasaan Lingkungan Hidup Berhubungan Dengan Motivasi Ibu Dalam Memilih Kondisi Garam. Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 5(2), 220. https://doi.org/10.33366/cr.v5i2.541
Hartriyanti, Y., Utarini, A., Purwanto, D. A., Wiweko, B., Sudargo, T., Kesehatan, D. G., Kedokteran, F., Masyarakat, K., Farmako, J., Utara, S., Yogyakarta, D. I., Farmako, J., Utara, S., & Yogyakarta, D. I. (2021). Ketersediaan Garam Beriodium Di Rumah Tangga R. Mgmi, 13(1), 25–36.
Karwiti, W., Basa, I. H., Asrori, A., & Silvia, V. (2019). Gambaran Kadar Iodium (Sebagai Kio3) Dalam Garam Dapur Yang Di Jual Di Pasar Kota Palembang Tahun 2017 The Presence Of Iodine (As Kio3) In Table Salts Sold In Palembang City In 2017. JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang), 13(2), 98–110. https://doi.org/10.36086/jpp.v13i2.233
Nurhayati, N., Irwan, I., & Miko, A. (2021). Penyuluhan garam beryodium terhadap perubahan pengetahuan ibu rumah tangga dalam penggunaan garam yodium. Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan, 2(2), 178. https://doi.org/10.30867/gikes.v2i2.490
Nurjaya, Aslinda, W., & Astuti, N. S. K. S. (2019). Analysis of Iodium Content in Salt Iodization in Plastic and Glass Storage Containers for 6 Days of Storage. Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan, 13(1), 25–29.
Pratiwi, A. D., Dewi, I., & Sumi, S. S. (2020). Hubungan Penggunaan Garam dengan Kejadian Sunting pada Balita Usia 24-60 Bulan di Puskesmas Minasatene Kelurahan Minasatene. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 15, 316–320.
Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013.
Riskesdas. (2018). pdf-hasil-riskesdas-riset-kesehatan-dasar-tahun-2018_compress.pdf.
Yanti, N., & Prameswari, G. N. (2015). Gambaran Perilaku Dan Persepsi Ibu Rumah Tangga Terhadap Konsumsi Garam Beryodium Di Wilayah Kerja Puskesmas Toroh 1 Kabupaten Grobogan Pada Tahun 2014. Unnes Journal of Public Health, 4(2), 100–107.