Kejadian anemia pada mahasiswi: Kontribusi pengetahuan dan asupan makanan
Abstract
Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kelompok wanita usia produktif. Adapun be berapa faktor yang dapat mempengaruhi anemia, diantaranya asupan gizi yang kurang, sehingga terjadinya perubahan gangguan pada penyerapan zat besi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan asupan makanan terhadap kejadian anemia pada mahasiswi. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Metode Pengambilan data melalui pengisian Kuesioner dan Pemeriksaan Hemoglobin. Populasi dalam penelitian ini adalah 98 mahasiswi angkatan 2019 jurusan Kesehatan masyarakat. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah teknik Proporsional Startified Random Sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 48 mahasiswi. Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa Hubungan pengetahuan dan asupan zat gizi (Protein, Fe, Vitamin C) terhadap status anemia pada mahasiswi nilai p value nya lebih besar dari a( 0,05) dan menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang secara static bermakna antara keempat variabel tersebut dengan status anemia pada mahasiswi kesehatan masyarakat angkatan 2019. Namun studi ini menyarankan pada mahasiswa semester akhir dalam menjaga dan memperhatikan asupan makanan yang dimakan.
References
Alfani, H., & Nuriannisa, F. (2022). Konsumsi Protein, Zat Besi Danvitamincdengan Kejadiananemiapadaremajaputri. Journal Scientific Of Mandalika.
Harahap, N. R. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri. Nursing Arts, 12(2), 78-90.
Ilham, D., Dara, W., & Sari, T. W. (2019). Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Asupan Zat Gizi (Karbohidrat, Protein, Lemak, Zat Besi, Dan Vitami C) Dengan Status Gizi Mahasiswi Tingkat I Dan Ii Program Studi Gizi Di Stikes Perintis Padang Tahun 2019. Jurnal Kesehatan Saintika Meditory, 2(1), 81-92.
Lewa, A. F. (2016). Hubungan asupan protein, zat besi dan vitamin c dengan kejadian anemia pada remaja putri di MAN 2 Model Palu. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 3(1).
Mulyani, N. S., & Sadrina, C. N. (2021). Asupan Protein, Zat Besi, Dan Vitamin C Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh. Jurnal Gizido, 13(1 Mei), 33-41.
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi penelitian kesehatan.
Pinasti, L., Nugraheni, Z., & Wiboworini, B. (2020). Potensi tempe sebagai pangan fungsional dalam meningkatkan kadar hemoglobin remaja penderita anemia. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 5(1), 19-26.
RISKESDAS (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Suheti, E., Indrayani, T., & Carolin, B. T. (2020). Perbedaan pemberian jus daun kelor (moringa oleifera) dan kacang hijau (vigna radiata) terhadap ibu hamil anemia. Jurnal akademi keperawatan husada karya jaya, 6(2).
Thamrin, H., & Masnilawati, A. (2021). Hubungan antara Pengetahuan, Tingkat Konsumsi Protein, Zat Besi, dan Vitamin C dengan Kadar Hemoglobin pada Mahasiswi Kebidanan. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 12, 30-33.
WHO. (2020). Global And Regional Trends By Un Regions, 1990-2020. Di Akses 27 Novemberl 2022