ISLAMISME DAN DEMOKRATISASI DI INDOENSIA PASCA REFORMASI:ANALISIS SOSIO-POLITIK

  • Syahrir Karim Jurusan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)

Abstrak

Dalam beberapa pemeikiran terbaru, setidaknya ada tiga pandangan yang mencoba memecahkan masalah dikotomi antara agama (Islam) dan Negara. Pertama, Islam dan Negara adalah integreted (bersatu), tak dapat dipisahkan. Negara merupakan lembaga politik dan agama sekaligus. Pemerintahan negara diselenggarakan atas dasar kedaulatan Ilahi. Kedua, Islam dan negara berhubungan secara simbiotik yaitu berhubungan timbal-balik dan saling memerlukan.  Intinya adalah bahwa Islam memerlukan negara karena dengan negara, Islam dapat berkembang. Sebaliknya, negara memerlukan agama (Islam) agar dapat berkembang  dalam bimbingan etika dan moral. Ketiga, hubungan Islam dan negara bersifat sekularistik. Pandangan ini menolak sama sekali pendasaran negara kepada Islam, atau setidaknya menolak determinasi Islam atas bentuk negara. Di kalangan muslim, pemrakarsa pandangan ini antara lain adalah Ali Abd Al-Raziq. Ketiga pandangan tentang hubungan Islam dan negara ini dapat dipakai untuk melihat perkembangan persepsi umat Islam terhadap negara dan sebaliknya. Secara umu pandangan-pandangan yang ada di atas tersebar dalam berbagai aliran atau pemikiran yang ada di Indonesia, baik yang bersifat gerakan (Islam-Islamisme) atau wujud lain yang sangat berpengaruh dalam proses demokratisasi di Indonesia.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Abdel Salam Sidahmed and Anoushiravan Ehteshami. (ed.). 1996. Islamic fundamentalism. Westview Press.

Anthony Bubalo, Greg Fealy & Whit Mason. 2012. Zealous [2]Democrats: Islamism and Democracy in Egypt, Indonesia and Turkey. Terjemahan oleh Syamsu Rijal, PKS dan Kembarannya; Bergiat jadi demokrat di Indonesia, Mesir dan Turki. Jakarta, Komunitas Bambu.

Anthony Oberschall. 1973. Social conflicts and social movement. New Jersey: Prentice Hall.

Anhar Gonggong. 2004. Abdul Qahhar Mudzakkar dari patriot hingga pemberontak. Yogyakarta: Ombak.

Azyumardi Azra. 1996. Pergolakan politik Islam dari fundamentalisme, modernisme, hingga Post-modenisme. Jakarta: Paramadina.

Bernhard Platzdasch. 2009. Islamism in Indonesia; Politics in the emerging democracy. Singapore.

Bahtiar Effendi. 2000. Repolitisasi Islam; pernahkah Islam berhenti berpolitik?. Bandung: Mizan.

Burhanuddin Muhtadi. 2012. Dilema PKS; suara dan syariah. Jakarta: Gramedia.

G.H. Jansen. 1980. Islam Militan; Sebuah uraian dan analisis yang tajam tentang konfrontasi antara Islam dengan barat saat ini. Terjemahan, Militant Islam; An informed and incisive analaysis of Islam’s confrontation with the western world today. Bandung: Pustaka.

Greg Fealy, 2004. Islamic radicalism in Indonesia: The Faltering revival,” Southeast Asian affairs 2004 (Singapore: Institute of Southeast Asian Studies).

Haedar Nashir. 2007. Gerakan Islam Syariat: Reproduksi salafiyah ideologis di Indonesia, Jakarta: RMBOOKS.

Muhammad Rahmat Imdadun. 2003. Transmisi Gerakan Revivalisme Islam Timur Tengah ke Indonesia 1980-2002: Studi atas gerakan tarbiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia. Tesis Master, Universitas Indonesia.

Nazih Ayubi. 1991. Political Islam; religion and politics in the Arab world. London: Routledge.

John Calvert. 2008. Islamism: A documentary and reference guide. India: Green Wood Press.

John L. Esposito, (ed.). 1997. Political Islam; revoultion, radicalism, or reform?. London: Lynne Rienner, Inc.

John L.Esposito. 1990. Islam dan Politik, Terjemahan, Jakarta: Bulan Bintang.

Masdar Hilmy .2010. Islamism and Democracy in Indonesia; piety and pragmatism, Singapore.

Olivier Roy. 1994. The Failure of Political Islam. London: I.B. Tauris Publishers, London.

Peter R. Demant. 2006. Islam vs Islamism: the dilemma of the muslim world, London.

Laura Guazzone. 1995. The Islamist Dilemma; the political role of Islamist movement in the Arab world, UK: Ithaca Press, UK.

Samuel P. Huntington. 1996. The Clash of Civilizations and the remaking of world order, New York.

Samuel Graham Wilson. 1976. Modern Movemets Among Moslems: scholarly resources. Inc, New York.

Saiful Mujani. 2007. Muslim Demokrat; Islam Budaya Demokrasi, dan Partisipasi Politik di Indonesia Pasca Orde Baru, Jakarta: Gramedia.

Taufik Abdullah. 1987. Islam dan Masyarakat: pantulan Sejarah Indonesia, Jakarta: LP3ES.

The Emirates Center for Strategic Studies and Research. 2003. Islamic Movements; impact on political stability in the Arab world. Abu Dhabi.

Burhan Ghalioun. 2010. Islamology Comes to the Aid of Islamism, Diogenes, 257: 120.

Daniel Pipes. 2000. Islam and Islamism: Faith and Ideology, The National Interest, Washington. 87-93.

Hussin Muthalib. 1990. Islamic Revivalism in ASEAN States: Political Implication, Asian Survey, Vol. 30, No.9. 877-891.

William I. Robinson. 2010. Globalization and Social Movements: Islamism, Feminism, and the Global Justice Movement Contemporary Sociology: A Journal of Reviews. 39: 187

Peter Baehr. 2011. Marxism and Islamism: Intellectual conformity in Aron's time and our own. Journal of Classical Sociology. 11:173.

Arun Kundnani. 2008. Islamism and the roots of liberal rage, Race Class, 50: 40

Chistopher Houston, 2004, Islamism, Castoriadis and Autonomi Number 76. SAGE Publications (London, Thousand Oaks, CA and New Delhi). 49-69.

Ali Riaz. 2004. God Willing: The Politics of Islamism in Bangladesh. Lanham, MD: Rowan and Littlefield. pp. 23.

Diterbitkan
2012-12-22
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 701 times