KECERDASAN INTELEKTUAL NABI MUHAMMAD SAW. DALAM PERSPEKTIF HADIS

  • Fadhlina Arief Wangsa Fakultas Ushuluddin & Filsafat UIN Alauddin Makassar
    (ID)

Abstrak

Daniel Goleman (pakar psikolog ternama) yang menyatakan bahwa Intelligence Quotient / IQ (kecerdasan intelektual), adalah salah satu yang ikut menentukan kesuksesan seseorang, walaupun bukan yang dominan, karena di luar sana, masih ada kecerdasan-kecerdasan lainnya. Di sisi lain, penulis Michael H Hart dalam bukunya ‘The 100, A Ranking of the Most Influential Persons In History, menjadikan Nabi Muhammad SAW. sebagai rangking pertama orang yang paling berpengaruh di dunia. Kesuksesan ini menjadi tanda tanya besar, mengingat Nabi Muhammad SAW. lahir kondisi sosial, politik, ekonomi di negara Arab yang buruk, kacau dan memprihatinkan. Bahkan, Nabi Muhammad dikenal sebagai seorang yang ummi, sebagaimana masyarakat Arab Quraish pada masa itu. Kata “ummi”, ditafsirkan oleh mayoritas mufassir, yaitu tidak bisa membaca dan menulis. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan membuktikan Intelligence Quotient (kecerdasan intelektual) Nabi Muhammad berdasarkan Hadis-hadis.

Intelligence Quotient menurut Kecerdasan intelektual menurut Robbins adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental, berpikir, menalar dan memecahkan masalah.Sementara menurut Ree, Earles, & Teachout mengacu pada kemampuan individu untuk bertindak secara mental, seperti berpikir dan merenungkan. Kecerdasan intelektual diklasifikasikan ke dalam dua kategori: kemampuan kognitif umum dan kemampuan khusus. Umumnya, G-faktor yang dikenal sebagai kemampuan kognitif berarti, misalnya, kemampuan individu untuk berpikir dan ingat, sedangkan S-faktor adalah kemampuan khusus dari seorang individu.

Jenis penelitian ini adalah librarly research, dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis, menggunakan pendekatan ilmu Hadis, psikologi, dan sejarah. Peneliti dalam hal ini, telah membuktikan beberapa Hadisyang menjelaskan kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh Nabi SAW., seperti bagaimana Nabi SAW. menghafal ayat-ayat Allah dengan cara menghafalnya di dada, tidak dengan tulisan, yang membuktikan kekuatan hafalan dan ingatannya; bagaimana Nabi mempersaudarakan suku Aus dan Khazraj yang telah lama bermusuhan dan berperang satu sama lain, juga mempersaudarakan kaum muhajirin dan kaum Anshar di Medinah. Menunjukkan kecerdasan berfikir Nabi dalam menyelesaikan masalah-masalah besar; bagaimana Nabi berbicara kepada orang dengan menyesuaikan kemampuan akalnya, bagaimana Nabi berkomunikasi dengan jelas dan analogi-analogi yang logis dan sangat mudah  difahami, bagaimana Nabi menalar, dan berhitung dengan cepat dan tepat, kesemuanya menunjukkan indikator-indikator kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh Nabi.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Al-Athqala>ni, ibnu Hajar. 1986. Fath al-Ba>ri, al-juz’u al-sa>bi’ah, al-t}ab’ah al-u>la, al-Qa>hirah: Da>r al-Diyya>n li al-Tura>th.

Al-Bukha

Al-Baihaqi>. 2003. Sunan al-Baihaqi, juz’u al’a>syirah, Beiru

Al-Baghawi<, Abu< Muh{ammad al-H{usain ibn Mas’u

Al-Baid{a, Beiru

Dio Martin, Anthony. 2003. Emotional Quality Management, Cet. II., Jakarta:Arga.

Goleman, Daniel. 1996. Emotional Intelligence, New York:Bantam Book.

Http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30870/4/Chapter%20II.pdf . (Diakses 19 Setember 2014).

Http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30870/4/Chapter%20II.pdf . (Diakses 19 Setember 2014).

Ibn Hibba>n>, Muhammad. 2000. al-Si>rah al-Nabawiy>ah, al-t{}ab’ah al-u>la, Beirumi>.

Ibn ‘Umar, Ismail Abu< al-Fida<’. 1976. Al-Sim. 2007. Al-Si>rah al-Nabawiyah, al-juz al-awwal, al-t}ab’ah al-u>la, al-Qa>hirah: Da>r al-Gad>I al-Jadi>d.

Ibn ‘Abd al-Wah>a>b, ‘Abd Allah ibn Muhammad. 2000. Mukhtas}ar Si>rah al-Rasu>l, al-t}ab’ah al-tha>niyah, Riya>d}:Makatabah Da>r al-Sala>m..

Ibn ‘Ali<, Muhammad ibn Mukarram. 1414H. Lisa

Ibn Muhammad, Abdullah. 2000. Mukhtas}ar Si>rah al-Rasu>l, Riya>d:Maktabah da>r al-Sala>m.

Ibn Hanbal, Abu< ‘Abd Allah Ah{mad ibn Muhammad. 2001. Musnad Ahmad ibn Hanbal, al-juz’u al-san, t{ab’ah al-ulah.

Ibn Hisyam. 2007. Al-Si>rah al-Nabawiy>ah, juz al-tha>ni>, al-t}ab’ah al-u>la, al-Qa>hirah:Da>r al-Gad>i al-Jadi>d.

Kemetrian Agama RI , Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an. T.Th. Al-Qur’a

Kosim, Muhammad. “Nabi Muhammad SAW. Pendidik Ummat”, 29 Januari, 2013 , http://harianhaluan.com/index.php/opini/20781-nabi-muhammad-saw-pendidik-umat. (Diakses 18 September 2014).

Al-Khati>b, Muhammad ‘Ajaj. 1975. Us}u>l al-Hadi>th, al-t}ab’ah al-tha>lithah, T.Tp.:Da>r al-Fikr.

Munawwir, Ahmad Warson. 1997. Kamus al-Munawwir, Yogyakarta:Pustaka Progresif..

Al-Naisa

Al-Nabulisi<, Mausu<’ah. S{ifahttps://nabulsi.com/web/article/450/%D8%B5%D9%81%D8%A7%D8%AA-%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%B3%D9%84-1 (Diakses 04 Juli 2020).

Al-Qurt{ubi<, Abu< ‘Abd Alla

Al-Ra<, Abu< ‘Abd Allar al-Ra<<, al-juz’u al-salithah, Beiru

Al-Sujastayah.

Al-S}alla>bi>, ‘Ali> Muhammad. 2010. al-Si>rah al-Nabawi>yah, al-T}ab’ah al-‘A>syirah, Beirut:Da>r al-Ma’a>rif.

Al Tirmidhi, Muhammad ibn ‘I

Al-T{abari<, Muhammad ibn Jari

Wahyuningtyas, Ratri. 2014. Journal of Modern Accounting and Auditing, ISSN 1548-6583January, Vol. 10.

Yayasan Penyelenggara Penerjemah / Penafsir al-Qur’an, al-Qur’a

Al-Zurqani<. 1424 H. Syarh al-Zurqani< ‘alâ Muwaththa’ al-Ima

Diterbitkan
2020-06-30
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 732 times