MEMAHAMI NILAI-NILAI KULTURAL MASYARAKAT SEBAGAI WADAH DAKWAH (PERSPEKTIF AL-QUR’AN)
Abstrak
Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. berlaku sampai akhir zaman. Ajaran-ajarannya mencakup berbagai aspek kehidupan manusia dan selalu relevan dengan situasi dan kondisi masyarakat. Ajaran-ajaran yang tercantum di dalam al-Qur’an, pada umumnya disampaikan hanya pokok-pokok saja secara global, sedang rinciannya ditemukan dalam hadis Rasulullah saw., serta penjelasan para ulama sepanjang sejarah al-Qur’an, sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi al-Qur’an. Karena itu petunjuk al-Qur’an yang bersfat umum, dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadi perbedaan pada setiap masyarakat, karena perbedaan kultur masyarakat. Karena itu cultural dalam bentuk makruf dan mungkar, seharusnya merupakan pengejawantahan dari konsep al-khaer dalam al-Qur’an yang bersifat umum.##plugins.generic.usageStats.downloads##
##plugins.generic.usageStats.noStats##
Referensi
Kementerian Agama RI., al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, 2012.
Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an , Vol. 3. Jakarta: Lentera, 2001.
Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an , Vol. 2. Jakarta: Lentera, 2001.
Abdul Jabbar bin Ahmad, Syarah al-Ushul al-Khamsah. (Beirut: Maktabah al-Wahbah, 1965).
Mattulada, Latoa, Satu Lukisan Analitis terhadap Antropologis Orang Bugis, Disertasi. Jakarta, 1975.
Mattulada, Islam di Sulawesi Selatan, dalam Taufiq Abdullah (ed), Agama dan Perubahan Sosial. Jakarta: Rajawali, 1983.
Diterbitkan
2017-10-05
##submission.howToCite##
Galib, M. (2017). MEMAHAMI NILAI-NILAI KULTURAL MASYARAKAT SEBAGAI WADAH DAKWAH (PERSPEKTIF AL-QUR’AN). Sulesana, 11(1), 19 - 27. https://doi.org/10.24252/.v11i1.3545
Terbitan
Bagian
Artikel