PENDEKATAN DAKWAH KULTURAL DALAM MASYARAKAT PLURAL

  • Sakareeya Bungo Program Doktor (S3) Asal Thailand
    (TH)

Abstrak

Abstract; Dakwah kultural di satu sisi mempunyai prinsip dengan lebih menekankan pendekatan Islam kultural, yakni salah satu pendekatan yang berusaha meninjau kembali kaitan doktrinal formal antara Islam dan politik atau Islam dan negara. Dakwah kultural mempertanyakan validitas; apakah benar bahwa dakwah umat Islam yang berada di luar kekuasaan adalah dakwah yang tidak lengkap dan sempuma. Hakekat dakwah pada dasamya adalah upaya mengajak dan mengembalikan manusia pada eksistensi secara integral, serta merupakan upaya penjabaran nilai-nilai Ilahi menjadi amal saleh dalam kehidupan nyata. Antara pemikiran tentang dakwah yang berkembang sekarang dengan realitas, ada suatu kesenjangan yang perlu dijembatani. Pertama, kesenjangan yang berasal dari cara memberikan pengertian dakwah yang mempengaruhi tradisi dakwah selama ini. Kedua, kesenjangan yang disebabkan tidak adanya kerangka keilmuan tentang dakwah yang mampu memberikan penjelasan tentang dakwah Islam, yang merupakan kesenjangan antara teori dan praktek. Dakwah kultural di satu sisi mempunyai prinsip dengan lebih menekankan pendekatan Islam kultural, yakni salah satu pendekatan yang berusaha meninjau kembali kaitan doktrinal formal antara Islam dan politik atau Islam dan negara. Tegasnya gerakan dakwah kultural itu cenderung mempertanyakankebenaran statemen yang mengatakan bahwa gerakan dakwah dipandang belum sungguh-sungguh memperjuangkan Islam Hubungan antara Islam dan politik atau Islam dan negara termasuk wilayah pemikiran ijtihadiyah, yang tidak menjadi persoalan bagi umat Islam ketika sistem kekhalifahan masih bertahan di dunia Islam. Kata Kunci: Dakwah, Kultural, Struktural, Plural Cultural Da'wa on one side with a greater emphasis has principles of Islam cultural approach, which is one approach that seeks to review the formal doctrinal connection between Islam and politics or Islam and the state. Da'wa cultural question the validity; is it true that proselytizing Muslims is beyond the power of propaganda that is incomplete and imperfect. The essence of da’wa essentially a bid to entice and restore integral human existence, as well as the values of the translation effort Divine become good works in real life. Between the idea of propaganda is developing now with reality, there is a gap that needs to be bridged. First, the gap is derived from understanding how to give da'wah affecting propaganda tradition over the years. Second, the gap caused by the absence of scientific framework of propaganda that is able to explain the propagation of Islam, which is the gap between theory and practice. Cultural Da'wa on one side with a greater emphasis has principles of Islam cultural approach, which is one approach that seeks to review the formal doctrinal connection between Islam and politics or Islam and the state. Strictly speaking cultural missionary movement that tends mempertanyakankebenaran statement saying that the missionary movement was seen not truly fight for Islam The relationship between Islam and politics or Islam and the country including the ijtihadiyah thinking, which is not a problem for Muslims when the system Caliphate remained in the Islamic world. Keywords: Da'wah, Cultural, Structural, Plural
Bagian
Vol. 15, No. 2, Desember 2014
Abstrak viewed = 11404 times