METODE PENAFSIRAN SYEKH NAWAWI AL-BANTANI DALAM TAFSIR MARAH LABID
Abstract
Tulisan ini membahas tenhtang Syekh Nawawi al-Bantânî dan Metode Penafsirannya pada karyanya Tafsir Marâh Labîd. Syekh Nawawi al-Bantânî adalah putera bangsa yang mendunia dengan karya-karyanya yang luar biasa dalam berbagai disiplin ilmu dan keilmuannya diakui oleh berbagai Negara dengan menjadi pengajar di Mesjid al-Haram dan mendapat pengakuan dari al-Azhar Kairo, serta karya-karya menjadi kajian pokok di berbagai pesantren di Indonesia. Metode penafsirannya adalah Ijmali dan pada banyak bagian Tahlili dengan memadukan antara bentuk bi al-ma`tsur dan bi al-ra’y. Dalam tafsirnya, beliau menggunakan berbagai pendekatan keilmuan seperti Aqidah, Ilmu Kalam, Fiqh, Tasawuf, dan lain-lain, hal ini dipengaruhi oleh keluasan ilmu beliau. Karena itu teknik interpretasi yang digunakan oleh Nawawi adalah teknik interpretasi tekstual, linguistik (kaidah-kaidah Bahasa), sosio-historis (asbab al-nuzul), teleologis (kaidah-kaidah fiqh), kultural (pengetahuan yang mapan), dan interpretasi logis.
References
Arsyad, Mustamin M., Al-Syekh Muhammad Nawawi al-Jâwi wa Juhûduhu fî al-Tafsîr al-Qur’ân al-Karîm fî Kitâbihi “al-Tafsîr al-Munîr li Ma`âlim al-Tanzîl”, Desertasi Doktor pada Universitas Al-Azhar Kairo-Mesir, tahun 2000.
--------------, Signifikansi Tafsir Marâh Labîd Terhadap Perkembangan Studi Tafsir di Nusantara, dalam Jurnal Studi Al-Qur’an, Vol. I, No. 3, 2006.
Al-Bantâni, Syekh Nawawi, Kâsyifat al-Sajâ Syarh Safînat al-Najâ, Semarang: Karya Thaha Putra, T.th.
--------------, Marâqi al-`Ubûdiyyah Syarh Matn Bidâyah al-Hidâyah, Semarang: Karya Thaha Putra, T.th.
Burhanuddin, Mamat S., Hermeneutika Al-Qur’an ala Pesantren (Analisis Terhadap Tafsir Marâh Labîd Karya K.H. Nawawi Banten), cet. I, Yogyakarta: UII Press, 2006.
Dasuki, H. A. Hafizh, et.al., Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve, 1994, Jilid 4.
Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan Hidup Kiyai, Jakarta: LP3S, 1982.
Al-Dzahabi, Muhammad Husain, al-Tafsîr wa al-Mufassirûn, cet. VII, Kairo: Maktabah Wahbah, 2000, jilid II.
Al-Farmawi, Abd al-Hayy al-, al-Bidayah fi al-Tafsir al-Maudhu`i, Kairo: Maktabah al-Jumhuriyyah, 1979.
Gusmian, Islah, Khazanah Tafsir Indonesia dari Hermeneutika hingga Ideologi, Cet. I, Jakarta: Teraju, 2002.
Ibn Katsir, Abu al-Fidâ Ismail, Tafsir al-Qur’an al-`Azhîm, Kairo: Dar al-Turats, t.th., jilid I.
Jamrah, Suryan A., Metode Tafsir Maudhu`i; Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafido Persada, 1994, cet. I.
Ma’luf, Louis, Al-Munjid fi Al-Lughah wa Al-A’lam, Cet. XXV, Beirut: Dar al-Masyriq, 2002.
Salim, Abdul Muin, Fiqh Siyasah; Konsepsi Kekuasaan Politik Dalam al-Qur’an, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002.
----------------, Metodologi Tafsir Sebuah Rekonstruksi Epistimologis, Memantapkan Keberadaan Ilmu Tafsir Sebagai Disiplin Ilmu, Orasi Pengukuhan Guru Besar IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1999.
Steenbrink, Karel A., Beberapa Aspek Tentang Islam di Indonesia Abad ke-19, Jakarta: Bulan Bintang 1984.
Suryadilaga, M. Alfatih, dkk., Metodologi Ilmu Tafsir, cet. I, Yogyakarta: Teras, 2005.
Syamsu As, Muhammad, Ulama Pembawa Islam di Indonesia dan Sekitarnya, cet. II, Jakarta: Lentera Basritama, 1999.