Penerapan Arsitektur Hijau dalam Desain Indoor Waterpark di Kota Makassar

  • Nursyam Arsitektur UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Ratriana Said Bunawardi Arsitektur UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Ahmad Uleng Arsitektur UIN Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Abstrak Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri dari destinasi wisata yang banyak. Hal ini terbukti, karena sektor pariwisata merupakan penyumbang pendapatan devisa negara yang sangat penting. Hal di atas tentunya dicapai berkat pilihan destinasi wisata di Indonesia yang sangat beragam, mulai wisata alam, wisata sejarah dan budaya, wisata belanja, wisata keagamaan serta yang banyak berkembang akhir-akhir ini yaitu wisata taman bertema atau sering disebut Theme Park. Perkembangan taman bertema di Indonesia sebenarnya sudah dimulai pada tahun 1966, yang diawali oleh diresmikannya Taman Impian Jaya Ancol, taman bermain yang wahana permainannya berlokasi di luar ruangan (outdoor). Khusus di Sulawesi Selatan sendiri, perkembangan taman bertema sudah ada di beberapa tempat, seperti Gowa Discovery Park di Kabupaten Gowa, Bugis Water Park di Antang, serta Trans Studio Mall di Kawasan Tanjung Bunga,Makassar, namun untuk taman bertema yang berlokasi indoor, hanya Trans Studio Makassar yang wahananya terletak di dalam ruangan, untuk taman bertema air atau sering disebut indoor waterpark belum ada di Makassar bahkan di Indonesia.  Kehadiran indoor waterpark di Makassar akan menambah tujuan destinasi wisata yang baru di Makassar bahkan di Indonesia, serta dapat memberikan nuansa baru bagi para wisatawan lokal tentang suasana indoor waterpark sehingga dapat meningkatkan laju perekonomian di Makassar. Perancangan bangunan waterpark indoor ini menerapkan konsep arsitektur hijau, yang mana terfokus pada upaya meminimalisir penggunaan energi baru, dalam hal ini ditekankan kepada pengolahan air bekas pakai.

Kata Kunci : Arsitektur Hijau;  Indoor Waterpark; Wisata 

 

Abstract  Indonesia is a country that consists of many tourist destinations. This is proven because the tourism sector is a very important contributor to foreign exchange earnings. The above is certainly achieved thanks to a very diverse choice of tourist destinations in Indonesia, from natural tourism, historical and cultural tourism, shopping tours, religious tourism and what has been developing recently, namely theme park tours or often called Theme Park The development of theme parks in Indonesia actually started in 1966, which was initiated by the inauguration of Taman Impian Jaya Ancol, a theme park whose game rides are located outdoors (outdoor). Particularly in South Sulawesi itself, the development of theme parks already exists in several places, such as Gowa Discovery Park in Gowa Regency, Bugis Water Park in Antang, and Trans Studio Mall in the Tanjung Bunga Area, Makassar, but for indoor theme parks, only Trans The Makassar Studio, which is located indoors, for a water theme park or often called an indoor waterpark, does not exist in Makassar, even in Indonesia. The presence of an indoor waterpark in Makassar will add new tourist destinations in Makassar and even in Indonesia and can provide new nuances for local tourists about the indoor waterpark atmosphere so that it can increase the pace of the economy in Makassar. The design of this indoor waterpark building is directed at the concept of green architecture, which is focused on efforts to minimize the use of new energy, in this case, the emphasis is on used water treatment.

Keywords: Green Architecture; Indoor Water Park; Tour

References

Ardiani, Y. M. (2015) Sustainable Architecture, Erlangga,Jakarta

Asrial D (2015) Tugas Akhir Hotel dan Kondominium. Tugas Akhir, Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Bauer, M., Mösle, P. and Schwarz, M. (2010) Green building: Guidebook for sustainable architecture. Springer Berlin Heidelberg.

Deddy Erdiono (2009) Arsitektur Hijau: Arsitektur Ramah Lingkungan.Jurnal,Universitas Sam Ratulangi Manado

Extrada, E. (2009) Taman Bertema Indoor di Kota Semarang,Skripsi,Universitas Diponegoro Semarang.

Krisdianto, C. H. (2015) Merapi Water Park Sebagai Wisata Air dn Flora di Sleman. Skripsi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Pemerintah Kota Makassar. (2019) RTRW Kota Makassar.

Neufert, E. (1936) Data Arsitek Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Neufert, E. (1992) Data Arsitek Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Priatman, J. (2002) ‘Energy-Efficient Architecture’ Paradigma Dan Manifestasi Arsitektur Hijau. Jurnal.

Semesta, P. K. G. (2019) Syarat Air Kolam Renang Sehat

Sufah, F. F. (2015) Survey Tingkat Kelayakan Wahana Waterboom Mulia Wisata Di Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Jurnal..

Susetyo Andadari, T., Sudarwani, M. M. and Priyoga, I. (2017) Water Park In Panjang Island Jepara One Stop Tour In Panjang Island, Jurnal.

Tarebbang, I. Z. (2000) Struktur dan Konstruksi Bangunan Bentang Lebar. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Published
2021-09-14
How to Cite
Nursyam, Bunawardi, R. S., & Uleng, A. (2021). Penerapan Arsitektur Hijau dalam Desain Indoor Waterpark di Kota Makassar. TIMPALAJA : Architecture Student Journals, 3(2), 95-103. https://doi.org/10.24252/timpalaja.v3i2a1
Section
ARTICLE VOL 3 NO 2, DECEMBER 2021
Abstract viewed = 377 times