Penerapan Arsitektur Perilaku Pada Perancangan Panti Wreda di Kabupaten Majene

  • Lutfi Lutfi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Zulkarnain AS UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Nursyam Nursyam UIN Alauddin Makassar
    (ID)
Kata Kunci: Panti Wreda, Arsitektur Perilaku, Kabupaten Majene

Abstrak

Abstrak_ Peningkatan jumlah lansia di Indonesia setiap tahunnya menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan masyarakat. Salah satu permasalahan yang muncul adalah keberadaan lansia terlantar, yang termasuk dalam kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), dan membutuhkan perhatian khusus agar dapat memperoleh kehidupan yang layak. Oleh karena itu, perancangan fasilitas hunian yang aman dan nyaman bagi lansia terlantar menjadi sangat penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah wisma yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut, memberikan tempat tinggal yang layak, serta mendukung kesejahteraan lansia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perancangan arsitektur dengan analisis kebutuhan ruang yang sesuai untuk lansia terlantar, serta mempertimbangkan faktor keselamatan dan kenyamanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain wisma yang diusulkan mampu menyediakan ruang yang sesuai dengan kebutuhan fisik dan psikologis lansia, sekaligus memperhatikan faktor aksesibilitas dan keamanannya. Berdasarkan data dari Dinas Sosial Kabupaten Majene, jumlah lansia terlantar tercatat sebanyak 172 jiwa pada tahun 2019, 128 jiwa pada tahun 2020, dan meningkat menjadi 279 jiwa pada tahun 2021, yang menunjukkan kebutuhan yang mendesak akan fasilitas hunian bagi lansia terlantar.

Referensi

Anderson, J., Li, C., & Roberts, S. (2020). Sustainable design in elderly care: Focus on dignity and environmental impact. Retrieved from Consensus.

Han, W., Lee, H., & Kim, J. (2018). Architectural design for elderly care: Impact on comfort and psychological well-being. Journal of Aging and Architecture, 25(4), 56-70.

Jiang, L., & Zhou, X. (2020). The role of behavioral architecture in elderly care facilities: Enhancing emotional well-being. International Journal of Environmental Design, 18(2), 92-103.

Koh, D., Tan, C., & Lim, P. (2018). Design principles for elderly care facilities: Enhancing social interaction and psychological well-being.

Mangunwijaya, Y. (2013). Wastu Citra Pengantar ke Ilmu Budaya Bentuk Arsitektur, Sendisendi, Filsafatnya Beserta Contoh-contoh Praktis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiharto, A. (2017). Perancangan bangunan hunian lansia berdasarkan aksesibilitas penghuni lingkungan dan bangunan. Jurnal Arteks, 110–114. Link to access

Shahed, A., Ahmed, S., & Khan, M. S. (2021). Behavioral architecture in elderly care facilities: A review of current practices and designs.

Tandal, A. N., & Egam, I. P. (2011). Arsitektur berwawasan perilaku (Behaviorisme). Jurnal Media Matrasain, 53–67.

Departemen Pekerjaan Umum. (1998). Persyaratan teknis aksesibilitas pada bangunan umum dan lingkungan. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

Diterbitkan
2024-12-12
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 122 times