Cendekiawan dan Kekuasaan Perspektif Yudi Latif

  • Andi Awwaliyah Wulandari UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Syahrir Karim UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Muhammad Natsir UiN Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang perspektif Yudi Latif terkait cendekiawan dan kekuasaan. Untuk mengetahui konstruksi pemikiran Yudi Latif mengenai cendekiawan dan kekuasaan serta mengetahui pandangannya tentang fenomena hubungan cendekiawan dan kekuasaan. Jenis penelitian ini studi tokoh dengan menggunakan metode pengumpulan data library research. Menurut Yudi Latif bahwa cendekiawan adalah sesuatu yang abstrak dapat dikatakan sebagai intelektual ataupun intelegensia. Sedangkan kekuasaan adalah suatu daya atau kekuatan yang diperlukan oleh manusia dan tidak ada kehidupan tanpa kekuasaan. Bentuk fenomenanya dalam cendekiawan dan kekuasaan mengalami kemunduran dimana kaum intelektual dijadikan sebagai alat oleh para pemilik modal.

References

Agus Arianto, “Konsep Nasionalisme Dalam Pemikiran Yudi Latif: Sebuah Tinjauan Filsafat Pancasila Notonagoro”, Skripsi (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2017).

Kabul Budiyono, Teori dan Filsafat Ilmu Politik, ( Bandung : ALFABETA, 2012).

Michel Foucault, Power/Knowledge Wacana kuasa/Pengetahuan, (Yogyakarta : Narasi-Pustaka Promethea, 2017).

Miriam Budiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik.(Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama, 2014).

Muhammad Saleh Tajuddin, “The Role of ICMI on The Development of Political Aspect: Study in the Beginning of Reformation Era”, Prosiding Seminar Serantau Islam Kontemporer Indonesia-Malaysia (Islam Kontemporer di Indonesia dan Malaysia) (Makassar:Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar, 2019).

Muslim Mufti, Kekuatan Politik Di Indonesia, (Bandung: Pustaka Setia, 2013).

Mutiani, “Reaktualisasi Pengamalan Nilai Pancasila Untuk Demokrasi Indonesia”, SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2 2, (2015), h. 176-183.

Nisa’ul Mauliddina, “Dinamika Ikatan Cendekiawan Muslim se- Inodonesia (ICMI) Orwil Jawa Timur Tahun 1991-2015”, Skripsi (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018).

Taufik Abdillah, “Peran Cendekiawan dalam Pengembang- an Pendidikan Kritis di Indonesia (Studi Pemikiran Antonio Gramsci)” Skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2017).

Umar Kamahi, TEORI KEKUASAAN MICHEL FOUCAULT: Tantangan Bagi Sosiologi Politik, ( Kupang : Universitas Nusa Cendana, 2017).

Yudi Latif, Intelegensia Muslim dan Kekuasaan “Geneologi Intelegensia Muslim Indonesia Abad ke-20, (Jakarta:Democracy Project, 2012).

Yudi Latif, Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila, (Jakarta: Kompas Gramedia, 2017).

Yudi Latif, Wawasan Pancasila: Bintang Penuntun Untuk Pembudayaan. (Jakarta :Mizan, 2018).

Wawancara

Andi Luhur Priyanto, umur 36 tahun (Pengurus ICMI Sul-Sel devisi cendekiawan muda ICMI Sul-Sel, Pengurus MASIKA ICMI, dan Wakil dekan II FISIP UNISMU), wawancara di UNISMU Makassar pada tanggal 14 Februari 2019.

Aswar Wijaya Zam, (Kabag Humas LP3I), wawancara di Makassar pada tanggal 08 Januari 2019

Sukri, (Wakil Dekan 1 FISIP UNHAS), wawancara di UNHAS Makassar tanggal 13 Februari 2019.

Yudi Latif, umur 54 tahun, (Tokoh Pemikir), wawancara di Mamuju tanggal 09 September 2018.

Internet

Rustika Herlambang, “Yudi Latif” dalam https://rustikaherlambang.com/2011/10/02/yudi-latif/ di akses pada tanggal 18/12/2018 pada pukul 20.08

Published
2020-01-02
Section
Artikel
Abstract viewed = 606 times