Oposisi Politik dalam Sistem Pemerintahan Perspektif Imam Ahmad bin Hanbal: Kajian Sejarah Sosial Hukum Islam
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relasi politik Imam Ahmad bin Hanbal dengan rezim politik pada masa itu yang meneguhkan preferensi politiknya sebagai oposisi yang mengingkari kebijakan pemerintah yang zalim dan menyimpang. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan historical approach menggunakan jenis data kualitatif berupa data sekunder yang dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data library research. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Imam Ahmad bin Hanbal yang tumbuh dan memulai aktivitas intelektualnya pada masa rezim Abbasiyah yang terpengaruh Mu’tazilah tidak membuatnya dapat berkompromi dengan penguasa bahkan dirinya tetap teguh memegang ahlussunnah wa al-jamaah dan menyatakan diri sebagai oposisi yang menyebabkannya menjadi tahanan politik selama 28 bulan dikarenakan menentang kebijakan Mihnah rezim khalifah yang menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk yang posisinya berada di bawah akal. Akan tetapi sikap oposisi politik yang dilakukan Imam Ahmad bin Hanbal tidak mendorongnya untuk melakukan makar atau pemberontakan dengan meme-rangi pemerintahan khalifah yang memenjarakannya. Sifat dan karakter Imam Ahmad bin Hanbal yang patut dijadikan sebagai uswah al-hasanah adalah zuhud, wara’, tawadhu’, dan sabar dalam mengahadapi penguasa politik yang zalim
References
Agustiansyah, A., Fuadi, Z., & Putrawan, A. D. (2023). Kekerasan Intelektual dalam Sejarah Peradaban Islam. Sophist : Jurnal Sosial Politik Kajian Islam dan Tafsir, 4(2), 242–265.
Aizid, R. (2016). Kitab Terlengkap Biografi Empat Imam Madzhab (A. Z. Malik (ed.)). Penerbit Saufa.
Anangkota, M. (2017). Klasifikasi Sistem Pemerintahan (Perspektif Pemerintahan Modern Kekinian). CosmoGov, 3(2), 148-151.
Ash-Shidieqqy, T. M. H.. (1974). Pokok-pokok Pegangan Imam-Imam Mazhab dalam Membina Hukum Islam (Cetakan ke II). Bulan Bintang.
Benuf, K., & Azhar, M. (2020). Metodologi Penelitian Hukum sebagai Instrumen Mengurai Permasalahan Hukum Kontemporer. Jurnal Gema Keadilan, 7(1), 20–33.
Chalil, M. (1996). Biografi Serangkai Empat Imam Mazhab. Bulan Bintang.
Darwis. (2021). Oposisi dalam Pandangan Islam (Studi Pemikiran Politik Nurcholish Madjid). Universitas Islam Negeri Alauddin.
Fitria, R. A., Jalaluddin., Azhari, F., & Hamdi, F. (2024). Historisitas, Setting sosial, Intelektual dan Produk Pemikiran Hukum Islam Madzhab Arba’ah (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali). Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence, Economic and Legal Theory, 2(2), 700-729.
Halimah, N., & Mahmudah, Y. L. (2023). Mazhab Fiqih di Indonesia: Perbedaan Pendapat Konstruksi Hukum Islam. Journal Islamic Education, 1(1), 94–109.
Harahap, I. (2019). Memahami Urgensi Perbedaan Mazhab dalam Konstruksi Hukum Islam di Era Millenial. Jurnal Al-Maqasid: Jurnal Ilmu Kesyariahan Dan Keperdataan, 5(1), 1–13.
Hasan, M. (n.d.). Imam Ahmad, Madzhab dan Metodologinya. STIS Al-Manar Jakarta.
Hasbi, M. R. (2014). Nilai-nilai Oposisi dalam Hadis Nabawi. Jurnal Ushuluddin, 22(2), 155–169.
Kasmanidar, & Astuti, W. D. (2021). Fiqih, Syariah dan Klasifikasi Ilmu Fiqh. Sekolah Tinggi Agama Islam Nida El Adabi.
Khallaf, A. W. (2002). Sejarah Pembentukan dan Perkembangan Hukum Islam. Rajagrafindo Persada.
Lafuil, A. K., & Umar, K. (2022). Kedudukan Partai Oposisi terhadap Keberlangsungan Demokrasi dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Jurnal Al Tasyri’iyyah, 2(2), 96–107.
Maimunah, S. (2016). Analisis pengamalan hadis Al-Da‘If dalam Fadail Al-A‘Mal perspektif Ahmad Ibn Hanbal. UIN Sunan Ampel.
Maranti, I. U. A., Cahyadi, N. D., Mahayuna, I. M. M., Abdi Negara, M. A., & Kurniawati, D. (2021). Tinjauan Politik Hukum Peran Oposisi Dalam Pembentukan Undang-Undang Pemberantasan Korupsi Di Indonesia. Journal Kompilasi Hukum, 6(2), 150–159.
Marzuki. (2025). Ahmad Bin Hanbal (Pemikiran Fikih dan Ushul Fikihnya). Hunafa: Jurnal Studia Islamika, 2(2), 107-118.
Mustafid. (2024). Etika Pemerintahan Berbasis Fiqih Siyasah Di Era Digital. El-Sirry: Jurnal Hukum Islam Dan Sosial, 2(1), 29–42.
Nashirudin, M. (2015). Perbedaan dalam Furu’ Fiqhiyyah sebagai Akibat Perbedaan dalam Ushul Fiqih. Istinbath Jurnal Hukum Islam, 14(1), 100–110.
Noor, F. (2016). Oposisi Dalam Kehidupan Demokrasi: Arti Penting Keberadaan Oposisi Sebagai Bagian Penguatan Demokrasi Di Indonesia. Masyarakat Indonesia, 42(1), 1–17.
Nurhayati, Y., Ifrani, & Said, M. Y. (2021). Metodologi Normatif dan Empiris dalam Perspektif Ilmu Hukum. Jurnal Penegakan Hukum Indonesia (JPHI), 2(1), 2–20.
Prijanto, P., & Sagala, R. V. (2024). Eksistensi Oposisi dalam Sistem Pemerintahan di Negara Indonesia dan Australia. Jurnal Sosial dan Sains, 4(8), 816–828.
Rizal, S., Nasir, M., & Pratiwi, I. (2023). Dikotomi Ilmu Pengetahuan dalam Islam Perspektif al-Ghazali. Lentera, 5(2), 122–150.
Rizwan, M., A Rahman, D., & Mulyadi. (2022). Studi Pemikiran Politik Islam: Membangun Siyasah ‘Adilah. Jurnal Politik dan Pemerintahan, 7(2), 147–157.
Saebani, B. A. (2024). Metode Penelitian Sosiologi Hukum.
Siregar, H. S., & Khoerudin, K. (2019). Fikih Muamalah Teori dan Implementasinya. PT. Remaja Rosdakarya.
Syarafuddin, M. (2018). Karakteristik Usul Fikih Hanbaly (Antara Skriptualis dan Idealis). Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah, 5(2), 141–162.
‘Uwaidah, K. M. (1992). Ahmad ibn Hanbal Imam Ahl as-Sunnah wa al-Jama’ah. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Wahyuni, E. (2021). Konsep Jual Beli Sistem Panjar menurut Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hambali. IAIN Parepare.
Website
Hawari, H. (2023, October 2). Biografi Singkat Imam Hambali, Ulama yang Hafal Al-Qur’an Sejak Kecil . Detik Hikmah. https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6959448/biografi-singkat-imam-hambali-ulama-yang-hafal-al-quran-sejak-kecil#:~:text=Adapun murid-murid Imam Hambali,-Razi%2C Abu Abdillah al-
Wiryawan, H. (2024, July 31). Imam Ahmad bin Hanbal: Pembela Hadis dan Pendiri Mazhab Hambali. Ulumulhadis.Id. https://ulumulhadis.id/imam-ahmad-bin-hanbal-pembela-hadis-dan-pendiri-mazhab-hambali/handroid235gmail-com/2558/
Copyright (c) 2024 Diding Jalaludin, Muhammad Ilham Pratama, Syahrul Anwar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Vox Populi uses license CC-BY-NA-SA or equivalent license as the optimal license use for publication, distribution, use, and reuse of scientific works. To see the rules, you can look here; Indonesia or English.