Gerakan dan Diskriminasi Sosial Kelompok Minoritas Islam Syiah di Makassar

  • Abd Wahid Program Studi Ilmu Politik
  • Syahrir Karim
  • Achmad Abdi Amsir

Abstract

Studi ini mengkaji tentang Gerakan Diskiriminasi Sosial Minoritas Islam Syiah di Makassar. Jenis penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif dengan  metode deskriptif. Informan pada penelitian ini adalah  orang-orang yang memiliki pemahaman tentang gerakan Syiah,  metode penelitian ini menggunakan teknik sampel snowball (bola salju). Adapun teori yang digunakan adalah teori minoritas dan Survival Startegy. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwah diskriminasi kelompok Syiah berawal dari stigma masyarakat yang ditanam oleh kelompok-kelompok Wahabi yang dimana kelompok ini tidak lepas dari pengaruh politik global yaitu Amerika, Israil dan Arab Saudi. Bentuk diskriminasi kelompok minoritas Syiah di Makassar yaitu persekusi kegiatan Hari Asyurah, pemasangan spanduk disetiap sudut kota makassar tentang mewaspadai kelompok Syiah, dan terbitnya surat edaran fiktif tentang waspada kelompok Syiah di Makassar. Pola gerakan  kelompok Syiah agar tetap eksis di Masyarakat yaitu mengadakan halaqa-halaqa atau kajian-kajian filsafat yang hanya diminati oleh mahasiswa-mahasiswa yang memiliki nalar kritis.  Pola gerakan secara khusus yang dilakukan oleh kelompok Syiah dengan menggunakan pendekatan kultural atau konsep taqiyah.

References

Aboebakar Atjeh, Aliran Syi’ah di Nusantara (Jakarta: Islamic Research Institute, 1977).

Achmad Rosidi, dkk, Direktori Paham, Aliran Dan Tradisi Keagamaan Di Indonesia (Jakarta, Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI, 2013).

Ahmad Nur Fuad, dkk., Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Islam (Malang: Lembaga Penegakan Supremasi Hukum dan HAM Pimpinan Wilayah Muhammad-iyah Jawa Timur dan Madani, 2010).

Aimie Sulaiman, “Strategi Bertahan (Survival Srategy): Studi Tentang “Agama Adat”Orang Lom di Desa Pejem, Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulaan Bangka Belitung”, Society, Vol. 2, No. 1 (2014).

Al Khanif, Hukum dan Kebebasan Beragama di Indonesia (Yogya-karta: LaksBang Mediatama, 2010).

Eriyanto, Teknik Sampling Analisis Opini Publik (Yogyakarta : LKiS, 2007).

Fikri Disyacitta, “Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia Sebagai Organisasi Gerakan Sosial Memperjuangkan Identitas Minoritas Syiah Di Kabupaten Jember”, Skripsi (Surabaya: Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga. 2015).

Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI Press, 1985).

Harun Nasution, Teologi Islam Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan (Jakarta: UI-Press, 2015).

Hodari, “Gerakan Politik Syiah-Sunni”, Skripsi (Surabaya: Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2015).

Jalaluddin Rakhmat, Catatan Kang Jalal:Visi Media. Politik Dan Pendidikan (Bandung: Rosdakarya, 1998).

M. Dhiauddin Rais, Teori Politik Islam (Jakarta: Gema Insani Press, 2001).

M.Quraish Shihab, Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan Mungkinkah? Kajian Konsep Ajaran dan Pemikiran (Jakarta: Lentera Hati, 2007).

Majelis Ulama Indonesia (MUI), Syiah Dalam Kehidupan Politik Umat Islam Indonesia, (Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 1999).

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2012).

Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Bhineka Cipta, 2002).

Syahrir Karim, “Islamisme Dan Konstruksi Gerakan Politik Partai Keadilan Sejahtera Dan Hizb Tahrir Indonesia Di Sulawesi Selatan”, Jurnal Review Politik, Vol. 06, No 01 (2016).

Tim penulis MUI Pusat, Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia (Jakarta: Gema Insani, 2013).

Website

Eddie Riyadi Terre, “Posisi Minoritas Dalam Pluralisme: Sebuah Diskursus Politik Pembebasan” dalam https://referensi.elsam.or.id/ 2014/12/posisi-minoritas-dalam-pluralisme-sebuah-diskursus-politik-pembebasan/ diakses 5 Juli 2019.

Hasan Basri, “Tolak Perayaan Asyura Syi'ah di Makassar, Resofa Surati Polda dan MUI” dalam https://makassar.tribunnews.com/2016/10/06/tolak-perayaan-asyura-syiah-di-makassar-resofa-surati-polda-dan-mui diakses 15 Juli 2019.

Qathrunnada, “Warga Bubarkan Pengajian Syiah di Makassar” dalam https://www.kiblat.net/ 2014/06/27 /warga-bubarkan-pengajian-Syiah-di-makassar/ diakses pada tangga l 5 Juli 2019.

Wawancara

UAT, Pengurus ABI Makassar, wawan-cara, 11 Agustus 2020.

UB, Pengurus ABI Sulawesi Selatan, wawancara, 6 Agustus 2020.

UI, Ketua IJABI Sulawesi Selatan, wawancara, 5 Maret 2020.

UIM, Peneliti Syiah Sulawesi Selatan, wawancara, 6 Agustus 2020.

US, Pengurus IJABI Sulawesi Selatan, wawancara, 6 Agustus 2020.

Published
2021-01-02
Abstract viewed = 1849 times