Konstruksi Hegemoni Kekuasaan dalam Media Sosial: Komparasi Postingan Instagram Walikota Makassar dan Bupati Gowa

  • Reskiyanti Nurdin UIN Alauddin
    (ID)

Abstract

Studi ini akan membahas tentang konstruksi hegemoni kekuasaan dalam media sosial khususnya dalam postingan Instagram. Komparasi dilakukan kepada kepala daerah Walikota Makassar dengan Bupati Gowa sebagai representasi kepala daerah yang rajin membagikan aktivitas kerja atau hiburan bagi pengikutnya (followers). Postingan mereka sebagai wilayah diskursus dimaknai sebagai pertarungan hegemoni untuk memengaruhi netizen sebagai sesuatu yang hal yang biasa (common sense). Pendekatan teori dengan menggunakan Ernesto Laclau & Chantal Mouffe tentang hegemoni sebagai alat untuk analisis merekonstruksi kekuasaan dalam ruang yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe analisis wacana diskursus untuk menjelaskan dan memahami postingan gambar dan video bagaimana efek yang dihasilkan. Argumentasi studi ini melihat Walikota Makassar terlihat gagal dalam mengkonstruksi hegemoni kekuasaannya baik dari akun pribadinya maupun berita tentang kebijakannya, berbeda dengan Bupati Gowa yang berasal dari dinasti politik yang mulai lemah berhasil menghegemoni pengikutnya dengan wajah baru pewaris klan Yasin Limpo.

References

Afifah, N. (2019). Pakaian Syar’I, Media Dan Konstruksi Kesalehan Perem-puan. Sosiologi Reflektif, Vol. 13, No. 1, 51-63.

Anshori, A. (2019). Pencitraan Politik melalui Media Sosial terhadap Sikap Pemilih di Kota Medan. In F. J. Filosa Gita Sukmono, Komu-nikasi dan Multikulturalisme di Era Disrupsi : Tantangan dan Peluang (pp. 41-46). Yogyakarta: Buku Litera Yogyakarta.

Boucher, G. (2008). The Charmed Circle of Ideology: A Critique of Laclau and Mouffe, Butler and Žižek. Melbourne: re-press.

Darmalaksana, W. (2021). Islam, Hege-moni, dan Konstruksi Sosial: Studi Realitas Muslim Perkotaan Di Indonesia. Pre-Print Kelas Menulis UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2021, 1-9.

Hutagalung, D. (2008). Hegemoni dan Demokrasi Radikal-Plural : Mem-baca Laclau dan Mouffe. In E. Laclau, & C. Mouffe, Hegemoni dan Strategi Sosialis: Postmar-xisme dan Gerakan Sosial Baru (pp. 1-24). Yogyakarta: Resist Bo-ok.

Laclau, E., & Mouffe, C. (2014). Hegemo-ny and Socialist Strategy: Towards a Radical Democratic Politics. London: Verso.

Novianto, A. (2017). Mendistorsi Hegem-oni dan Anti-Esensialisme: Analisa “Mitos Tambang untuk Kesejahter-aan” dalam Kerangkeng Liberal-isme. BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, Vol. 3, No. 2, 279-285.

Rosyidah, F. N., & Nurwati, N. (2019). Gender dan Stereotipe: Konstruksi Realitas dalam Media Sosial Insta-gram. Share : Social Work Journal, Vol. 9, No. 1, 10-19.

Supriyadi. (2015). Analisis Wacana Kritis: Konsep dan Fungsinya Bagi Masyarakat. Aksara: Jurnal Baha-sa dan Sastra, Vol. 16, No. 2, 96-112.

Susanti, E. (2015). Analisis Wacana Krit-is: Hegemoni Media Sosial Twitter mengenai Isu-isu Nasional di Indonesia dan Implikasinya pada Mata Kuliah Analisis Wacana di Perguruan Tinggi, Disertasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Tohari, A., Nugraha, M., Khuzaimah, S., Hapsari, M., Muryana, & Sa'adah, F. (2002). Politisasi Politik : Diskursus, Populisme dan Demok-rasi (Bagaimana Melakukan Riset Menggunakan Teori Diskursus Laclau). Yogyakarta: Tanah Air Beta.

Weninggalih, L., & Fuady, M. (2021). Hubungan Kampanye Politik Calon Presiden 2019 melalui Media Sosial Instagram dengan Keputusan Memilih Mahasiswa Indonesia di Thailand. Jurnal Riset Public Relations, Vol. 1, No. 1, 22–32.

Published
2023-01-04
Section
Artikel
Abstract viewed = 452 times