Tradisi Riolo Sebagai Resiliensi Komunitas: Praktik Sosial Masyarakat Adat Pada Masa Pandemi Covid-19 di Dataran Tinggi, Gowa

  • Imamul Hak Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Ibrahim Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Penyebaran pandemi Covid-19 berdampak luas bagi kehidupan masyarakat, di mana survei BPS tahun 2020 menunjukkan pandemi menyebabkan krisis penghidupan bagi masyarakat perkotaan yang bekerja di sektor industri, pariwisata, dan pekerja informal. Sementara petani kecil, penggarap, dan buruh tani menjadi bagian terdampak di pedesaan. Penelitian ini berupaya melihat resiliensi masyarakat adat dan mekanisme adaptasi mereka dalam menghadapi krisis yang disebabkan oleh pandemi. Dengan menggunakan pendekatan etnografi, penelitian ini mengumpulkan data primer melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam dengan pemangku adat, beberapa tokoh masyarakat, anggota masyarakat adat. Peneliti menggunakan teori resiliensi komunitas dan teori praktik sosial sebagai pendekatan kritis yang berpegang pada hubungan dialektik antara struktur dan agensi dalam hubungan sosial. Penelitian ini menemukan bahwa solidaritas sosial di pedesaan menjadi kekuatan kunci bagi resiliensi masyarakat adat di dataran tinggi, Gowa dalam menghadapi pandemi Covid-19. Selain itu, faktor ikatan sosial, relasi sosial berbasis produksi juga ditopang oleh nilai-nilai sosio-kultural yang masih dipraktikkan secara kolektif. Kemampuan masyarakat adat untuk bertahan dari dampak pandemi juga ditopang oleh berbagai usaha pertanian berbasis komoditas. Akan tetapi rantai produksi komoditas sebagai tumpuan pendapatan utama masyarakat adat di pedesaan sangat ditentukan oleh mekanisme pasar. Pada kondisi seperti itu, solidaritas berbasis kultur yang terkonfigurasi sebagai tradisi, menjadi mekanisme pertahanan alternatif bagi masyarakat adat di pedesaan.

References

Badan Pusat Statistik. (2020). Hasil Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Bruneau, M., Chang, S. E., Eguchi, R. T., Lee, G. C., O’Rourke, T. D., Reinhorn, A. M., Winterfeldt, D. v. (2003). A Framework to Quantita-tively Assess and Enhance the Seismic Resilience of Commu-nities. Earthquake Spectra, Vol. 19, No. 4, 733-752.

D’Andrea, C. (2013). Kopi, Adat dan Modal; Teritorialisasi dan Iden-titas Adat di Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah. Yogya-karta: Sajogyo Institute, YTM dan Tanah Air Beta.

Iswanto. (2021). Umu Khubu Sebagai Wujud Kearifan Lokal Masyarakat Boti Dalam Menjaga Ketahanan Pangan dan Bencana. Handep Jurnal Sosial dan Budaya, Vol. 4, No.2, 199-220.

Li, T. M. (2002). Keterpinggiran, Kekuas-aan, dan Produksi: Analisis Terha-dap Transformasi Daerah Peda-laman, Dalam Proses Transfor-masi Daerah Pedalaman di Ind-onesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Mariyani, S., Pandjaitan, N. K., & Sihaloho, M. (2019). Resiliensi Komunitas Petani Sawah Tadah Hujan terhadap Ancaman Kerawa-nan Pangan Akibat Perubahan Iklim (Kasus Lampung Selatan). Sodality: Jurnal Sosiologi Pede-saan, Vol. 7, No. 3, 236-250.

Nasdian, F. T., Pandjaitan, N. K., & Barlan, Z. A. (2020). Resiliensi Komunitas Kawasan Pertamba-ngan dan Kerawanan Pangan di Kalimantan Selatan. Sodality: Jur-nal Sosiologi Pedesaan, Vol. 08, Vol. 01, 47-63.

Ningsih, A. M. (2019). Fenomena Resili-ensi Suku Semende Desa Aroman-tai. Prosiding Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota-SPeSIA, Vol.5, No.1, 158-162.

Permana, R. C. (2009). Masyarakat Baduy dan Pengobatan Tradisional Berba-sis Tanaman. Jurnal Wacana, Vol. 11, No. 1, 81-94.

Prastowo, J. (2014). Ekonomi Insani: Kritik Karl Polanyi Terhadap Sist-em Pasar Bebas. Tangerang Sela-tan: Marjin Kiri.

Siscawati, M. (2014). Masyarakat Adat dan Perebutan Penguasaan Hutan. . Wacana, No.33, Tahun XV, 3-23.

Spradley, J. P. (1997). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Sunarno, & Sulistyowati, E. (2021). Resiliensi Komunitas di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Media-psi, Vol. 7, No. 1, 37-52.

Tamyis, A. R., Wikan, H., & Mawardi, M. S. (2021). Kemiskinan & Ketim-pangan DKI Jakarta, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali. . Catatan Isu SMERU No. 2.

Wawancara

Hado, A. (2021, September 5). Pemangku Adat.

Nasi’. (2021, September 19). Pemangku Adat.

Hendra. (2021, Agustus 21). Masyarakat Adat.

Hasan. (2021, September 12). Petani.

Calle, S. (2021, September 18). Petani.

Published
2023-01-06
Section
Artikel
Abstract viewed = 234 times