Konsumerisme Agama: Bara Konflik Konservatisme Agama dan Arah Baru Penanganannya
Abstract
Studi ini membahas tentang konsumerisme agama masyarakat yang cenderung semakin tinggi dalam lima tahun terakhir. Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran: case study di Sleman; studi literatur; studi dokumen; dan in depth-interview, dengan masa waktu delapan bulan. Adapun temuan penelitian ini, yakni; Pertama, intoleransi agama yang terjadi di Sleman dengan dua tipologi yakni, kekerasan dalam bentuk fisik dan simbolik; Kedua, latar belakang yang mendorong terjadinya konflik di Sleman sangat bervariasi, mulai dari legitimasi hukum (law legitimate), legitimasi publik (public legitimate), politik, perebutan ruang publik yang mengarah pada keadaan ekonomi, hingga menguatnya Islamisme; Ketiga, arah baru penanganan konflik intoleransi agama adalah, mendorong agar pemerintah dan aparat keamanan dapat merekonstruksi program-program strategis yang dapat mendorong masyarakat untuk merespon isu-isu konflik agama ke dalam bentuk-bentuk aksi damai daripada diekspresikan ke dalam bentuk kekerasan. Kesimpulan penelitian ini adalah kegairahan masyarakat terhadap isu-isu agama menguatkan karakter eksklusif yang cenderung ingin mengkontestasikan identitasnya di ruang publik. Situasi ini mendorong rasa ‘awas’ pada kelompok lain, yang menutup rapat relasi harmonis di dalam cita-cita negara multikultural.
References
Abdillah, A., & Putri, S. T. (2022). Islamophobia: Ancaman Multikulturalisme Di Indonesia. Jurnal Politik Profetik, 10(1), 1. https://doi.org/10.24252/profetik.v10i1a1
Abdullah, Muhd. D., & Qodir, Z. (2018). Osis Mendayung Di Antara Dua Karang: Kebijakan Sekolah, Radikalisme Dan Inklusivisme Kebangsaan. MAARIF Institute for Culture and Humanity, 1(4).
Amin, A. (2017). Muslim Konservatif: Saleh atau Salah? Tempo.
Ardiyaningrum, M. (2017). Religiusitas Gaya Baru (kajian Atas Fenomena Kebangkitan Sufisme Kelas Menengah Perkotaan Di Yogyakarta). Dialogia: Jurnal Studi Islam Dan Sosial, 15(2), 2. https://doi.org/10.21154/dialogia.v15i2.1192
Azra, A. (2002). Pendidikan Islam ; Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium Baru. Logos.
Doebler, S. (2015). Love Thy Neighbor? Relationships between Religion and Racial Intolerance in Europe. Politics and Religion, 8(4), 745–771. https://doi.org/10.1017/S1755048315000607
Elyta, E. (2021). Penanganan Konflik Melalui Keamanan Di Kalimantan Barat Indonesia. Jurnal Politik Profetik, 9(2), 2. https://doi.org/10.24252/profetik.v9i2a9
Fauzi, I. A., Alam, R. H., & Pangabean, S. R. (2009). Pola-Pola Konflik Keagamaan di Indonesia (1990-2008). PUSAD (Pusat Studi Agama dan Demokrasi Yayasan Wakaf Paramadina.
Ghofur, A. (2019). Dakwah Islam Di Era Milenial. Dakwatuna: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam, 5(2), 2. https://doi.org/10.36835/dakwatuna.v5i2.405
Habermas, J. (2003). Intolerance and discrimination. International Journal of Constitutional Law, 1(1), 2–12. https://doi.org/10.1093/icon/1.1.2
Haliim, W., & Hakim, A. I. (2020). Dinasti Politik: Basis Politik Dan Kepuasan Publik. Jurnal Politik Profetik, 8(2), 2. https://doi.org/10.24252/profetik.v8i2a4
Hardiman, F. B. (2018). Demokrasi dan Sentimentalitas: Dari “Bangsa Sentan-Setan”, Radikalisme Agama, Sampai Post-Strukturalisme. PT Kanisius.
Hasan, N. (2006). Laskar Jihad: Islam, Militancy, and the Quest for Identity in Post-New Order Indonesia. SEAP Publications.
Hasan, N. (2017). Religious Diversity and Blasphemy Law: Understanding Growing Religious Conflict and Intolerance in Post-Suharto Indonesia. Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies, 55(1), 1. https://doi.org/10.14421/ajis.2017.551.105-126
Ichwan, M. N. (2005). “Ulamā”, State and Politics: Majelis Ulama Indonesia After Suharto. Islamic Law and Society, 12(1), 45–72. https://doi.org/10.1163/1568519053123867
J. Campbell. (2019). Terrorism and Counter-terrorism in China: Domestic and Foreign Policy Dimensions. International Affairs, 95, 1197–1199. https://doi.org/10.1787/g225859e2-en
Jati, W. R. (2015). Islam Populer sebagai Pencarian Identitas Muslim Kelas Menengah Indonesia. TEOSOFI: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam, 5(1), 139–163. https://doi.org/10.15642/teosofi.2015.5.1.139-163
Jones, S., Sarapung, E., Menchik, J., Azca, M. N., Jaffrey, S., Firawati, T., & Bagir, Z. A. (2015). Sisi Gelap Demokrasi: Kekerasan Masyarakat Madani di Indonesia. Centre for the Study of Islam and Democracy. https://www.neliti.com
Karim, A. G. (2009). The Pesantren-Based Ruling Elite in Sumenep in the Post-New Order Indonesia. JOURNAL OF INDONESIAN ISLAM, 3(1), 1. https://doi.org/10.15642/JIIS.2009.3.1.97-121
Khan, T., Österman, K., & Björkqvist, K. (2017). Severity and Reasons Behind Religious Intolerance in Pakistan: Perceptions of Sunnis, Shias, Ahmadis, and Christians. European Journal of Social Sciences Education and Research, 10(2), 193. https://doi.org/10.26417/ejser.v10i2.p193-202
Maulana, D. (2018). Situs-Situs Islam; Kontestasi Narasi Radikal dan Moderat. Convey Report (PPIM UIN Jakarta-UNDP Indonesia), 1(3).
Najib, H., & Rini, R. (2016). Sharia Compliance, Islamic Corporate Governance Dan Fraud Pada Bank Syariah. JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN ISLAM, 4(2), 2. https://doi.org/10.35836/jakis.v4i2.23
Nurish, A. (2019). Dari Fanatisme Ke Ekstremisme: Ilusi, Kecemasan, Dan Tindakan Kekerasan. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 31–40. https://doi.org/10.14203/jmb.v21i1.829
Nurjannah, N. (2013). Faktor Pemicu Munculnya Radikalisme Islam Atas Nama Dakwah. Jurnal Dakwah, 14(2), 177–198. https://doi.org/10.14421/jd.2013.14202
Pribadi, Y. (2018). Islam, State and Society in Indonesia: Local Politics in Madura. Routledge.
Sofjan, D. (2016). Religious Diversity and Politico-Religious Intolerance in Indonesia and Malaysia,”. Review of Faith and International Affairs, 14(4), 53–64. https://doi.org/10.1080/15570274.2016.1248532.
Ulya. (2016). Kuasa Wacana Keagamaan: Dari Kekerasan Simbolik Menuju Kekerasan Fisik. Al-Ulum, 16(2).
Weintraub, A. N. (2011). Islam and Popular Culture in Indonesia and Malaysia. Routledge.
Dokumen
Dokumen Kepolisian Resor Sleman, 2014-2018.
Wawancara
AKP Sancoko. (2020, Juli 7). Personal interview.
Ayu. (2020, Juli 12). Personal interview.
Hermanu. (2020, Juli 12). Personal interview.
Kendar, PS Kanit. (2020, Juli 15). Personal interview.
Romo Prier, Karl Edmund. (2020, Juli 10). Personal interview.
Copyright (c) 2023 Shohebul Umam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Vox Populi uses license CC-BY-NA-SA or equivalent license as the optimal license use for publication, distribution, use, and reuse of scientific works. To see the rules, you can look here; Indonesia or English.