Kritik dan Syarah Hadis Multi Akad Serta Relevansinya Terhadap Pengembangan Produk Lembaga Keuangan Syariah Dalam Fatwa DSN-MUI
Abstract
Kombinasi akad di zaman sekarang adalah sebuah keniscayaan. Namun persoalan yang dihadapi adalah, literatur ekonomi syariah yang ada di Indonesia, khususnya, sudah lama mengembangkan teori bahwa syariah tidak membolehkan dua akad dalam satu transaksi akad (two in one). Padahal, larangan two in one hanya mengenai tiga kasus saja yang disebutkan dalam hadis yang berkaitan dengan larangan penggunaan hybrid contract atau multi akad. Akan tetapi, dalam tataran implementasinya, produk-produk baik produk berupa penghimpunan dana, penyaluran dana ataupun jasa (service) lembaga keuangan syariah di Indonesia berbasis kepada konsep multi akad berdasarkan fatwa yang telah dikeluarkan oleh Dewan Syariah Naisonal-Majelis Ulama Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan mengenai keabsahan status hadis mengenai larangan multi akad. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dengan cara kritik dan syarah terhadap hadis multi akad dan juga analisis implikasinya terhadap pengembangan fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, kedudukan hadis-hadis tentang larangan multi akad adalah hadis yang shahih serta penafsiran paling rajih (unggul) menurut Ibn Qayyim adalah larangan transkasi hilah (rekayasa) ribawi seperti bai’ al-inah; kedua, terdapat relevansi antara pemahaman serta interpretasi hadis dengan pengembangan serta inovasi produk di Lembaga Keuangan Syariah dalam Fatwa DSN-MUI.Downloads
References
Abd al-Razaq, al-Mushanaf, Maktab al-Islami, Beirut, 1403 H.
Abbas Arfan, Tipologi Multiakad Dalam Produk Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia Perspektif Teori Dan Batasan Multiakad Al ‘Imrani, Ulul Albab Volume 18, No.2 Tahun 2017.
Abdullâh bin Muhammad bin Abdullâh al-‘Imrâni, al-‘Uqȗd al-Mâliyyah al-Murakkabah: Dirâsah Fiqhiyyah Ta’shȋliyyah wa Tahtbȋqiyyah, Riyadh, Dar Kunuz Isyibilya, 2006.
Abdullah Ibn Shalih al-Fauzan, Minhat al-‘A’lâm fȋ Syarh Bulȗgh al-Marâm, Dar Ibn al-Jauzi, Riyadh, 1429.
Abu Dawud, Sunan Abȋ Dâwud, Maktabah al-‘Ashriyyah, Beirut, t.th.
Abu Fadhl, kitab Nuzhat al-Albâb Fȋ Qaul al-Tirmidzȋ, Dar Ibn al-Jauzi, Riyadh, 1426 H.
Agustianto Mingka, Reaktualisasi dan Kontekstualisasi Fikih Muamalah ke-Indonesiaaan: Upaya Inovasi Produk Perbankan dan Keuangan Syariah, Iqtishad Consulting, Ciputat, 2014.
Ahmad Ibn Hanbal, Musnad al-Imâm Ahmad Ibn Hanbal, Muasasah al-Risalah, Beirut, 2001.
Al-Albani, Irwâ al-Ghalȋl fȋ Takhrȋj Ahâdits Manâr al-Sabȋl, al-Maktab al-Islami, Beirut, 1985.
, Shahȋh al-Jâm’i al-Shaghȋr wa Ziyâdah, al-Maktab al-Islami, Beirut, 1420.
Al-Hakim, al-Mustadrak ‘Alâ al-Shahȋhain, Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, Beirut, 1990.
Al-Nasai’ Sunan al-Nasa’i, Maktabah al-Mathbu’ah al-Islamiyyah, Mesir, 1986.
Al-Shan’ani, Subul al-Salâm Syarh Bulȗgh al-Marâm, Dar al-Hadis, Kairo, 2007.
Al-Syaukani, Nail al-Authâr, Dar al-Hadits, Kairo. 1993,
Al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzȋ, Maktabah Musthafa al-Babi al-Halabi, Mesir, 1975.
Ali Amin Isfandiar. Analisis Fiqh Muamalah Tentang Hybrid Contract Model Dan Penerapannya Pada Lembaga Keuangan Syariah, Jurnal Penelitian, Vol. 10 No. 2 Tahun 2013.
Ali Muhyi al-Din ‘Ali al-Qardaghi, Buhȗts fȋ Fiqh al-Mu’âmalat al-Mâliyyah al-Mu’âshirah, Dar al-Basyair al-Islamiyyah, Beirut, 2001.
Aludin al-Za’tari, Fiqh al-Mu’âmalât al-Mâliyyah al-Muqâran: Shiyâgah Jadȋdah wa Amtsilah Mu’âhirah, Dar al-‘Asha, Damaskus, 2010.
Burhanuddin Susamto, Tingkat Penggunaan Multi Akad Dalam Fatwa Dewan Syari’ah Nasional–Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), al-Ihkam, V o l . 1 1 No. 1 Juni 201 6.
Haryono, Dinamika Dan Solusi Pengembangan Multi Akad (Hybrid Contract) Sebagai Basis Produk Perbankan Syariah, Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Doi 10.30868/ad.v3i01.498.
Hasanudin Maulana, Multiakad Dalam Transaksi Syariah Kontemporer Pada Lembaga Keuangan Syariah Di Indonesia, Al-Iqtishad: Vol. III, No. 1, Januari 2011.
Hasanuddin Rahman Daengsaja, How to Design Sharia Contract, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2016.
Ibn Hazm, al-Muhalla bi al-Âtasr, Dar al-Fikr, Beirut, 2001.
Ibn Taimiyyah, al-Fatâwâ al-Kubrâ, Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, Beirut, 1987.
Nazih Hammad, Qadhâyâ Fiqhiyyah Mu’âshirah fȋ al-Mâl wa al-Iqtishâd, Dar al-Qalam dan Dar al-Syamiyya, Beirut, 2001.
, Al-’uqûd al-Murakkabah fî al-Fiqh al-Islâmy, Dâr al-Qalam, Damaskus, 2005.
Nur Wahid, Multi Akad dalam Lembaga Keuangan Syariah, Penerbit Deepublish, Yogyakarta, 2019.
Oni Sahroni, Fikih Muamalah Kontemporer Jilid 4: Membahas Permasalahan Sosial dan Ekonomi Kekinian, Republika, Jakarta, 2020.
Yosi Aryanti, Multi Akad (Al-Uqud Al-Murakkabah) Di Perbankan Syariah Perspektif Fiqh Muamalah, Jurnal Ilmiah Syari‘Ah, Volume 15, Nomor 2, Juli-Desember 2016.