Dinamika Perkembangan Masyarakat Agama Primitif Patuntung Di Sulawesi Selatan (Study Kasus di Desa Tanah Towa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba)
Abstract
Penelitian ini mendeskripsikan tentang dinamika perkembangan masyarakat agama primitif Patuntung di Kajang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan penentuan informan yang berinisial (IA) dilakukan dengan wawancara online. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis kepercayaan (Patuntung) masyarakat adat kajang di Desa Tanah Towa adalah Koentjaraningrat yang memandang agama itu sebagai suatu sistem yang disebutnya sebagai “sistem religi” yang esensinya terdiri atas empat komponen yaitu pertama, emosi keagamaan yang menyebabkan manusia memilki rasa dan semangat beragama. Kedua, sistem kepercayaan atau sistem keyakinan mencakup segala keyakinan terhadap Tuhan dan kehidupan ghaib, termasuk sistem nilai dan norma moral. Ketiga, sistem ritus sebagai upaya manusia mengadakan hubungan dan melakukan pendekatan kepada Tuhan dan sikapnya menghadapi lingkungan. Keempat, solidaritas sosial atau sistem sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat adat Kajang khususnya Ilalang Embaya (Kajang Dalam) yang memiliki kepercayaan dualisme yaitu agama Islam dan agama Primitif (Patuntung) yang berasal dari nenek moyangnya. Masyarakat adat Kajang khususnya Ilalang Embaya (Kajang Dalam) sudah mulai terbuka dan berbaur dengan masyarakat lainnya hal ini dibuktikan dengan memberikan restu terhadap anaknya untuk pergi merantau menempuh pendidikan formal dan keluar untuk mencari pekerjaan.
Published
2021-10-15
Section
Artikel