Anatomi Kerukunan Masyarakat Islam dan Kristen di Kecamatan Sesean Kabupaten Toraja
Abstract
Kerukunan menjadi hal yang menarik ditengah masyarakat plural. Hidup berdampingan, saling menerima, saling menghormati, tolong menolong, dan bekerja sama antar pemeluk agama adalah suatu hal yang diinginkan oleh semua
masyarakat. Kehidupan yang berlangsung dinamis terkadang menimbulkan gesekangesekan yang kemudian mengarah pada pertentangan atau konflik. Kabupaten Toraja adalah salah satu kabupaten yang mayoritas masyarakatnya menganut agama Kristen tetapi masyarakatnya hidup harmonis dan rukun, bahkan jauh dari kata konflik semua itu didukung oleh hubungan kekerabatan yang sangat kuat, tradisi yang sama, ikatan darah dan persamaan tempat tinggal. Selain itu, adat istiadat juga menjadi faktor utama terciptanya kerukunan pada masyarakat Toraja. Kerukunan pada masyarakat Toraja tidak didasari oleh paksaan tetapi sudah berlangsung lama.
References
Departemen Agama RI, 1996. Al-Qur’an dan Terjemahan. Semarang: PT Karya Toha Putra.
Geertz, Clifford. 1960. The religion of Java. Chicago: The University of Chicago Press.
Haryanto, Sindung. 2015. Sosiologi Agama: dari Klasik Hingga Postmodern. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Kartasasmita, Ginandjar. 1997. Kemiskinan. Jakarta: Balai Pustaka.
Nottingham, Elizabeth K. 1987. Religion and Society. Terj. Abdul Muis Naharong. Agama dan Masyarakat. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Poloma, Margaret M. 2013. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Rajawali Pers.
Suleeman, Evlyn dkk. 2004. Bunga Rampai: Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Sabaruddin. 2012. Sinergitas Nilai-Nilai Budaya Lokal dan Agama dalam Membina Kerukunan Masyarakat Islam dengan Kristen Di Desa Borisanrinding Kec. Mangkendek Kab. Tana Toraja. Skripsi. Makassar: UIN Alauddin Makassar.
Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. 2015. Pengantar sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial Teori, Aplikasi dan Pemecahannya. Jakarta: Prenadamedia Group.
Trijono, Lambang. 2004. Potret Retak Nusantara: Studi Kasus Konflik di Indonesia. Yogyakarta: Pusat studi Keagamaan dan Perdamaian Universitas Gajah Mada.