Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Melalui Edukasi Tentang Penggunaan Antibiotik Bijak dan Rasional
Abstract
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat terjadi karena minimalnya informasi dari tenaga kesehatan. Permasalahan tersebut dapat mendorong terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik pada manusia. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat di Desa Sambeng Wetan mengenai penggunaan antibiotik yang rasional masih kurang. Pemberdayaan masyarakat terutama terhadap kader kesehatan perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan antibiotik. Metode edukasi yang dilaksanakan yaitu dengan metode modul, ceramah dan diskusi. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden sebelum dan sesudah edukasi untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan peserta. Kuesioner berisi pertanyaan tertutup terkait pengetahuan penggunaan antibiotik. Data dianalisis dengan uji t berpasangan. Berdasarkan karakteristik peserta, sebagian besar peserta adalah usia dewasa awal (83,87%). Pendidikan responden sebagian besar adalah tamat SMA (38,71%) dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga (90,32%). Hasil menunjukkan bahwa rata-rata nilai pengetahuan kader meningkat 0,97 poin setelah dilakukan edukasi. Persentase peningkatan nilai pengetahuan kader sebesar 13,8% dari rata-rata nilai pengetahuan awal. Edukasi berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengetahuan. Kegiatan edukasi dengan metode modul, ceramah dan diskusi mampu meningkatkan pengetahuan dari kader kesehatan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat terutama kader kesehatan secara berkelanjutan sebagai salah satu langkah kongkrit untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengendalikan resistensi bakteri terhadap antibiotik.
Downloads
References
Healthcare, O. (2001). Antibiotic Resistance : Emerging Risks and the Partnership Solution. Ontario: Ontario Healthcare.
Jumiyati, F. N., Nugrahaeni, S. A., & Margawati, A. (2014). Pengaruh modul terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek kader dalam upaya pemberian ASI eksklusif. Journal of The Indonesian Nutrition Association Vol. 37 No. 1.
KEMENKES RI. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406/MENKES/PER/XII/2011. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Leekha, S., Terrel, C. L., & Edson, R. S. (2011). General Principles of Antimicrobial Therapy. Symposium on Antimicrobial Therapy Vol. 86(2) (pp. 156-157). Maryland: Mayo Clinic.
Mardiastuti, H., Kurniawati, A., Kiranasari, A., Ikaningsih, & Kadarsih, R. (2007, Maret ). Emerging Resistance Pathogen: Situasi Terkini di Asia, Eropa, Amerika Serikat, TImur Tengah dan Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia Vol 57 No. 3, pp. 75-79.
Maretha H., F. (2012). Tanggapan kader terhadap kunjungan masyarakat di posyandu serta faktor-faktor yang berhubungan di Puskesmas Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi tahun 2011. In Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Neal , M. J. (2006). At a Glance: Farmakologi Medis Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatn Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Pechere, J. (2001). Patients’ Interviews and Misuse of Antibiotics. Clinical Infectious Disease Vol. 33 No. 3, S170-173.
Potter, P. A., & Perry , A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik, Edisi 4, Volume 2, Alih Bahasa : Renata Komalasari,dkk. Jakarta: EGC.
Pratiwi, H., Nuryanti, Utami, V. V., Warsinah, & Sholihat, N. K. (2016). Pengaruh Edukasi Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Kemampuan Berkomunikasi Atas Informasi Obat. Kartika-Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol 4 No.1, 10-15.
Slameto. (2005). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
WHO. (2014). Antimicrobial Resistance : Global Report of Surveillance. Geneva: WHO.
WHO. (2015). World Report On Ageing And Health. Geneva: WHO.
Once an article was published in the journal, the author(s) are:
- granted to the journal right licensed under Creative Commons License Attribution that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship.
- permitted to publish their work online in third parties as it can lead to wider dissemination of the work.
- continue to be the copyright owner and allow the journal to publish the article with the CC BY-SA license
- receiving a DOI (Digital Object Identifier) of the work.