Posisi Perempuan Dalam Konflik di Keluarga (Tinjuan Agama Terhadap Gender)
Abstrak
Perempuan dan konflik menunjukkan relasi yang sangat erat di tengah pandangan masyarakat. Tidak sekadar konsep mengenai gender yang menimbulkan konflik, secara nyata perempuan seringkali menjadi korban jika konflik terjadi bahkan dalam sebuah institusi keluarga sekalipun. Konstruksi sosial masyarakat banyak menyudutkan perempuan dalam posisi bersalah dan lemah, karena alasan itu pula perempuan tidak mendapatkan dukungan dan cenderung terasing dalam dinamika masyarakat. Kehadiran agama sebagai kepercayaan tidak banyak membantu menyelesaikan konflik, pasalnya ayat-ayat suci ditafsirkan dalam kondisi memihak. Dalam penelitian ini akan membahas mengenai posisi perempuan dalam keluarga berdasarkan tinjauan agama. Posisi perempuan dapat dijelaskan melalui sebuah konsep gender yang banyak dimaknai bias. Konstruksi sosial memiliki pengaruh kuat terhadap stereotype dan labelling pada perempuan.Referensi
Asnath Niwa Natar. 2012. Ketika Perempuan Berteologi :Berteologi Feminis Konstekstual. PTCA Indonesia: Jakarta.
Faqih. 2000. Transformasi Gender. Yogyakarta: LkiS.
Maslamah dan Suprapti. Konsep-Konsep Tentang Gender Perspektif Islam. SAWWA, Volume 9, nomor 2, April 2014.
Megawangi, Ratna (1999). Membiarkan Berbeda: Sudut Pandang Baru tentang Relasi Gender. Bandung: Mizan. Cet. I.
Nur Aisyah. Relasi Gender Dalam Institusi Keluarga (Pandangan Teori Sosial dan Feminis). Jurnal Muwazah, Volume 5, Nomor 2, Desember 2013.
Triana Sofiani. Islam dan Gender (Analisis Teks Relasi Gender dalam Islam). Muwazah, vol. 2, No. 2, Desember 2010.
Umar, Nasaruddin. Qur’an Untuk Perempuan, Jaringan Islam Liberal (JIL) dan Teater Utan Kayu, 2002.