Unsur–Unsur Kearifan Lokal Masyarakat di Kabupaten OKU serta Kaitannya dengan Resolusi Konflik
Abstrak
Konflik merupakan suatu keadaan yang tidak normal. Eskalasi konflik dimulai dengan adanya perbedaaan pendapat antara beberapa pihak, meningkat menjadi krisis, dilanjutkan dengan terjadinya kekerasan sebagian, dan pada akhirnya berubah menjadi kekerasan massal. Efek dari terjadinya kekerasan massal sangat mengerikan. Sebagai contoh konflik yang terjadi di poso yang menyebabkan ribuan manusia meninggal dan meninggalkan luka psikologis pada masyarakat yang terkena dampak konflik tersebut. Jika dikaitkan dengan konflik sosial, perlu dilakukan pendekatan resolusi konflik dengan pendekatan nilai – nilai kearifan lokal. Resolusi konflik dengan pendekatan nilai – nilai kearifan lokal dipercaya sebagai bagian terpenting yang berfungsi untuk mempererat hubungan sosial di antara masyarakat. Dalam realitasnya kearifan lokal pada masyarakat Sumatera Selatan tepatnya di kabupaten OKU dapat menjadi pondasi awal yang mengintegrasikan masyarakat dalam keadaan yang multikultur. Kearifan lokal dapat digunakan sebagai resolusi konflik untuk kasus konflik antar kelompok etnis maupun kasus konflik yang bernuansa agama. Resolusi konflik yang berbasis nilai – nilai kearifan lokal bisa menjadi cara yang efektif arena sudah menjadi pedoman hidup dalam bermasyarakat.Referensi
Alo liliweri. 2005. Prasangka dan Konflik. Yogyakarta: LkiS
Biosend. 2015. Pengertian Kearifan Budaya Lokal (Beserta Cirinya). Diakses pada 31 Mei 2019 di http://biosend.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-kearifanbudaya-lokal.html
Haryadi, S. 2015. Kearifan Lokal Redam Konflik Daerah di Sumsel.
Diakses pada 31 Mei 2019 di http://palembang.tribunnews.com/2015/05/14/kearifanlokal-redam-konflik-daerah-di-sumsel
Jeme Ugan. Pesona dibalik Cadar Ogan. Diakses pada 31 Mei 2019 di http://sapejemeuganbatuputih.blogspot.co.id/2014/11/pes
ona-di-balik-cadar-ogan-batuputih.html
Migas. 2012. Kabupaten Ogan Komering Ulu. Diakses pada 31 Mei 2019 di http://migas.bisbak.com/1601.html
Rahyono, F.X. 2009. Kearifan Budaya Dalam Kata. Jakarta:
Wedatama Widyasastra.
Wirawan. 2010. Konflik dan Manajemen Konflik, Teori, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba Humanik.