Prosesi Ritual dan Komunitas "Haji Bawakaraeng" Studi Atas Kepercayaan Lokal dalam Tinjauan Antropologi Agama
Abstrak
Fenomena-fenomena keberagamaan yang unik ini seharusnya mampu diterima oleh masyarakat umum sehingga tidak menimbulkan pandangan yang peyoratif sifatnya bahkan berujung tindakan diskriminatif kepada mereka yang menjalankannya. Lewat telaah kasus ini juga saya memetik pelajaran berharga bahwasanya Agama Soteriologis yang mencirikan pencarian jalan keselamatan secara ilahiah sebagai sumber utamanya, tidak selamanya berlangsung secara efektif di tengah-tengah masyarakat kita yang majemuk. Terkadang konsepsi Agama Soteriologis dan Agama Antroposentris berlansung dalam bentuk yang tidak rigid dan kaku tetapi saling berjalin-kelindan dalam proses menjadi dan menemukan keselarasan untuk masyarakat yang melakoninya dalam kehidupan keseharian. Proses asimilasi dan adaptasi agama dan budaya telah berlangsung dalam suasana yang tegang, cair dan alamiah, sehingga menjadi begitu kompleks.Fenomena-fenomena keberagamaan yang unik ini seharusnya mampu diterima oleh masyarakat umum sehingga tidak menimbulkan pandangan yang peyoratif sifatnya bahkan berujung tindakan diskriminatif kepada mereka yang menjalankannya. Lewat telaah kasus ini juga saya memetik pelajaran berharga bahwasanya Agama Soteriologis yang mencirikan pencarian jalan keselamatan secara ilahiah sebagai sumber utamanya, tidak selamanya berlangsung secara efektif di tengah-tengah masyarakat kita yang majemuk. Terkadang konsepsi Agama Soteriologis dan Agama Antroposentris berlansung dalam bentuk yang tidak rigid dan kaku tetapi saling berjalin-kelindan dalam proses menjadi dan menemukan keselarasan untuk masyarakat yang melakoninya dalam kehidupan keseharian. Proses asimilasi dan adaptasi agama dan budaya telah berlangsung dalam suasana yang tegang, cair dan alamiah, sehingga menjadi begitu kompleks.
Referensi
Dhavamony, Mariasusai. 1995 Fenomenologi Agama. Kanisius : Yogyakarta.
Gibson, Thomas. 2009 Kekuasaan Raja, Syeikh,Dan Ambtenaar ; Pengetahuan simbolik Dan Kekuasaan Tradisional Makassar 1300-2000. Penerbit Inninawa : Makassar.
Geertz, Clifford. 1992 Tafsir Kebudayaan (Selected Essays). Kanisius : Yogyakarta.
Geertz, Clifford. 1992 Kebudayaan Dan Agama (Selected Essays). Kanisius : Yogyakarta.
Hefner, Robert. W. dan Horvatich, Patricia (Editor). 2001 Islam di Era Negara-Bangsa ; Politik Dan Kebangkitan Agama Muslim Asia Tenggara. Tiara Wacana : Yogyakarta.
Hefner, Robert. W. 1985 Hindu Javanese : Tengger Tradition And Islam. Princenton University Press : Princenton, New Jersey
Luthfi, Asma. 2006 Aji Modereng: Studi Tentang Haji dan Perubahan Sosial Budaya Dalam Masyarakat Bugis. Tesis Pascasarjana Ilmu Antropologi UGM : Yogyakarta.
Malinowski, B. 1954 Magic, Science, And Religion. New York.
Mattulada. 1980 Manusia dan Kebudayaan Bugis-Makassar. Dalam Berita Antropologi, Tahun XI No. 38, Juli-September : Jakarta.
Mattulada.1985, LATOA; Satu Lukisan Analitis Terhadap Antropologi Politik Orang Bugis. Gajah Mada University Press : Yogyakarta.
Pabajjah, Mustaqiem. 2010 Medan Kontestasi Masyarakat Lokal: Kajian Terhadap Keberadaan Komunitas Haji Bawakaraeng di Sulawesi Selatan. Tesis CRCS UGM : Yogyakarta.
Paeni, Mukhlis. 1986 Landasan Kultural Dalam Pranata Sosial Bugis-Makassar, Dalam Mukhlis (Editor)” Dinamika BugisMakassar. Pusat Latihan Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan YIIS : Makassar.
Putuhena, M Saleh. 2003 Haji Indonesia. Disertasi IAIN Sunan Kalijaga : Yogyakarta.
Pelras, Christian. 2006 Manusia Bugis. Cet, I. Nalar Bekerja Sama Dengan forum Jakarta-Paris : Jakarta.
Rossler, Martin. 2001 Islamisasi Dan Pembentukan Ulang Identitas di Desa Sulawesi Selatan, Dalam Islam Di Era NegaraBangsa ; Politik dan Kebangkitan Agama Muslim Asia Tenggara. Hefner, Robert. W. dan Horvatich, Patricia (Ed.). Tiara Wacana : Yogyakarta.
Suhardi. 2009 Ritual: Pencarian Jalan Keselamatan Tataran Agama dan Masyarakat Perspektif Antropologi. Naskah Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Antropologi Pada fakultas Ilmu Budaya UGM : Yogyakarta.
Sewang, Ahmad M. 2005 Islamisasi Kerajaan Gowa (Abad XVI sampai Abad XVII)‛. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta.
Weber, Max. 2012 Sosiologi Agama. Cet:I. IRCiSoD : Yogyakarta.