Membincang Pemikiran Salahuddin Al-Adlabi (Analisis Metodologi Kritik Matan Hadis)
Abstract
Pasca masa Nabi saw sampai dengan memasuki abad sekarang, keadaan hadis sudah sedemikian rupa, yang membuka tabir melihat keberadaannya sebagai otoritas keagamaan. Oleh karena itu, sangatlah beralasan jika era sekarang banyak para pencinta hadis termotivasi mengkaji, mendalami, mengkritisi, membincang pemikiran-pemikiran para pakar hadis. Salahuddin Al-Adlabi mengemukakan faktor mendasar perlunya dilakukan kritik matan hadis yaitu: munculya pemalsuan hadis, dan sesudah Masa Nabi Sepeninggal Rasulullah saw., kedustaan terhadap beliau mengambil bentuk yang lebih berat. Salahuddin al-Adlabi dalam hal ini ada empat kriteria dalam mempraktikkan kritik matan. Pertama, matan yang bersangkutan tidak bertentangan dengan al-Qur’an. Kedua, tidak bertentangan dengan hadis dan sirah Nabawiyah yang telah diterima secara luas kebenarannya. Ketiga, tidak bertentangan dengan akal, indra, dan sejarah. Dan keempat, mirip degan sabda ke-NabianReferences
Amin, Muhammadiyah. Membahas Lailatul Qadr, Perbedaan Interprestasi hadis Tekstual, Cetakan I ; Makassar, Melani Press, 2004.
Adlabi al, Salahuddin. Metologi Kritik Matan hadis, Cetakan I; Jakarta Gaya Media Pratama, 2004.
Al-Kahatib, M. Ajaj. Hadis Nabi sebelum dibukukan, cetakan I; Jakarta : Gema Insani Press, 1999
Al-Qasthalani, An-Nawawi. Kumpulan Hadis Qudsi beserta penjelasannya, Cetakan I; Yogyakarta Al-Manar, 2006
Akaha, Abduh Zulfidar, Debat Terbuka Ahlu-Sunnah Versus Inkar Sunnah. Cetakan I Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2006.
Abdurrahman, M. Sutudi Kitab Hadis. Cetakan I; Yogyakarta : Teras, 2003.
Ismail, Syuhudi. Hadis Nabi Pembela Pegingkar dan Pemalsuannya, Cetakan I; Jakarta : Gema Insani Press, 1995.
Qardhawi, Yusuf. Bagaimana Memahami Hadis Nabi SAW. Cetakan III; Bandung Karisma, 1994.
Soebahar, Erfan M,. Menguak Fakta keabsahan Al-Sunnah, Kritik Musthafa al-Siba’I terhadap Pemikiran Ahmad Amin mengenai Hadis dalam Fajr al-Islam. Cetakan I; Bogor Kencana, 2003.
Zuhri, Muh. Telaah Hadis Sebuah Tawaran Metodologis. Cetakan I Yogyakarta : Lesfi, 2003.
Once an article was published in the journal, the author(s) are:
- granted to the journal right licensed under Creative Commons License Attribution that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship.
- permitted to publish their work online in third parties as it can lead wider dissemination of the work.
- continue to be the copyright owner and allow the journal to publish the article with the CC BY-NC-SA license
- receiving a DOI (Digital Object Identifier) of the work.