Keutamaan Hidup Bertetangga (Suatu Kajian Hadis)

  • Sabir Maidin Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Keutamaan Hidup Bertetangga dalam kehidupan masyarakat yang teraktualisasi pada diri Rasulullah via kitabkitab hadis. Contoh dari fakta historis dan normatif ini menunjukkan bahwa hidup berdampingan sesama tetangga adalah sesuatu yang indah dan nikmat dalam kehidupan modern ini. Oleh karena itu, perlu dimunculkan sebuh kesadaran dan pemahaman secara komprehensip untuk memahami makna hidup bertetangga dalam implementasi hadis. Dalam penelitian ini penulis mempergunakan  pendekatan ilmu hadis dengan teknik-teknik interpretasi tekstual, historis dan perbandingan. Hasil penelitian di atas menunjukkan  kegunaan dan pengaruh tetangga kepada umat manusia, yaitu menjadi motor dan dinamisator kesadaran hidup bertetangga dalam kehidupan manusia, rasa cinta dan kasih sayang, sehingga hidup menjadi lebih halus, kreatif-inovatif, berkualitas, bermartabat tinggi, baik  di sisi sesama manusia maupun di hadapan Allah, juga mampu mereduksi dari pemahaman masyarakat bahwa hidup bertetangga adalah sesuatu yang positif bukan negatif atau menakutkan, dan mengagumkan, dan mengangkat martabat manusia ke tempat yang lebih mulia.

References

Abdillah, Muhammad bin Abi Bakr Ayyub al-Zar`iy Abu, tahqiq Yusuf Ahmad alBakriy dan al-`Aruriy. Abu ‘Abdullah Muhammad bin Ahmad al-Qurtubiy, Al-Jāmi’ Ahkām Al-Qur’ān alHākim, Juz II, Kairo: Dar al-Sya’b, t.th.

al-‘Abady, Abū Tayyib Muhammad Syams al-haq al-Azim, ‘awn al-Ma’bud Syarh sunan Abū Daud, Juz IV (t.t: Al-Maktabbah al-Salafiyah, 1979.

al-‘Abady, Abū Tayyib Muhammad Syams al-haq al-Azim, ‘awn al-Ma’bud Syarh sunan Abū Daud, Juz IV, T.tp: Al-Maktabbah al-Salafiyah, 1979.

al-Asqalani, Ahmad bin ‘Ali bin Hajar, Fath al-Bahri Syarah al-Bukhari, Juz X, Mesir: Dar al-Ilmiyyah, t.th.

al-Asqalaniy, Syihab al-Din Ahmad Ibn Hajar, Fath al-Bari bi Syarh Shahih alBukhariy, Juz X, Mesir; Dar al-Ilmiyah, t.th.

Al-Bukhari Abu Abdullah Muhammad ibn Ismã’il ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn alBardizbat, Shahih al-Bukhari, Juz.I, II, III, IV, V, Semarang; Maktabatuh Wa matba’atu Thaha Putra, t.th.

al-Jazairi, Abu Bakr Jabir, Minhaajul Muslim, atau Ensiklopedi Muslim: Minhajul Muslim, terj. Fadhli Bahri (T.tp: Darul Falah, 2002. Al-Naisaburi, Abu Husayin Muslim Ibn Hajjáj al-Qusyayri, Shahíh Muslim, Juz I, II, III, VI, Bairut; Ísá al-Báby al-Halaby waa al-Syurakah, 1395/1955.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Suatu Pengantar Praktek, Jakarta: Bineka Cipta, 1992.

as-Syafi, Ahmad bin Ali bin Khajar Abu Fadal al-Asqalani, Fath al-Bari Syarah Shahih al-Bukhari, Juz X, Bairut: Dar al-Ma’rifat 1379.

asy-Syaibaniy, Ahmad bin Hanbal ‘Abu Abdullah, Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, Juz I, II, III, VI, al-Qairah: Mu’sasah Qurtabah, t.th.

At-Tirmizi, Abu Isa Muhammad ibn Isa ibn Wawrah, Sunan al-Tirmidzi, Juz VII, Bairut; Dar al-Fikr, t.th.

Bustamin dan M. Isa H.A. Salam, Metodologi Kritik Hadis, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.

Daramiy, Abu Muhammad ‘Abd Allah bin ‘Abd al-Rahman bin al Fadl bin ‘Abd alSamad, Sunan al-Daramiy, Juz, II, Bairut: Dar al-Fikr, t.th. Departemen Agama RI, Al-Hikmah Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Diponegoro, 2008.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka, 1990.

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

Hasan, Abdul Aziz, Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid, VI, Jakarta. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996.

Ibn Majah, Abû Abdullah Muhammad bin Yazid al-Qazwiniy, Sunan ibn Majah, Juz II, Bairut: Dar al-Fikr, t.th.

ibn Manzur, Abu al-Fadl Jamal al-Din Muhammad ibn Mukarram, Lisan al-Arab, juz IV, Bayrut: Dar al-sadr, 1968.

Ismail, M. Syuhudi, Metodologi Penelitian Hadis (Jakarta: Bulan Bintang, 1992.

Kansil, C.S.T, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1986. Kuntjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991. Ma’luf, Louis, al-Munjid fiy al-Luhghat wa al-adab wa al-‘Ulum, Bayrut: alKatulikiyyah, t.th.

Malik, Al-Muwaththa’, Kitab al-Libas, Bab Ma Ja’a fi Lubs al-Tsiyab, Juz II, Mishr: Dar Ihya’ al-Turats al-`Arabiy, t.tp. Moeloeng, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja, Rosdakarya, 1995.

Muhammad bin Abi Bakr Ayyub al-Zar`iy Abu Abdillah, tahqiq Yusuf Ahmad alBakriy dan Syakir Tawfiq al-`Aruriy, Ahkam Ahl al-Dzimmah, Juz I, Beyrut: Dar Ibn Hazm, 1997/1418. Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN Balai Pustaka, 1976. Sayid, Sabiq, Fiqh al-Sunnah, , Juz’ III, Beyrut: Dar al-Kutub al-`Arabiyah, t.th.

Suprayogo, Imam, dan Tobrani, Metodologi Penelitian Sosial Agama, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.

Suriasumantri, Jujun S., Penelitian Ilmiah, Kefilsafatan, dan Keagamaan: mencari Paradigma Kebersamaan,” dalam Dede Ridwan, ed. Tradisi Baru Penelitian Agama Islam: Tinjauan Antara Disiplin Ilmu, Bandung: Nuansa, 2001.

Syakir Tawfiq, Ahkam Ahl al-Dzimmah, Juz II, Beyiut: Dar Ibn Hazm, 1997/1418.

Watt, Islamic Political Tough, Endirbugh: Endirbugh University Press, 1968.

Wensick, Arnold John, Muhammad and the Jews of Madina, t t.p, 1975.

Yunus, Mahmud, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an, 1973.

Zain, J. S. Badududan Sutan Muhammad, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996. Zain, Sultan Muhammad, Kamus Modern Bahasa Indonesia, Jakarta: Grafika, t.th.

Published
2018-01-09
How to Cite
Maidin, S. (2018). Keutamaan Hidup Bertetangga (Suatu Kajian Hadis). Jurnal Al-Qadau: Peradilan Dan Hukum Keluarga Islam, 4(2), 199-222. https://doi.org/10.24252/al-qadau.v4i2.5691
Section
Artikel
Abstract viewed = 2956 times