Dinasti Abbasiyah (Kemajuan dalam Bidang Ilmu Agama, Filsafat, Pendidikan dan Sains)
Abstract
Dinasti Abbasiyah berdiri setelah keruntuhan Dinasti Umawiyah. Keruntuhan dinasti tersebut disebabkan banyaknya konflik internal dan eksternal dari Dinasti Umawiyah, sehingga Dinasti Abbasiyah muncul sebagai kekuatan baru dalam perpolitikan umat Islam. Kekuasaan Dinasti Abbasiyah berumur sekitar lima ratus tahun (750-1258 M / 132-656 H). Pada periode awal kekuasaannya memiliki otoritas politik yang sangat kuat dan kemudian mampu melahirkan sebuah kemajuan peradaban yang disebut-sebut sebagai era keemasan (the Golden Age). Dalam bidang ilmu agama, muncullah beberapa ulama dalam bidang hukum atau fikih dengan berbagai mazhab. Dan dalam bidang hadis ditemukan usaha-usaha untuk penelusuran dan penghimpunan hadis. Begitupula ilmu lainnya, seperti ilmu tafsir yang sudah berdiri sendiri. Dalam bidang sains dan tekhnologi, khususnya pada ilmukedokteran atau pengobatan telah berkembang cukup pesat, yang ditandai dengan berdirinya sekolah kedokteran tingkat tinggi. Dalam bidang filsafat, dari kajian ilmu filsafat itulah sehingga melahirkan ilmuwan Islam popular atau para filosof dan pemikirannya, dan pada bidang pendidikan, ditandai dengan kurikulum utamanya dipusatkan pada al-Qur’an dan hadis, sertaberbagai lembaga pendidikan telah terbangun, mulai dari mesjid yang juga dijadikan tempat pengajaran/pendidikan selain tempat ibadah. Juga dibangunnya lembaga-lembaga dalam bidang tertentu seperti Bait al-Hikmah.
Downloads
References
Ahmad Amin, al-Tarikh al-Islam wa al-Hadharah al-Islamiyah, (Mesir:Maktabah al-Nahdhah, t.th)
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Cet. II; Jakarta: LSIK dan PT. Raja Grafindo Persada, 1994)
H. Harifuddin Cawidu, Konsep Khilafah dalam Islam Dilihat dari Perspektif Politis dan Teologis dalam Tim Lakpesdam NU, Kumpulan Makalah Dr. H. Harifuddin Cawidu tahun 1987-2000 (Makassar: PMII Cabang Metro Makassar, 2003)
Harun Nasution, Akal dan Wahyu, (Jakarta: UI Press, 1986)
Harun Nasution, Filsafat dan Mistisme dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1973)
Harun Nasution, Theologi Islam, (Jakarta: UI Press, 1986)
Ibn al-Nadīm al-Baghdādi, Al-Fihrist, Ahmad Shalabi, Mawsū`ah al-Tārikh al-Islāmi wa al-Hadlārah al-Islāmiyah, tth, Al-Mawsū`ah al-`Arabiyyah al-`Ālamiyah, entry: Tafsīr al-Qur’ān al-Karīm.
Ira. M. Lapidus, A History of Islamic Societies diterjemahkan oleh Ghufran A. Mas’adi dengan judul, Sejarah Sosial Umat Islam Bagian Ke Satu dan Ke Dua (Cet. I; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999)
Muhamad al-Sādiq `Afīfi, Tatawwur al-Fikr al-'Ilmi`Inda al-Muslimīn,tth
Oemar Amir Husin, Kultur Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975)
Philip K. Hitti, History of the Arabs, (Jakarta:PT. Serambi Ilmu Semesta, 2008),
Sayyed Mahmuddin Nasir, Islam: Its Concepts and History, diterjemahkan oleh Addang Affandi dengan judul Islam: Konsepsi dan Sejarahnya (Cet. IV; Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994)
Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadis, (Bandung: Angkasa, t.th)
Tim Penyusun IAIN Syarif Hidayatullah, Ensklopedi Islam (Cet. I; Jakarta:Djambatan, 1992)
W. Wontgomery Watt, The Wajesty That Wan Islamic, diterjemahkan oleh Hariono dengan judul Kerajaan Islam, (Yogyakarta: Tiara wacana, 1990).