PEMBINAAN MORAL DALAM MEMBENTUK KARAKTER REMAJA (Studi Kasus Remaja Peminum Tuak di Kelurahan Suli Kecamatan Suli Kabupaten Luwu)
Abstract
Implementasi pembinaan moral dapat dipandang sebagai suatu wadah untuk membina dan membentuk karakter remaja dalam mengembangkan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) serta pembiasaan (psikomotorik). Pembinaan moral harus mendorong semua aspek tersebut ke arah pencapaian kesempurnaan hidup berdasarkan nilai-nilai Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pembinaan moral dalam membentuk karakter remaja yang mengkomsumsi minuman tuak. Secara khusus, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang: strategi pembinaan moral dalam membentuk karakter remaja peminum tuak di Kelurahan Suli, Menganalisis Faktor-faktor yang mendorong remaja minum tuak di Kelurahan Suli, Faktor-faktor yang yang menghambat pembinaan moral remaja di Kelurahan Suli.
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif, sedangkan metode penentuan informan yang digunakan adalah teknik pusposive random sampling. Untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik field research observasi, wawancara, telaah pustaka dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi pembinaan pembinaan moral dalam membentuk karakter remaja di Kelurahan Suli melalui wadah: keluarga, (dilaksanakan dilingkungan keluarga masing-masing dengan cara memberikan contoh atau suri tauladan yang baik dan mendorong pemuda untuk aktif berorganisasi/bermasyarakat lebih diintensifkan), pemerintah (dilaksanakan oleh aparat Kelurahan dan harus ada perhatian terus-menerus), masyarakat (dilaksanakan oleh tokoh masyarakat/tokoh agama menjadi suatu kedinamisan untuk kebersamaan), Berbagai faktor yang menyebabkan remaja mengkonsumsi minum- minuman tuak dapat ditinjau dari segi sosial dan psikologis yang dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Penghambat dalam Pembinaan Moral dalam Karakter Remaja di Kelurahan Suli Orangtua, aparat pemerintah, tokoh masyarakat.Downloads
References
Amril M., (2002). Etika Islam, Telaah Pemikiran Filsafat Moral Raghib Al-Isfahani, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azra, Azyumardi, (1999). Esai-esai intelektual muslim dan pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu
Bertens K. (1997). Etika, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Chang, W. (2003). Sosialisasi nilai-nilai moral. http://www.kcm.com/htm diambil pada tanggal 20 Juni 2004.
Cohen, Eric (1976). Toward a sociology of international tourism. Social Research.
Dapiyanto, FX. (2002). Pendidikan moral sebagai penalaran prinsip utilitarisme menurut John Wilson. Tugas Resume Mahamahasiswa S-2. Yogyakarta: PPS-UNY.
Darmiyati Zuchdi (2001). Pendekatan pendidikan nilai secara komprehensip sebagai suatu alternatif pembentukan akhlak bangsa, Yogyakarta: Makalah disampaikan pada seminar terbatas Pusat Penelitian UNY tanggal 11 Juni 2001.
Departemen Agama RI (1993/1994). Garis-garis besar program pengajaran Madrasah Aliyah, Jakarta: Depag RI.
Doni Koesoema A.2007, Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik Anak diZaman Global (Jakarta Grasindo).
Dwija Atmaka, (1984). Perkembangan moral, perkenalan dengan Piaget dan Kohlberg, Terjemahan Indonesia, Yogyakarta: Kanisius.
EM. K. Kaswardi, (1993). Pendidikan nilai memasuki tahun 2000, (penyunting), Jakarta: Pt Gramedia.
Hasan, M.T., (2003),. Islam & masalah sumber daya manusia, Jakarta: Lantabora Press.
Herpratiwi, (1996). Penanaman nilai moral PBM di sekolah dasar Pakem IV Sleman, penelitian tesis S-2, Yogyakarta: PPS IKIP Yogyakarta.
urnal Pendidikan Karakter, 2010. jurnal publikasi Ilmiah Pendidikan Umum dan Nilai , vol 2 No 2 juli 2010.
Kohlberg, Lawrence. (1995). Tahap-tahap perkembangan moral. Yogyakarta:
Megawangi Ratna, (2004). Pendidikan Karakter solusi yang tepat untuk membangun bangsa, Jakarta : Star Energy