AL-ITTIHAD DALAM TASAWUF
Abstract
Salah satu ajaran tasawuf adalah al-Ittihad yang dibawa oleh Abu Yazid Thaifur bin ‘Isa bin Surusyan al-Bustami. Al-Ittihad mengajarkan persatuan antara Tuhan dengan hamba yang sudah mencapai kesucian, sehingga seorang sufi yang berada pada tingkat al-Ittihad merasa dirinya bersatu dengan tuhan, satu tingkatan yang menunjukkan bahwa yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu, sehinggga salah satu dari mereka dapat memanggil yang satu lagi dengan kata-kata, “Hai aku. Al-Ittihad dicapai dengan melalui fana dan baqa. Fana merupakan hancurnya perasaan kesadaran akan adanya tubuh kasar manusia, yang tersisa adalah manusia secara rohani. Untuk itu sebelum memasuki tahap fana seorang sufi harus memperhatikan 4 hal yaitu; Al-Sukr yaitu keadaan antara cinta dengan fana. Al-Syathahat adalah ungkapan-ungkapan aneh yang dikeluarkan oleh sufi. Zawal al-Hujab adalah keadaan sufi yang tidak menginginkan lagi sesuati kecuali Allah. Ghalbat al-Syhud; keadaan seorang sufi baik dari segi perasaan, kesadaran dan penyaksian sampai kepada puncak fana’, lalu dia lupa dirinya dan tidak ada selain Allah.Downloads
References
Basyuni, Ibrahm, Nasyat al-Tasawwuf al-Islam, Mesir: Dar al-Nahdat al-‘Arabi, 1979.
H.A.R.Gibb and J.H.Krammers, Shorter Encyclopedia of Islam, London: Luzcac & Co., t.th.
Ibn Qayyim al-Jauziyah, Raudah al-Muhbbin wa Nuzhat al-Musytaqin, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1995.
_______, Madarij Salikin Bain Manazil Iyyaka Na’budu wa Iyyaka Nasta’in, jilid II Beirut: Dar al-Fikr, 1408 H.
Ibnu Faris, Abi al-Husain Ahmad ibn Zakariyah, Mu’jam al-Maqayis al-Lugah, Beirut: Dar al-Fikr,1991.
Jauzy, Jamal al-Din Abi al-Faraj ibn al-Jauzy, Shfat al-Shafwah, Juz VI, Cet. I; Beirut-Lebanon: Dar al-Kutub al’Ilmiyyah, 1989 M./1409 H.
Al-Kalabazi, Abu Bakar Muhammad, al-Ta’aruf li Mazhab ahl al-Tazawwuf, Kairo: Maktabat al-Kulliyyah, 1969.
Khan Sahb Khaja, Tasawuf: Apa dan Bagaimana, Jakarta: PT Rsjs Grafindo Persada, 1995.
Mahmud, Abd Kadir Mahmud, Al-Falsafat al-Shufiyyah Fi al-Islam, Kairo: Dar al-Fikr al-Arabi, 1966.
Mahmud, Abdul Halim, Qadiyah al-Tasawuf al-Munqiz min al-Dalal, terj. Abu Bakar Basymeleh Hal Ihwal Tasawuf, T.tp.: Dar al-Ihya’, t.th.
Nasution, Harun, dalam Budi Munawar Rachman (editor), Kontektualisasi Doktrin Islam Dalam Sejarah, Jakarta: Paramadina, 1995.
________, Falsafat dan Mistisisme Dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1973.
Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf, Cet. I, Jakarta: PT Raja Grafindo, 1996.
Zahri, Mustafa, Kunci Memahami Ilmu tasawuf, Cet. 1;Surabaya: Bina Ilmu 1985.