Determinats of irritant contact dermatitis in seaweed farmers

  • Sitti Fatimah Rahmansyah Program Studi Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan makassar
    (ID)
  • M. Akbar Salcha Program Studi Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan makassar
    (ID)
  • Arni Juliani Program Studi Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, Makassar
    (ID)
  • Hisbullah A.M Abuda Program Studi Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, Makassar
    (ID)
Keywords: contact durration, dermatitis, history of skin disease, personal hygiene, years of servise

Abstract

Irritant contact dermatitis is an acute or chronic skin inflammatory response to exposure to external irritants that affect the skin. One type of work that is easily exposed to irritants is seaweed farming, because of the hydroid content in seaweed. The purpose of this study was to determine the factors associated with the symptoms of irritant contact dermatitis in seaweed farmers in Dusun Lomboan, distric. South Tinangkung Regency Banggai Kepulauan. This study uses a type of analytical observational research with a cross sectional study approach. The sample in this study were 40 workers using the total sampling technique. Data collection was carried out through observation, interviews and questionnaires. Data were analyzed using the Chi-Square test. The statistical test results showed that contact duration (p value = 0.012), years of service (p value = 0.001), personal hygiene (p value = 0.013) and history of skin disease (p-value = 0.015) had a relationship with irritant contact dermatitis symptoms. It is recommended for seaweed farmers to use PPE when working, for example rubber gloves, special shoes, to avoid direct exposure which can cause irritant contact dermatitis. Also always maintain personal hygiene after doing work such as washing hands using soap with running water and bathing to avoid the risk of irritant contact dermatitis

References

Anggraini, H.M. (2021). Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Keluhan Dermatitis pada Nelayan Ikan di Desa Mela II, Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara. Skripsi. Sumatera Utara: Universitas Islam Negeri, Fakultas Kesehatan Masyarakat

Apriliani, R., Suherman, Ernyasih, Romdhona, N., dan Fauziah, M. (2022). Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan pada Pemulung di TPA Bantargebang. Environmental Occupational Health and Safety Journal, 2 (2), pp. 221-234

Ariska, S.D. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis Kontak Akibat Kerja (DKAK) pada Petani Rumput Laut di Kecamatan Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng Tahun 2020. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Makassar: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Kasiadi, Y., Kawatu, PAT., dan Langi, FFLG. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan Kulit pada Nelayan di Desa Kalinaun Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal KESMAS (Kesehatan Masyarakat), 7 (5)

Marwah, A. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan gejala Dermatitis Kontak pada Pekerja Harian Lepas di PT. Indojaya Agrinusa Medan Unit Poultryfeed. Skripsi. Universitas Sumatera Utara: Fakultas Kesehatan Masyarakat

Maula, MS. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Dermatitis Kontak Akibat Kerja (DKAK) pada Pekerja Bengkel Sepeda Motor Wilaya Kelurahan Kembangan Selatan dan Kembangan Utara Jakarta Tahun 2021. Skripsi. Jakarta : Universitas Esa Unggul, Fakultas Ilmu Kesehatan

Prihastuti, R. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Dermatitis Kontak pada Pekerja Perebusan Ikan di Desa Hajoran Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2018. Skripsi. Universitas Sumatera Utara: Fakultas Kesehatan Masyarakat

Retnoningsih, A. (2017). Analisis Faktor-Faktor Kejadian Dermatitis Kontak pada Nelayan. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat

Safriyanti, Lestari, H., dan Ibrahim, K. (2016). Hubungan Personal Hygiene, Lama Kontak dan Riwayat Penyakit Kulit dengan Kejadian Dermatitis Kontak pada Petani Rumput Laut di Desa Akuni Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 1 (3), pp. 1-10

Salma, S., Afni, N., dan Andri, M. (2019). Gambaran Kejadian Dermatitis di Pengungsian Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji. Jurnal Kolaboratif Sains, 1 (1), pp. 1-11

Sholeha, M., Sari, RE., dan Hidayati, F. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Dermatitis Kontak pada Pemulung di TPA Talang Gulo Kota Jambi Tahun 2021. e-SEHAD (Electronic Journal Scientific of Enviromental Health and Diseases), 2 (2), pp. 82-93

Suryani, ND., Martini, Susanto, HS. (2017). Perbandingan Faktor Risiko Kejadian Dermatitis Kontak Iritan Antara Petani Garam dan Petani Sawah di Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5 (4), pp. 444-455

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

Widya, N. (2021). Gejala Dermatitis Kontak Iritan pada Nelayan di Kelurahan Mala-Mala Kecamatan Kodeoha Kabupaten Kolaka Utara. Karya Tulis Ilmiah. Makassar: Prodi Hiperkes, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar

Zania, E., Junaid, dan Ainurafiq. (2018). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis Kontak pada Nelayan di Kelurahan Induha Kecamatan Latambaga Kabupaten Kolaka. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 3 (3), pp. 1-8

Published
2022-12-28
Abstract viewed = 276 times