Description of family characteristics and nutritional status in toddlers

  • Masruroh Luthfiah Masturina Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar
    (ID)
  • Abdul Salam Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassa
    (ID)
  • Rahayu Indriasari Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar
    (ID)
  • Abd.Razak Thaha Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar
    (ID)
  • Nurhaedar Jafar Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar
    (ID)
Keywords: Family Characteristics, Nutritional Status, Toddler

Abstract

The problem of public health problems caused by malnutrition is one of the main health problems in developing countries which indirectly influences determined by the background of the household or familyThis study aims to describe the characteristics of families and the nutritional status of children aged 24-59 months in the working area of the Malimongan Baru Health Center, Makassar City. This research is a type of descriptive research. The population of this study were all toddlers aged 24-59 months in the Working Area of the Malimongan Baru Health Center. Determination of the sample using the Accidental Sampling technique.  The results of the research showed that based on the weight/age indicator there were 53 people (55.8%) underweight, for the height/age indicator there were 50 people (52.6%) stunting and for the wasting weight/height indicator there were 28 people (29.5%). The number of toddlers is more male (50.5%), father's last education is SMA/MA (60.0%), mother's education is SMA/MA (57.9%), most fathers work as laborers (58.9%), mother's work is mostly as housewives (90.5%), family income is in the low category (69.5%), the number of family members under five is >4 people (50.5%), and mother's nutritional knowledge is in the good category (54.7%). In conclusion, the problem of malnutrition in the Working Area of the Malimongan Baru Health Center is categorized as high. Therefore it is necessary to carry out routine monitoring to screen the condition of toddlers so that intervention can be carried out quickly and precisely.

References

1. Suryani, I. D., & Andrias, D. R. (2015). Hubungan Praktik Pemberian Makan dengan Kejadian Berat Badan Kurang pada Anak Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sidoarjo. Media Gizi Indonesia, 10(1).
2. Sampouw, N. L. (2021). Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Buha Kecamatan Mapanget Kota Manado. Klabat Journal of Nursing, 3(1).
3. Noflidaputri, R., & Febriyani. (2020). Determinan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Silayang Kabupaten Pasaman. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 12, 187–195.
4. Global Nutrition Report. (2018). Global Nutrition Report: Shining a Light to Spur on Action Nutrition. Retrieved from http://ebrary.ifpri.org/cdm/ref/ collection/p%0A15738coll2/id/128484
5. UNICEF, W. W. (2019). Prevalence of Underweight, Weight for Age (Percentage of Children under 5). Retrieved from https://data.worldbank.org/indicator/sh.sta.%0Amaln.zs
6. Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
7. Mutua, R. N., Keriko, J., & Mutai, J. (2017). Factor Associated With Stunting, Wasting, and Underweight Among Children Aged 2-5 Years in Early Childhood Development and Education Centers in Masinga Sub County, Machakos County. Europan Journal of Health Sciences, 1(2), 44–69.
8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Tahun 2021. Humas Litbangkes.
9. Dinas Kesehatan Kota Sulawesi Selatan. (2021).
10. Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
11. Almatsier. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
12. Irma, & Masluhiya, S. (2020). Perbedaan Karakteristik Keluarga dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita Suku Bajo dan Non Bajo di Wilayah Kerja Pesisir Kota Kendari. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 8(1), 74–83.
13. World Health Organization. (2015). Obesity: Preventing and Managing the Global Epidemic.
14. Sujianti, & Pranowo, S. (2021). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Stunting pada Usia Todler. Indonesian Journal of Nursing Health Science, 6(2).
15. Sindar, C. C., Punuh, M. I., & D., A. M. (2019). Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Status Gizi Anak Usia 12-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pineleng Kabupaten Minahasa. Jurnal KESMAS, 8(6).
16. Irianto, K. (2014). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Alfabet.
17. Budiana, T. A., & Supriadi, D. (2021). Hubungan Banyaknya Anggota Keluarga, Pendidikan Orang Tua, dan Kepesertaan Jaminan Kesehatan Anak dengan Kejadian Berat Badan Kurang pada Balita 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Cimahi Selatan Tahun 2019. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Hussada, 12(01).
18. Septikasari, M., Akhayar, M., & Wiboworini, B. (2016). Effect of Gestational Biological, Social, Economic Factors on Undernutrition in Infants 6-12 Month in Cilacap. Indonesian Journal of Medicine, 1(3).
19. Rahayu, A. (2018). Study Guide–Stunting Dan Upaya Pencegahannya Bagi Mahasiswa Kesehatan Masyaraka. Yogyakarta: CV Mine.
20. Maulida. (2022). Hubungan Karakteristik Keluarga Dan Status Gizi Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2021. Getsempena Health Science Journal, 1(1).
21. Herwanti, E. (2017). Hubungan Peran Ayah dalam Upaya perbaikan Gizi dengan Status Gizi Balita pada Masyarakat Budaya Patrilineal di Desa Tinoeke dan Tuafanu Puskesmas Kualin Kabupaten Timor Tengah Selatan. Poltekkes Kemenkes Kupang.
22. Cholifatun, N., & Muniroh, L. (2015). Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan dan Pola Asuh Ibu Dengan Wasting dan Stunting Pada Balita Keluarga Miskin. Journal Unair, 10(1).
23. Sulistyorini, E., & Rahayu, T. (2010). Hubungan Pekerjaan Ibu Balita terhadap Status Gizi Balita di Posyandu Prima Sejahtera Desa Pandean Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun 2009. Jurnal Kebidanan Indonesia, 1(2).
24. Hidayati, R. (2018). Hubungan Karakteristik Keluarga dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Pleret Panjatan Kulon Progo. UNISA Yogya.
25. Wardani, G. A. P., & Rokhanawati, D. (2016). Hubungan Karakteristik Ibu dan Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Minggir Kabupaten Sleman Yogyakarta. Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta.
26. Putri, R. F., Sulastri, D., & Lestari, Y. (2015). Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Naggalo Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(1).
27. Simbolon, R. (2017). Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dan Higiene Sanitasi Lingkungan Dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Nifuboke Tahun 2016. Indonesian of Health Information Management Journal, 5(2).
28. Khayati, S. (2011). Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita pada Keluarga Buruh Tani di Desa Situwangi Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010. Universitas Negeri Semarang.
29. Rahmariza, E., Tanziha, I., & Sukandar, D. (2016). Analisis Determinan Karakteristik Keluarga dan Pemenuhan Hak Kesehatan Anak Serta Dampaknya terhadap Status Gizi. Jurnal MKMI, 12(3).
30. Simangunsong, N. P., Punuh, M. I., & Kapantow, N. H. (2018). Hubungan Antara Pengetahuan Gizi Ibu dengan Status Gizi Pada Anak Usia 24-59 Bulan di Kecamatan Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(4).
31. Burhani, P. A., Oenzil, F., & Revilla, G. (2016). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Tingkat Ekonomi Keluarga Nelayan dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Air Tawar Barat Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(3).
32. Septikasari, M. (2018). Status Gizi Anak dan Faktor yang Mempengaruhi. Yogyakarta: UNY Press.
Published
2023-06-28
Section
Artikel
Abstract viewed = 148 times