KAJIAN KRITIS AKULTURASI ISLAM DENGAN BUDAYA LOKAL

  • Hamzah Junaid Jurusan Pendidikan Agama Islam DPK UIN Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Keuniversalan Islam berarti kehadirannya tidak hanya diperuntukkan pada satu etnis, golongan dan ras tertentu, tetapi diperuntukkan untuk semua manusia, dengan demikian, lslam memiliki daya jangkau dan daya jelajah melampaui batas ruang dan waktu tertentu. Sebagai konsekuensi dari karakteristiknya yang universal tersebut, Islam meniscayakan sebuah kemampuan akulturatif terhadap lokalitas masyarakat di mana ia diterirna. Amat sulit dibayangkan ketika lslam hadir pada suatu komunitas lokal tertentu, kemudian merombak semua tatanan nilai, kebiasaan, budaya, dan tradisi yang mereka anut. Harus ditegaskan bahwa arti akulturasi di sini tidaklah berarti Islam dan budaya lokal dipandang sebagai dua variabel yang benar-benar sejajar, tetapi harus dipandang sebagai hubungan yang dinamis, dalam arti di dalamnya sangat memungkinkan terjadi pengkoreksian. Hal itu dapat terjadi jika bentuk-bentuk kearifan lokal tersebut benar-benar bertentangan dengan nilai-nilai lslam yang paling asasi. Namun demikian, tidak dapat diasumsikan sebaliknya. dalam arti bahwa budaya atau kearifan lokal mengoreksi nilai-nilai Islam.

ABSTRACT

The universality of Islam means that its presence is not only for a particular ethnic, group, and race but also for all human beings, so that Islam has a range and cruising beyond the limits of certain space and time. As a result, Islam necessitates an acculturative ability toward a series of local values of society where it has been received.  It is difficult to imagine when Islam existed in a certain local community wants to deconstruct the whole system of values, customs, cultures, and traditions that the group professes. It should be stressed that the meaning of acculturation is not necessarily intended that Islam and local culture are as two variables that are completely aligned, but it should be regarded as dynamic relationship, in the sense the correction possibly occurs within the correlation. It can be taken place if the forms of local wisdom are really contradictive with the essential Islamic values. However, it cannot be assumed vice versa, in the sense that the local wisdom corrects the Islamic values.

References

Abdullah,Taufik, et al, Sejarah Ummat Islam Indonesia, ( Cet. I, Jakarta: Majlis Ulama Indonesia, 1991)

--------- Islam di Indonesia, Sepintas lalu tentang beberapa segi, Jakarta: Tintamas,1974.

Admin, Akulturasi Islam dan Budya Lokal, http// www. Komunitas.biospot.com, diakses, 16 Nopember 2011.

Akbar, Taufik, http://radarlampung.co.id/read/opini/15034-islam-dan-budaya-lokal, diakses, 15 Nopember 2011.

Alisyahbana, Sutan Taqdir, perkembangan sejarah kebudayaan di Indonesia dilihat dari jurusan Nilai, Jakarta; Yayasan Idayu, 1975.

Azra, Azyumardi, Pergolakan Politik Islam,Jakarta: Paramadina,1996.

Baso, Ahmad, Plesetan Lokalitas, Politik Pribumisasi Islam, ( Cet. I; Jakarta Desantara, 2002) h.13.

Depatemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa,Edisi IV; Jakarta; PT Gramedia, 2008.

Departemen Agama R1, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Surabaya; CV Jayasakti, 1997.

Hakim,Atang Abd, Metodologi Studi Islam, Cet.I ; Bandung: Remaja Rosda Kirya 1998.

Katu, Samiang,Pasang Ri Kajang (Kajian tentang Akomodasi Islam dengan Budaya Lokal) (Makassar, PPIM IAIN Alauddin, 2000).

Koentjaraningrat, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia ,Cet. XVII; Jakarta : Jambatan.1976.

Kuntowijoyo, Paradigma Islam, Cet. III, Bandung : Mizan, 1999.

Mathar, Muhammad Qasim Fajar : Kolom Opini, Sabtu 2l Agustus 2010.

Mattulada, Suatu lukisan analitis Terhadap Antropologi potitik Orang Bugis,Cet I; Ujung Pandang: Hasanuddin University Press, 1995.

Muhtadi, Asep Saiful, Pribumisasi Islam, Ikhtiar Menggagas Fiqhi Kontekstual,Cet. I; Bandung: Pustaka Setia, 2005.

Nasution, Harun, lslam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya,Jilid II;Jakarta: l986.

Nursyam, Islam Pesisir, Cet.I, Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara, 2005.

Pimpinan pusat Muhammadiyah, Da’wah cultural Muhammadiah, ( Cet. II, Yogyakarta : Suara Muhammadiyah, 2005 ).

Qarib, Muhammad, Solusi Islam, Mencari Alternatif , jawaban terhadap problem Kontemporer, Cet. I; Jakarta:2010.

Rasdianah, Andi, Hukum Islam dan Hukum Adat, Makalah, tahun 2000.

Razak, Nasaruddin, Dienul Istam, Cet.ll; Bandung: Al-Ma,arif, 1993.

Saksono, Wiji, Mengislamkan Tanah jawa, telaah atas metode da’wah Walisongo (Cet. I, Mizan Bandung, 2009)

Sartini, Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah Kajian Filsafati,http://jurnal.filsafat.ugm.ac.id/index.php/jf/article/viewFile/45/41,diaskses tgl. 19 Nopember 2011.

Saransi, Ahmad, Tradisi masyarakat Islam di Suhwesi Selatan,Makassar: Lamacca press. 2003.

Tim PWNU Jawa Timu, Aswaja An Nahdiyin, Ajaran Ahlus Sunnah Wal-Jamaah yang berlaku dilingkungan Nahdhatul Ulama,( Surabaya; Khalista, 2007)

Wahid, Abdurrahman, Pergulatan Negara, Agama dan Kebudayaan.Cet.II; Depok Desantara : 2001)

--------- Pribumisasi Islam dalam Islam Indonesia Menatap Masa depan. Cet. I; Jakarta: P3M, 1989.

Published
2013-04-26
How to Cite
Junaid, H. (2013). KAJIAN KRITIS AKULTURASI ISLAM DENGAN BUDAYA LOKAL. Jurnal Diskursus Islam, 1(1), 56-73. https://doi.org/10.24252/jdi.v1i1.6582
Section
Artikel
Abstract viewed = 4769 times