KAJIAN TEORITIS ALASAN KOTA GREENWICH DIJADIKAN SEBAGAI STANDAR WAKTU DUNIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP WAKTU SHALAT

  • ummu hani hani
  • Dr. Alimuddin, M.Ag Alimuddin
    (ID)

Abstract

Abstrak

Waktu shalat merupakan Salah satu ibadah yang paling berpengaruh dengan adanya waktu. Ada dua sumber utama mempengaruhi perubahan waktu di muka bumi ini yaitu dipengaruhi oleh dua benda angkasa yaitu matahari dan bulan. sering kita dapatkan tentang garis bujur dan garis lintang. Garis bujur atau garis meridian merupakan garis khayal yang membujur dari kutub utara dan kutub selatan. Garis bujur 0˚ melauli kota Greenwich dekat London, Inggris. Dalam hal tersebut banyak orang-orang belum menhetahui secara umum tentang keberadaan kota tersebut yang mana merupakan standar yang cukup berpengaruh terhadap awal waktu shalat. Penetapan greenwich sebagai patokan garis meridian adalah hasil dari konferensi internasional yang diadakan di Washington tahun 1884 yang dihadiri oleh 25 negara, bermula dengan pengguna maritime dan kemajuan rel kereta api yang membutuhkan waktu yang menjadikannya standar waktu dunia. implikasi terhadap waktu shalat tidak begitu menyulitkan dalam penetapan awal waktu shalat karena tetap berdasar pada Al-Qur’an dan Al-Sunnah tetapi bagi masyarakat yang terbiasa menggunakan pola jadwal waktu shalat yang berdasar pada Greenwich Mean Time (GMT) akan merasa canggung dengan standar waktu yang baru. Juga dapat menghindari kekacauan penanggalan diseluruh muka bumi.

Kata kunci: kota Greenwich, meridian utama, GMT, Waktu Shalat

 

Abstract

Prayer time is one of the most influential acts of worship with time. There are two main sources of influencing changes in time on earth, which are influenced by two celestial bodies, namely the sun and the moon. often we get about longitude and latitude. Longitude lines or meridians are imaginary lines that extend from the north pole and south pole. Longitude 0˚ passes through the city of Greenwich near London, England. In this case, many people do not know in general about the existence of the city which is a standard that is quite influential on the beginning of prayer times. The establishment of Greenwich as the benchmark meridian was the result of an international conference held in Washington in 1884 which was attended by 25 countries, starting with maritime users and the progress of railroads which took time which made it the world standard of time. The implications for prayer times are not so difficult in determining the initial prayer time because it is still based on the Qur'an and Al-Sunnah but for people who are accustomed to using a pattern of prayer times based on Greenwich Mean Time (GMT) will feel awkward with the standard time. the new one. Also can avoid calendar chaos all over the face of the earth.

Keywords: Greenwich city, prime meridian, GMT, Prayer Times

References

DAFTAR PUSTAKA

Alwi bashori, hisab waktu shalat dengan visual basic (dipresentasikan dalam acara diklat hisab rukyat LFPW NU jatim) 2013.

Anshori muslich, buku ajar metodologi penelitian kualitatif, UNAIR (UAP) (surabaya; cet 1; 2009)

Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, Pengantar Ilmu Falak Teori, Praktik, dan Fikih, (Depok: Rajawali Pers), 2018

Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, Waktu Salat Menurut Fikih dan Astronomi (Cet.I; Medan:LPPM UISU, 2016).

Black Harold D. dan George Gebel, Dkk., The Centenary Of The Prime Meridian And Of Internasional Standard Time,volume 5 number 4, 1984.

Burhan Buangin, penelitian Kualitatif, (cet 1, Jakarta: Kencana, 2017), h. 196

Dr. Muhannad rasywan syarif, perkembangan perumusan kelender islam internasional, (cet. I, Tangerang: Gaung Persada Press, 2019.

Kementerian Agama RI, Ephemeris dan Hisab Rukyat 2021, (Jakarta, Sub Direktorat Pembinaan Syariah Dan Hisab Rukyat Direktorat Urusan Agama Islam & Pembinaan Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2020).

Kementrian Agama RI, Mushaf Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahan, (solo: penerbit Abyan, 2014).

Moedji Raharto, Matahari dan Bulan Bagi Penghuni Bumi, Hendro Setyanto, Membaca Langit, Jakarta: Al-Ghurabi, 2008.

Muh. Rasywan Syarif, “Ikhtiar Akademik Mohammad Ilyas Menuju Unifikasi Kalender Islam Internasional”, Elfalaky 1, no. 1 (2017).

Mustofa agus, jangan asal ikut-ikutan Hisab Dan Rukyat (cet 36; Surabaya: PADMA press).

Padil, Abbas. "Dasar-Dasar Ilmu Falak Dan Tataordinat: Bola Langit dan Peredaran Matahari." Al Daulah: Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan 2.2 (2016).

Sarwiyanto, pengetauan social kurikulum 2004 berbasis kompetisi (cet 5; Yogyakarta; kanisius).

Zulfiah, Efektivitas Ihtiyath Awal Waktu Salat Dalam Kajian Fiqih Dan Astronomi‟, Elfalaky: Jurnal Ilmu Falak, 2 (2018).

Published
2022-03-07
How to Cite
hani, ummu hani, & Alimuddin, D. A. M. (2022). KAJIAN TEORITIS ALASAN KOTA GREENWICH DIJADIKAN SEBAGAI STANDAR WAKTU DUNIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP WAKTU SHALAT. HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak, 1(3), 33-48. https://doi.org/10.24252/hisabuna.v1i3.25045
Abstract viewed = 5166 times