IMUNOSTIMULAN FRAKSI DAUN KATUK (Sauropus androgynus L. MERR.) TERHADAP AKTIVITAS DAN KAPASITAS FAGOSITOSIS MAKROFAG PADA MENCIT JANTAN (MUS MUSCULUS)

  • Afrisusnawati Rauf Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar
  • Haeria Haeria
  • Dina Dhaifina Anas

Abstract

Salah satu herbal yang digunakan sebagai imunostimulan adalah daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr.). Salah satu kandungan kimia dalam daun katuk yaitu  flavanoid yang dapat meningkatkan kerja sistem imun (imunostimulan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pada pemberian fraksi daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr.) memiliki efek imunostimulan pada mencit (Mus musculus) jantan terhadap aktivitas dan kapasitas fagositosis makrofag. Pada penelitian ini digunakan lima belas ekor mencit dibagi ke dalam lima kelompok dan diaklimatisasi selama tujuh hari sebelum perlakuan. Kelompok pertama diberikan Imboost force® sebagai kontrol positif, kelompok kedua diberikan Na-CMC 1% sebagai kontrol negatif dan kelompok ketiga diberikan fraksi 0,5%, kelompok keempat diberikan fraksi 1% dan kelompok kelima diberikan fraksi 2%. Selanjutnya masing-masing konsentrasi diinduksikan ke mencit selama tujuh hari dan pada hari ke delapan diinduksikan bakteri Staphylococcus aureus pada peritoneum mencit, lalu dibedah dan diambil cairan peritoneum dan diamati di bawah mikroskop menggunakan hemositometer. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa fraksi daun katuk dapat memberikan efek sebagai imunostimulan pada konsentrasi yang paling berpengaruh yaitu 2% yang tidak berbeda nyata (< LSD 0,05 dan 0,01).

References

Baratawidjaja, KG. Imunologi Dasar. Edisi 7.Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2006.

Djide, M. N, Sartini. Analisis Mikrobiologi Farmasi. Makassar: Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin, 2006.

Harbone, J.B, Metode Fitokimia. Bandung: Penerbit ITB, 1987.

Hollman, P.C.H, M.G.L. Hertog and M.B. Katan,. Analysis and Health Effects of Flavonoids. Food Chemistry, 1996.

James, Joyce. Prinsip-Prinsip Sains Untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2008.

Malik, A. Tinjauan Fitokimia, Indikasi Penggunaan dan Bioaktivitas Daun Katuk dan Buah Trengguli. Warta Tumbuhan Obat Indonesia 3(3): 39.

Prasad, et al. Zinc Supplementation decreases Incidence Of Infection In The Elderly; Effect Of Zinc On Generation Of Cytokines And Oxidative Stress. Am. J. Clin. Nutr, 2007.

Roit IM, Brostoff J, Male J. Immunology, 3rd ed. St Louis Mosby Co, 1993.

Rossidy, I. “Fenomena Flora dan Fauna dalam Perspektif Al-Qur’an”. Malang: UIN Press, 2008.

Sastroamidjojo, H. kromatografi. Yogyakarta: Liberty, 1985.

Schulz V, dkk. Rational Phytotheraphy.,Mager 5th. Berlin: Springer Verlag, 2004.

Setiadi.Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

Setyowati, F, M. Arti Katuk Bagi Masyarakat Dayak Kenyah. The journal on Indonesian Medicine Plants 3, 1997.

Suwarto, Agus. 9 Buah dan Sayur Tangkal Penyakit. Yogyakarta: Liberplus, 2010

Published
2017-02-26
Abstract viewed = 1434 times