UJI EFEK EKSTRAK ETANOL BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr.) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI PADA TIKUS JANTAN (Rattus norvegicus)

  • Afrisusnawati Rauf Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Surya Ningsi Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Fitria Suhaidarwati

Abstract

Bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.) adalah salah satu tanaman yang telah digunakan secara empiris oleh masyarakat untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti diabetes, hipertensi, menurunkan kadar kolesterol darah hingga mengobati kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antihipertensi dari ekstrak etanol bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.)  pada tikus jantan (Rattus novergicus) yang diinduksi Prednison® dan NaCl 2%. Hewan coba sebanyak lima belas ekor tikus jantan (Rattus novergicus) dibagi dalam lima kelompok dengan pemberian dosis yang berbeda, yaitu kelompok I (dosis 200 mg/KgBB), kelompok II (dosis 400 mg/KgBB), dan kelompok III (dosis 600 mg/KgBB) kelompok IV pemberian Kaptopril® sebagai kontrol positif, kelompok V CMC 1% sebagai kontrol negatif. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah Non- Invasif CODA®.

Hasil analisis pengukuran darah menunjukkan bahwa ekstrak etanol bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.) dapat menurunkan tekanan darah sistol dan diastol pada hari ke-28 pengujian. Ekstrak etanol umbi lapis bawang dayak (Eleutherine americana Merr.) memiliki efek antihipertensi (mampu menurunkan tekanan darah sistolik sebesar ≥20 mmHg) dan pada dosis 400 mg/KgBB dapat menurunkan tekanan darah diastol yang tidak berbeda nyata dengan Kaptopril®.

References

Adiyati, P. N. (2001). Ragam Jenis Ektoparasit pada Hewan Coba Tikus Putih (Rattus novergicus) galur Sprague Dawley”. Skripsi. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.

Apriyanti, M. (2001). Meracik Sendiri Obat dan Menu Sehat Bagi Penderita Darah Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Baru.

Center Disease Control. (2010). Centers for Disease Control and Prevention. Atlanta.

Darmojo B. (2001). Mengamati Perjalanan Epidemiologi Hipertensi di Indonesia. Jurnal Medika

Departemen Kesehatan RI. (2010). Hipertensi Penyebab Kematian No 3. Semarang: Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jendral DepKes RI, Dinas Kesehatan Jawa Tengah.

Fardet, L. (2007). Corticosteroid-Induced Advers Events in Adult. Hospital Saint Antoine. Paris.

Galingging, R. (2009). Bawang Dayak Sebagai Tanaman Obat Multifungsi. Kalimantan Tengah: Badan Peneliti dan Pengembangan Pertanian.

Gunawan, S. (2001). Farmakologi dan Terapi Edisi V. FK UI. Jakarta.

Gunawan, L. (2001). Hipertensi : Tekanan darah tinggi. Percetakan Kanisus .Yogyakarta.

Handayany, G. (2013). Farmakologi Toksikoloi “Hipertensi”. Alauddin University Press. Makassar.

Harlbeistin, R. (2005). Medicinal Plants: Historical and Cross Cultural usage pattern. Ann Epidemiol

Insanu, M, dkk. (2014). Recent Studies on Phytochemicals and Pharmacological Effects of Eleutherine americana Merr. Institut Teknologi Bandung Bandung.

Katno, P. (2009). Tingkat Manfaat dan Keamanan Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Balai Penelitian Obat Tawangmangu. Fakultas Farmasi UGM. Yogyakarta.

Nugroho, E. (2010). Farmakologi Obat- Obat Penting dalam Pembelajaran Ilmu Farmasi dan Dunia Kesehatan. UGM Press. Yogyakarta

Puspitaningrum, dkk. (2013). Analisis In Vivo Aktifitas Antihipertensi dari Protein Biji Melinjo (Gnetumgnemon)Terhidrolisis. FK Universitas Jember. Jember

Raisania, I. dkk. (2012). Hubungan Antara Terapi Kortikosteroid dengan Kejadian Hipertensi pada Anak dengan Sindrom Nefrotik. FK Undip. Semarang.

Sitompul, R. (2011). Kortikosteroid dalam Tatalaksana Uveitis: Mekanisme Kerja, Aplikasi Klinis, dan Efek Samping. FKUI. Jakarta.

Sukamdar EY. (2006). Alam Sumber Kesehatan, Manfaat dan Kegunaan. Balai Pustaka. Jakarta

Abstract viewed = 3091 times