JURNALISME DAN BENCANA (Refleksi Peran Jurnalis dalam Liputan Bencana Gempa, Tsunami dan Likuifaksi Palu-Donggala)

  • Hartinah Sanusi pemerhati media
    (ID)

Abstrak

Studi-studi terkait jurnalis dan liputan bencana umumnya menunjukkan kritik tajam terhadap pola-pola dan etika peliputan yang menonjolkan dramatisasi dan seringkali mengeksploitasi korban bencana baik narasi maupun audio visual. Jurnalis memainkan peran yang sangat penting dalam setiap peristiwa bencana. Bukan sekedar tuntutan profesi, mengumpulkan data dan informasi di lokasi bencana dan menyebarluaskannya dalam bentuk berita di media massa. Lebih dari itu, jurnalis juga diharapkan menunjukkan peran-peran jurnalisme yang lebih baik. Sebuah kesadaran dari para jurnalis dalam meliput peristiwa bencana dengan perspektif yang beragam dan utuh. Bahwa persoalan bencana tidak hanya pada saat bencana itu terjadi, melainkan ketika bencana tidak terjadi, sebelum terjadi dan juga setelah bencana terjadi. Diskursus mengenai peran jurnalis dalam peristiwa bencana menjadi penting di tengah tingginya tingkat kerawanan bencana di tanah air. Tulisan ini mencoba mengkaji lebih jauh kecenderungan peran jurnalisme yang dimainkan para jurnalis dalam meliput peristiwa bencana gempa, tsunami dan likuifaksi di kota Palu dan sekitarnya.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Ali, Zarqa S, “Media, myths, and realities in natural disasters”. European Journal of Business and Social Science. Vol.2 (1):125-133 (April 2013). http://www.ejbss.com/Data/Sites/1/vol2no1april2013/ejbss-1238-13-mediamythsandrealitiesinnaturaldisasters.pdf.(diakses 11 November 2018)

Arif, Ahmad. Jurnalisme Bencana, Bencana Jurnalisme. Kompas Grup. Jakarta. 2010.

Hartina Sanusi

[Jurnalisme dan Bencana (Refleksi Peran Jurnalis dalam Liputan Bencana

Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi Palu-Donggala)]

Jurnalisa Vol 04 Nomor 2/November 2018

__________.Mendefinisikan Ulang Jurnalisme Bencana. Diperoleh di https://bnpb.go.id/uploads/24/seminar/Mendefinisikan_Ulang_Jurnalisme_Bencana.pdf. (diakses 21 November 2018)

Cottle, Simon. “Journalist witnessing disaster”. Journalism Studies. Vol.14 (2): 232-248 (03 September 2012). https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/1461670X.2012.718556?journalCode=rjos20. (diakses 18 November 2018)

Ecip, S.Sinansari. Jurnalisme Mutakhir, Panduan dari atas Meja. Republika. Jakarta. 2007

Deuze, Mark. “National News Cultures”. Journalism and Mass Communication Quarterly. Vol.79(1):134-149 (01 Maret 2002). https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/107769900207900110. (diakses 10 November 2018)

Houston, J. Bryan dkk. “Disaster news : Framing and frame changing in coverage of major U.S natural disastes, 2000-2010. Journalism and Mass Communication Quarterly. Vol.89:606-623 (20 Agustus 2012). https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1077699012456022. (diakses 18 November 2018)

Schudson, M. Why Democracies Need Unloveable Press.Polity Press, Cambridge. 2008

Kovach, Bill dan Tom Rosenstiel. Sembilan Elemen Jurnalisme. Jakarta : Pantau

Masduki. ”Wajah ganda media massa dalam advokasi bencana alam”. Jurnal UNISIA, No. 63/XXX/V/2007.Januari-Maret 2007.

Matthews, Jamie. “Cultural Othernes and disaster news: The influence of western discourses on Japan in US and UK news coverage of the 2011 Great East Japan Disaster”. The International Communication Gazette. 0(0):1-21(May 2018). https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1748048518774982. (diakses 18 November 2018).

____________. “The Role of local newspaper after disaster : an intrinsic case study of Ishinomaki, Japan”. Asian Journal of Communication. Vol.27 (5):464-479 (18 Januari 2017). https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/01292986.2017.1280065. (diakses 18 November 2018)

McQuail, Denis. Mass Communication Theory. 5-th edition. Sage Publications. London. 2005

Miller, Andrea dan Robert Goidel. “News Organizations and information gathering during a natural disaster : Lessons from Hurricane Katrina”. Journal of Contingencies and Crisis Management.Vol.17:266-273 (17 November 2009). https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1468-5973.2009.00586.x. (diakses 21 November 2018)

Nazaruddin, Muzayyin. “Jurnalisme bencana di Indonesia, setelah sepuluh tahun”. Jurnal Komunikasi. Vol.10 (1). ISSN 1907-898X. Oktober 2015.

Pannti, Mervi dkk. Disasters and the Media. Peter Lang, New York. 2012

Richards, Barry dan Gavin Rees. “The management of emotion in British Journalism”. Media, Culture and Society. Vol 33 (6):851-867 (09 September 2011). https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0163443711411005. (diakses 20 November 2018)

Hartina Sanusi

[Jurnalisme dan Bencana (Refleksi Peran Jurnalis dalam Liputan Bencana

Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi Palu-Donggala)]

Jurnalisa Vol 04 Nomor 2/November 2018

Smith, River dkk. “Covering trauma : impact on journalist”. Artikel (01 Juli 2015). Dart Center for Journalism. https://dartcenter.org/content/covering-trauma-impact-on-journalists. (diakses 15 November 2018)

Tandoc, Edson C., dan Bruno Takashi. “Journalist are human, too : A phenomenology of covering the strongest storm on earth”. Journalism.Vol.19 (7):917-933. https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1464884916657518. (diakses 20 November 2018)

Veil, Sari R., “Clearing the Air : Journalist and emergency managers discuss disaster response. Journal of Applied Communication Research. Vol.40 (3):289-306 (07 Juni 2012). https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/00909882.2012.679672?journalCode=rjac20. (diakses 20 November 2018)

Wahyuni, Hermin Indah. ”Kecenderungan framing media massa dalam meliput bencana sebagai media event”. JSP:Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Vol.3 (11):307-330. 2008

https://www.bbc.com/indonesia

https://www.cnnindonesia.com/

https://www.detik.com/

https://www.kompas.com/

https://kumparan.com/

https://www.liputan6.com/

https://paluekspres.fajar.co.id/

http://radarsultengonline.com/

http://satusulteng.com/

http://www.tribunnews.com/nasional

Diterbitkan
2018-12-30
Bagian
Vol.4 No. 2, November 2018
Abstrak viewed = 3913 times