DETERMINAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA LAKI-LAKI SEKS LAKI-LAKI (LSL) DI KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2019

  • Andi Asrina Univerersitas Muslim Indonesia Makassar
    (ID)
  • Sukirawati Sukirawati
  • Sri Salmawati
  • Intan Seasy Admaitry
  • Fairus Prihatin Idris

Abstract

Situasi kasus HIV kota makassar tahun 2018 menurut kelompok resiko Wanita pekerja seks 2120 kasus, pria pekerja seks 5 kasus, waria 459 kasus, Laki-laki Seks Laki-laki 1941 kasus, IDU 374 kasus (KPAD 2018). Semakin tingginya pengidap HIV/AIDS dipengaruhi oleh perilaku seks berisiko LSL. Banyak yang melakukan hubungan berisiko tetapi tidak paham akan bahaya yang ditimbulkan dari perilaku menyimpang tersebut sehingga menyebabkan individu dalam situasi yang rentan terhadap IMS. Hal ini diakibatkan karena tingkat pengetahuan, sikapyang masih rendah dan gaya hidup terhadap perilaku seks berisiko yang menyebabkan peningkatan proses penularan IMS dan HIV/AIDS.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan perilaku seksual berisiko pada LSL di Kabupaten Bulukumba.Penelitianini menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Fenomenologi untuk mengeksplorasi fenomena mengenai Determinan Perilaku seksual Berisiko Pada LSL di kabupaten Bulukumba dengan cara indepth interview, observasi dan dokumentasi secara terus menerus selama penelitian berlangsung Informan penelitian sebanyak 14 orang yang terdiri dari 1 informan kunci dari KPAD bulukumba, 1 Informan pendukung yang merupakan penjangkau, dan 12 informan utama yang terdiri dari LSL dan pasangannya.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwaPengetahuan mengenai perilaku seksual berisiko dalam kejadian IMS menganggap bahwa IMS adalah penyakit yang diakibatkan oleh virus.Jenis-jenis IMS yang diketahui yaitu HIV/AIDS dan Sifilis.LSL menganggap IMS bisa ditularkan melalui air liur dan juga keringat.pengobatan dengan melakukan pemeriksaan ke dokter. Sikap LSL dalam penggunaan kondom ada LSL yang menyetujui dan ada pula LSL yang tidak menyetujui menggunakan kondom saat berhubungan dengan alasan kenyamanan serta mengikuti kemauan dari pasangan seks. Gaya hidup LSL yang suka berhura-hura tempat karaoke,lapangan, dan café menyebabkan memilih dibiayai oleh pasangan LSLnya. Disimpulkan bahwa banyak faktor yang dapat memicu perilaku seksual berisiko pada LSL di Bulukumba natara lain adalah minimnya pengetahuan dan sikap serta gaya hidup hedon.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Andi Asrina, Univerersitas Muslim Indonesia Makassar
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia Makassar

References

Irna L. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap terhadap Pemeriksaan VCT HIV pada Wanita Pekerja Seks di Wilayah Kerja Puskesmas Duren Bandungan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo, Ungaran; 2014.

Asrina dkk. Dole-Dole Tradition in Health Seeking Behavior of Buton Society, Southeast Sulawesi. Indian J Public Heal Res Dev. 2018;9(7).

Do, K., Minichiello, V., Hussain, R., & Khan A. Physicians’ perceived barriers to management of sexually transmitted infections in Vietnam. BMC Public Health. 2014;14(1133).

Najmah. Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: Trans Info Media; 2016.

Maguen, Armistead K. Predictors of HIV antibody testing among Gay, Lesbian, and bisexual youth [Internet]. 2000 [dikutip 28 Juli 2019]. Tersedia pada: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10734272

Maulana R. Remaja dan perilaku konsumtif. 2013.

Maulana H. Promosi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.

Willis SS. Konseling Keluarga (Family Counseling). Bandung: Alfabeta; 2011.

Santrock JW. Life span development edisi ke-13. Jakarta: Erlangga; 2012.

Sukari, Larasati, A., Mudjijono, & Susilantini E. Perilaku konsumtif siswa SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta; 2013.

Subadra IN. Bali Tourism Watch: Keberadaan Pekerja Seks Komersial sebagai Dampak Negatif Pariwisata di Bali. 2007.

Published
2020-07-26
Abstract viewed = 1121 times