Pentingnya Keterampilan Digital Literasi Bagi Pustakawan

  • P. Iman Hery Wahyudi Universitas Pelita Harapan
    (ID)

Abstract

Perkembangan teknologi informasi membuat arus informasi sangat mudah diakses tanpa batas ruang dan waktu.  Tidak semua informasi sahih sebagai bahan acuan. Dalam era dijital, seorang pustakawan harus memiliki ketrampilan dijital literasi supaya dapat mnelusur dan mengidentifikasikan sumber informasi yang valid. Ada 2 komponen penting dijital literasi, yaitu strategi penelusuran (kata kunci, indeks online, boolean logic dan sintaks) dan evaluasi web (authoritatif, akurasi, obyektifitas, kekinian, cakupan serta gaya bahasa). Komponen tersebut perlu diketahui oleh pustakawan, agar ia menyajikan sumber-sumber informasi secara valid, reliable dan akurat sesuai yang dibutuhkan oleh pemustaka. 

ABSTRACT

The development of information technology makes the information flow is very easily accessible without limits of space and time.  Not all information is valid as a reference material. In the digital era, the librarian must have digital literacy skills in order to access and identify valid sources of information. There are two essential components of digital literacy, i.e. the search strategy (keyword, online index, boolean logic, and syntax) and the evaluation of the web (authoritative information, accuracy, objectifies, immediacy, scope and style of language). These components need to be known by the librarians, in order to present the information sources are valid, reliable and accurate as required by patrons.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Azwar, M. (2011). “Kemampuan Mahasiswa dalam Menelusuri dan Mengevaluasi Informasi Berbasis Internet: Studi Kasus Mahasiswa JIP UIN Syarif Hidayatullah”. Jakarta Angkatan 2007. Tesis. Depok: FIB UI.

Baskoro, D. G. B. (2010). ”Web Evaluation”. Workshop Literasi Informasi untuk Trainer, 21-22 April 2010. Tangerang: Johannes Oentoro Library.

Cooke, A. (2001). A Guide to Finding Quality Information on the Internet : Selection and Evaluation Strategies. London: Facet.

Dalhousie University. “6 Criteria for Websites”. Diunduh dari https://cdn.dal.ca/content/dam/dalhousie/pdf/library/CoreSkills/6_Criteria_for_Websites.pdf pada tanggal 19 September 2017.

Doyle, T dan Hammond, J. L. “Net Cred: Evaluating the Internet As a Research Source: Reference Services Review”. 34 (1), 56-70, http://doi.org/10.1108/00907320610648761

Gilster, P. (1997). Digital Literacy. New York: Wiley.

Kent Satate University. “Criteria for Evaluating Web Resources”. Diunduh dari http://www.library.kent.edu/criteria-evaluating-web-resources pada tanggal 12 September 2017.

Pendit, P. L. (2008). Perpustakaan Digital dari A sampai Z. Jakarta: Cita Karyakarsa Mandiri.

Purwono. (2008). “Strategi Penelusuran Informasi melalui Internet”. Makalah Seminar HMJ Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Jakarta, 30 April 2008.

Sudarsono, B. (2006). Antologi Kepustakawanan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto.

Sulistyo-Basuki. (2013). “Literasi Informasi dan Literasi Digital”. Diunduh dari https://sulistyobasuki.wordpress.com/2013/03/25/literasi-informasi-dan-literasi-digital/ pada tanggal 29 September 2017.

Published
2017-12-13
How to Cite
Wahyudi, P. I. H. (2017). Pentingnya Keterampilan Digital Literasi Bagi Pustakawan. Khizanah Al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, Dan Kearsipan, 5(2), 187-195. https://doi.org/10.24252/kah.v5i2a6
Section
Articles
Abstract viewed = 1814 times