Kontribusi Youtube terhadap Aktvitas Dakwah di Masa Pandemic Covid-19

  • Nurunnisa Mutmainna Dakwah dan Komunikasi Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Nurhidayat Nurhidayat Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
    (ID)
  • Kamaluddin Tajibu Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
    (ID)

Abstrak

Masalah utama dari penelitian ini adalah bagaimana peran YouTube dalam kegiatan dakwah selama pandemi Covid-19. Subjek kemudian dibagi menjadi beberapa sub-masalah atau pertanyaan penelitian, yaitu: 1) Apa proses dakwah melalui media YouTube selama pandemi Covid-19? 2) Bagaimana YouTube berkontribusi pada kegiatan dakwah selama pandemi Covid-19? Jenis penelitian ini diklasifikasikan sebagai pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang berorientasi pada lapangan (penelitian lapangan). Sumber data untuk penelitian ini adalah dai yang memiliki saluran YouTube dan komunitas pengguna media YouTube. Selain itu, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan pelacakan referensi. Kemudian, teknik pengolahan dan analisis data dilakukan melalui empat tahap: pengumpulan data, reduksi data, presentasi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tahap atau langkah yang diambil oleh para pengkhotbah saat berkhotbah selama pandemi Covid-19 melalui media YouTube, termasuk: 1) memiliki akun saluran resmi, 2) menentukan tema yang menarik, 3) memiliki peralatan atau alat pendukung, 4) pengeditan alami, 5) berbagi konten melalui media sosial, dan kerja sama tim untuk pengeditan. Selain itu, media YouTube memberikan kontribusi pada komunitas yang menggunakan YouTube dengan: 1) menyebarkan informasi yang mencapai masyarakat yang lebih luas, 2) memperluas wawasan masyarakat, 3) memberikan efek perubahan pada masyarakat, 4) memfokuskan perhatian, 5) membangun suasana hiburan, dan 6) menciptakan suasana membangun komunitas. Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) saluran YouTube harus melakukan proses dakwah yang menarik perhatian pemirsa dakwah di YouTube, dan 2) para pengkhotbah yang memiliki saluran YouTube harus memiliki silabus tema dakwah sehingga ceramah di saluran YouTube tersebut terstruktur.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Bahtar, Paradigma Dakwah Islam, Cet, I;

Palu: Yayasan Masyarakat Indonesia

Baru, 2009.

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul

Jannah, Metode Penelitian Kualitatif,

Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,

Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa

Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga,

Anonim, AL-Qur’an dan Terjemahnya

Bandung: CV. Jmanatul Ali Art, 2005.

Anonim. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Edisi II. Cet.IV; Jakarta: Balai Pustaka,

Anonim, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 2003.

Dilla, Sumadi. Komunikasi Pembangunan

Pendekatan Terpadu, Bandung:

Simbiosa Rakatama Media, 2007.

Enjang AS, 2009, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Ilaihi, Wahyu. Komunikasi Dakwah,

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010.

Kindarto, Asdani. Belajar Sendiri youtube

(Menjadi Mahir Tanpa Guru) Jakarta:

PT Elexmedia Komputindo, 2008.

Krispendoff, Klaus. Analisis Isi Pengantar

dan Teori Metodologi, Jakarta:

Rajawali Press, 1993.

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktik Riset

Komunikasi, Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2006..

lvinaro dan Lukiati, Komunikasi Massa

Revisi, Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2007.

M. Romli, Asep Syamsul. Jurnalistik Online,

Bandung: Penerbit Nuansa Cendekia,

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian

Kualitatif, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009.

Muhtadi, Asep Saeful. Metode Peneitian

Komunikasi Peneitian Kuantitatif:

Teori dan Aplikasi, Bandung: Pustaka

Setia, 2015.

Mulkhan, Abdul Munir. Paradigma

Intelektual Muslim, Cet. II;

Yogyakarta: Sipress, 1994.

Nasrullah, Rusli. Media Sosial Perspektif

Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi, Bandung: Simbiosa

Rekatam Media, 2016.

Diterbitkan
2021-04-30
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 84 times