ANALISIS CLUSTER LONGITUDINAL PADA PEMBANGUNAN MANUSIA DI SULAWESI SELATAN BERBASIS GENDER

  • khalilah nurfadilah Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Disparitas capaian IPG dan IDG masih relatif tinggi antar kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Masalah lain yang muncul pada pembangunan manusia di Sulawesi Selatan adalah capaian IPG yang tinggi namun tingkat IPM rendah dan sebaliknya capaian IPM yang tinggi namun IPG rendah. Perlu formulasi khusus untuk menetapkan pendekatan pembangunan yang berorientasi pada kesetaraan dan keadilan gender. Salah satu solusinya adalah dengan mengklasifikasikan kabupaten/kota berdasarkan capaian IPM, IPG, dan IDG sehingga intervensi pemerintah tepat sasaran. Klasifikasi dilakukan dengan metode analisis Cluster Longitudinal dengan metode K-Means jarak Manhattan. Ruang lingkup penelitian terdiri dari 24 kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan pada periode waktu 2010-2020. Hasil dari Calinski & Harabasz Criterion menunjukkan cluster optimum sebanyak 6 cluster. Pembahasan hasil menunjukkan bahwa daerah perkotaan di Sulawesi Selatan relatif lebih sukses dalam pembangunan manusia berbasis gender, dapat dibuktikan dengan cluster E yang beranggotakan kota Makassar, Parepare, dan Palopo dengan kategori IPM perempuan, IPG, dan IDG yang relatif tinggi dibandingkan cluster lain. Sedangkan kabupaten pada cluster C, walaupun IDG-nya relatif tinggi namun capaian IPM perempuan dan IPG relatif rendah.

Author Biography

khalilah nurfadilah, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Jurusan Matematika FST UIN AM
Published
2021-12-21
How to Cite
[1]
khalilah nurfadilah, “ANALISIS CLUSTER LONGITUDINAL PADA PEMBANGUNAN MANUSIA DI SULAWESI SELATAN BERBASIS GENDER”, MSA, vol. 9, no. 1, pp. 89 - 93, Dec. 2021.
Abstract viewed = 229 times