Peputiq Cina Dalam Adat Pernikahan Mandar Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar Perspektif Hukum Islam

  • Jumriani Jumriani
    (ID)
  • Zulhasari Mustafa UIN Alauddin Makassar

Abstract

Pokok masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Peputiq Cina dalam adat pernikahan Mandar Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar perspektif hukum Islam khususnya di Kecamatan Balanipa. Pokok masalah tersebut selanjutnya dibagi menjadi beberapa sub masalah atau pertanyaan penelitian, yaitu: 1) Bagaimana Peputiq Cina dalam adat pernikahan Mandar di Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar; dan 2) Bagaimana  pandangan  hukum Islam  terhadap Peputiq Cina dalam adat pernikahan Mandar;  Jenis penelitian ini adalah penelitian field research atau penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan teologis normatif atau syar’i dan pendekatan sosiologis. Adapun sumber data penelitian adalah Tokoh sekaligus pelaku budaya di Kecamatan Balanipa, Kecamatan Polewali Mandar. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara, dokumentasi, dan penelusuran referensi. Kemudian, teknik pengolahan data dan analisis data dikaitkan melalui tiga tahap, yaitu klasifikasi data, reduksi data, mengolah data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peputiq Cina merupakan bentuk simbolis yang menunjukkan tingkat strata atau kebangsawanan seseorang; 2) Dalam Peputiq Cina adanya sikap saling membantu dalam pelaksanaannya serta dapat mempererat tali silaturahmi kekeluargaan. Dengan tujuannya yang semata-mata karena Allah Swt, maka akan menjadi perbuatan yang diridhoi Allah Swt. Sebaliknya, apabila tujuan pelaksanaannya berpaling kepada Allah Swt, maka itu termasuk perbuatan menyimpang yang bertentangan dengan syariat Islam.

Kata Kunci: Peputiq Cina; Perikahan Mandar; Hukum Islam

References

Abdul Syatar. “TRANSFORMATION OF FIQH IN THE FORMS OF HAJJ AND ZAKAT LEGISLATION.” Mazahibuna; Jurnal Perbandingan Mazhab 1, no. 2 Desember (2019): 120–133. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/mjpm/article/view/11646.

Aminah Pabittei H, St. Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Sulawesi Selatan. Cet. IV; Makassar: Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan, 2011.

Badruzzaman. Sistem Perkawinan Di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Cet. I; Makassar: Indobis, 2006.

Bakry, Muammar Muhammad. “Laws Exegesis Versus (Comparative Studies in Understanding Religious Text and Teh Istinbath Process of Law on Mahar.” JICSA (Journal of Islamic Civilization in Southeast Asia) 9, no. 1 (2020): 1–21.

Hasbi Ash-Shiddiqy, Muhammad. Falsafah Hukum Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1993.

Ilma, Nur, and Muammar Bakry. “Kebebasan Perempuan Dalam Memilih Calon Suami ; Studi Perbandingan Antara Mazhab Syafi ’ i Dan Hanafi.” Mazahibuna; Jurnal Perbandingan Mazhab 2, no. 2 (2020): 212–230.

Iqbal, Muhammad. Hukum Islam Indonesia Modern. Cet. I; Tangerang: Gaya Media Pratama, 2009.

Kementerian Agama RI. Al-Qur’an & Terjemahnya. Jakarta: Kementerian Agama RI, 2010.

Mattulada. Sejarah Masyarakat dan Kebudayaan Sul-Sel. Makassar: Hasanuddin Press, 1998.

Rahman Ghozali, Abdul. Fiqh Munakaahat. Cet. I; Jakarta: Kencana, 2003.

Rumalyo, Mohd Idris. Hukum Perkawinan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Syarifuddin, Amir. Ushul Fiqih Jilid 1. Jakarta: Kencana, 2011.

Syatar, Saidah; Noercholis Rafid; Abdul. “Al-Daruriyat Al-Khams Dalam Tindak Pidana Pencurian; Analisis Putusan Di Pengadilan Negeri Pinrang.” Bilancia 14, no. 1 (2020): 121–137.

Sunny, Ismail. Tradisi dan Inovasi Keislaman di Indonesia dalam Bidang Hukum Islam, Cik Hasan Bisri (ed). Jakarta: Logos Publishing, 1988.

Taqiyyuddin Abi Bakr, Kifayat al-Akhyar fi Hilli Ghayah al-Ihtishar, Dar al-Kutub al-Islamiy, tt.

Wahab Khalaf, Abdul. Ilmu Ushul Fikih. Jakarta: Pustaka Amani, 2003.

Jurnal:

Irfan. Khalwat Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Tanjung Layar Putih Makassar), Mazahibuna dalam Jurnal Perbandingan Mazhab, Volume 2, No. 1, Juni 2020.

Zulhas’ari Mustafa. Tradisi Ammone Pa’balle Raki’-Raki’ di Kelurahan Tamarunang Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa (Analisis Perbandingan antara Hukum Islam dan Adat Istiadat), Shautuna: Jurnal Ilmiah Perbandingan Mazhab, Volume 1, No. 3, http://scholar.google.co.id/. 3 Februari 2021.

Zulhas’ari Mustafa. Determinasi Al-Ahkam Al-Syari’iyah dalam Tradisi Hukum Islam, Al-Daulah: Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan, Volume 1, No. 2, http:// index.php/al_daulah/. 3 Februari 2021.

Zulhas’ari Mustafa, Kualifikasi Maqashid Al-Syari’ah dalam Konteks Pennetapan Hukum Islam, Al-Daulah: Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan, Volume 3, No. 2, http:// index.php/al_daulah/. 3 Februari 2021.

Online:

Mardani. Hukum Islam dalam Sistem Hukum Nasional. Jakarta. http://jhp.ui.ac.id/, diakses pada tanggal 19 September 2020 pukul 21.13 WITA.

Ridwan Alimuddin, Muhammad. Melamar di Mandar, Menghunus “Badik” yang Lemah. http://ridwanmandar.blogspot.com/2007/04/melamar-di-mandar-menghunus-badik-yang.html, diakses pada tanggal 15 September 2020 pukul 20.49 WITA.

Published
2021-06-08
How to Cite
Jumriani, J., & Mustafa, Z. (2021). Peputiq Cina Dalam Adat Pernikahan Mandar Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar Perspektif Hukum Islam. Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab, 2(2). https://doi.org/10.24252/shautuna.v2i2.19368
Section
Artikel
Abstract viewed = 538 times