Settlement of Debtor Debts in Insolvent Circumstances

Perspectives on Positive Law and Islamic Law

  • Wenni Wahyuni Alauddin Law Study Centre
    (ID)
  • Andi Intan Cahyani Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Suriyadi Suriyadi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Bayu Anggara Universitas Hasanuddin
    (ID)
Keywords: Accounts Receivable, Insolvent, Positive Law, Islamic Law

Abstract

This study discusses the settlement of debts of debtors who are insolvent from the perspective of positive law and Islamic law, in providing answers related to how to postpone debt payment obligations to insolvent debtors. This research is a library research with a juridical-normative approach. The sources of data used in this research are laws, the Qur'an and Sunnah, in addition to the method of data collection and data analysis by collecting various literature both books and journals then observing and analyzing the data which is the object of research and then providing conclusions. In this study it was found that the postponement of debt payment obligations to insolvent debtors according to Law no. 37 of 2004 concerning Bankruptcy and Suspension of Obligations for Debt Payment is an alternative that can be taken by insolvent debtors who are certain to be unable to pay their debts so that the company is not bankrupted by the court on the condition that during the PKPU period the debtor must submit a peace plan in the form of an offer to pay the debt as a whole or some of its debts or can even restructure its debts to its creditors. Meanwhile, the perspective of Islamic law regarding the postponement of debt payment obligations to insolvent debtors is that this is mubah contained in the Word of Allah swt QS. al-Baqarah/2:280. in the verse it is said that if someone owes him in trouble then give a grace period until he gets relief.

References

Aisyah, Nur, Abdi Wijaya, and Rahma Amir. “Praktik Arisan Menurun Di Kelurahan Cabbenge Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng; Tinjauan Mazhab Al-Syafi’i Dan Mazhab Hambali.” Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab 4, no. 2 (2023): 322–39. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/shautuna.vi.32202.

Anugrah, Abrar, Abdi Wijaya, and M. Arafah. “Jual Beli Makanan Bertambah Pajak Di Makassar; Studi Komparasi Hukum Positif Dengan Mazhab Syaf’i.” Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab 3, no. 3 (2022): 489–502. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/shautuna.vi.28006.

Erlina, Erlina. “Akibat Hukum Kepailitan Perseroan Terbatas.” Jurisprudentie: Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah Dan Hukum 4, no. 2 (2017): 109–21. https://doi.org/10.24252/jurisprudentie.v4i2.4056.

Fikri, Yudistia Teguh Ali, Irawati Irawati, Heni Mulyasari, Ichsan Fajar, and Ida Abdul Gopar. “Analisis Penyelesaian Utang Melalui Ibra’, Syuf’ah, Dan Taflis Di Perbankan Syariah.” Finansha: Journal of Sharia Financial Management 3, no. 1 (2022): 1–10. https://doi.org/10.15575/fjsfm.v3i1.17642.

Fuady, Munir. Hukum Pailit Dalam Teori Dan Praktek. Cet. IV. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014.

Ginting, Elyta Ras. Hukum Kepailitan Teori Kepailitan. Jakarta: Sinar Grafika, 2018.

Halimah, Halimah. “Pandangan Tokoh Agama Tentang Penanggungan Hutang Pewaris Oleh Ahli Waris (Studi Kasus Di Desa Gonjak Kec. Praya Lombok Tengah).” Al-IHKAM: Jurnal Hukum Keluarga Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah IAIN Mataram 9, no. 1 (2017): 43–65. https://doi.org/https://doi.org/10.20414/alihkam.v9i01.1153.

Ibnu Ahmad ath-Thobroni, Sulaiman, Mu’jam al Thobroni. Maktabah Al-Ulum Wa Al Hikam, 1983.

Ibnu Hambal, Ahmad, Musnad Imam Ahmad. Muasasah Al-Qurtubah, 1978.

Ibnu Katsir. Tafsir A1-Qur’an Al-Adzim, Dar Tayyibah Li Nasyri Wa Tauzi, 1999.

Indonesia, Republik. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Jakarta: Sinar Grafika, 2007.

Irianto, Catur. “Penerapan Asas Kelangsungan Usaha Dalam Penyelesaian Perkara Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).” Jurnal Hukum Dan Peradilan 4, no. 3 (2015): 399–418. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.25216/jhp.4.3.2015.399-418.

Jono. Hukum Kepailitan. Jakarta: Sinar Grafika, 2017.

Kementerian Agama. Al-Qur’an Dan Terjemahannya. Edisi 2019. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Balitbang Diklat Kemenag RI, 2019.

Kesan. “Hukum Menunda Pembayaran Utang.” Kesan, 2021.

Mawwaddah, Luthfatun. “Ketidakmampuan Membayar Utang Dalam Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Oleh Mantan Pilot Lion Air.” El-Iqtishady: Jurnal Hukum Ekonomi Syaria 2, no. 2 (2020): 1–14. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/el-iqthisadi.v2i2.13817.

Muchtar, Nasriadi, Patimah, and Jamal Jamil. “Analis Hukum Islam Terhadap Pinjam Meminjam Melalui Rentenir.” Qadauna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam 3, no. 2 (2022): 299–310. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/qadauna.v3i2.23541.

Remy, Sutan. Sejarah, Asas, Dan Teori Hukum Kepailitan Memahami Undang-Undang No.37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Memahami Undang-Undang. Jakarta: Prenadamedia Group, 2016.

Sabir, Muhammad, and Rifka Tunnisa. “Jaminan Fidusia Dalam Transaksi Perbankan; Studi Komparatif Hukum Positif Dan Hukum Islam.” Mazahibuna: Jurnal Perbandingan Mazhab 2, no. 1 (2020): 80–97. https://doi.org/10.24252/MH.V2I1.14284.

Saharuddin, Sri Rahayu, and Hamzah Hasan. “Songkabala Di Kalangan Masyarakat Keluruhan Katimbang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar (Studi Perbandingan Antara Hukum Islam Dan Hukum Adat).” Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab 1, no. 3 (2020): 541–57. https://doi.org/10.24252/SHAUTUNA.V1I3.15456.

Salham, Andis, Rahma Amir, and Istiqamah. “The Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Lelang Benda Sitaan Dalam Perkara Tindak Pidana Pencucian Uang.” Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab 3, no. 2 (2022): 546–62. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/shautuna.vi.28525.

Setiarso, Adi Nugroho. “Analisis Yuridis Terhadap Keadaan Insolvensi Dalam Kepailitan (Studi Normatif Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang No 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.” Brawijaya Law Student Journal Maret (2013): 1–27. http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/139.

Sinile, Ashar, and Suriyadi. “Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Praktik Utang Piutang Di Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara.” El-Iqtishady: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah 4, no. 1 (2022): 106–18. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/el-iqthisady.vi.29690.

Surjanto, Diana. “Urgensi Pengaturan Syarat Insolvensi Dalam Undang-Undang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.” Acta Comitas: Jurnal Hukum Kenotariatan 3, no. 2 (2018): 258–68. https://ojs.unud.ac.id/index.php/ActaComitas/article/view/43198.

Published
2024-01-04
How to Cite
Wahyuni, W., Cahyani, A. I., Suriyadi, S., & Anggara, B. (2024). Settlement of Debtor Debts in Insolvent Circumstances: Perspectives on Positive Law and Islamic Law. Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab, 5(1), 36-54. https://doi.org/10.24252/shautuna.v5i1.39666
Section
Artikel
Abstract viewed = 64 times