HOMOSEKSUAL DALAM PERSPEKTIF TAFSIR MODERN
Abstract
Belakangan heboh dengan isu-isu tentang munculnya komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender. Mereka tidak hanya menuntut hak-hak mereka tetapi juga agar pernikahan sejenis dapat dilegalkan. Dalam artikel hanya akan membahas tentang hubungan sesama jenis atau homoseksual serta bagaimana pandangan al-Qur’an terhadap perilaku mereka. Dalam tulisan menggunakan metode Tafsir Mawdhu’i, yaitu dengan mengambil ayat yang berdasarkan tema ayat tertentu. Kemudian ditafsirkan melalui pendapat dari mufassir modern seperti M. Quraish Shihab, Syekh Muhammad Ali Al-Shabuni dan Wahbah Az-Zuhaili. Ayat-ayat homoseksual memang kebanyakan menceritakan Nabi Luth menghadapi kaumnya yang melakukan praktik homoseksual.
References
az-Zuhaili, Wahbah.Fiqih Islam Jilid 7. terj. Abdul Hayyie al-Kattani dkk.Jakarta: Gema Insani. 2011.
az-Zuhaili, Wahbah. Tafsîr Al-Wasîth jilid 2, diterj. Muhtadi dkk (Jakarta: Gema Insani, 2013), 798-799.
Hamka. Tafsir Al-Azhar Juzu’ XIX.Jakarta: Pustaka Panjimas. 1984.
Kementrian Agama RI, Kedudukan dan Peran Perempuan (Tafsir Al-Qur’an Tematik). Jakarta: Direktorat Urusan Agama Islam dan Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI. 2012.
Kuwado, Fabian Januarius."Luhut: LGBT Juga WNI, Punya Hak DilindungiNegara"https://nasional.kompas.com/read/2016/02/12/11405371/Luhut.LGBT.Juga.WNI.Punya.Hak.Dilindungi.Negara, diakses pada 17 Mei 2018, pukul 15.19.
Mustaqim, Abdul. “Homoseksual dalam Perspektif Al-Qur’an; Pendekatan Tafsir Kontekstual Al-Maqāṣidī”Jurnal : Shuhuf, Vol. IX. No. 1.
Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah Jilid 4.terj. oleh Abdurrahim dan Masrukhin. Jakarta: Cakrawala Publishing. 2009.
Shihab, M. Quraish. Tafsîr Al-Mishbâh; Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an. Vol. VIII dan X. Jakarta: Lentera Hati. 2011.
Syaikh Ash-Shabuni, Muhammad Ali.Shafwatut Tafasir; Tafsir-tafsir Pilihan 4.terj. KH. Yasin. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. 2011.
Syibromasili, Faizah Ali. “Homoseks, Gay, dan Lesbian dalam Perspektif Al-Qur’an”, Majalah BEM UIN Fakultas Ushuluddin Syarif Hidayatullah Jakarta.