KAJIAN SEBARAN MINERAL MAGNETIK SEDIMEN SUNGAI MENGGUNAKAN METODA KEMAGNETAN BATUAN
Abstract
Mineral magnetik berasosiasi dengan pencemaran lingkungan, yaitu dengan adanya kehadiran mineral Fe. Tingginya persentase kandungan Fe menunjukkan semakin besar kemungkinan daerah tersebut tercemar. Daerah kajian yang diambil adalah sungai Cikayambang dan sungai Ciayang Kabupaten Garut Jawa Barat. Sampel dianalisis menggunakan metoda suseptibilitimeter, XRD dan analisis kimia suspensi cair. Berdasarkan keseluruhan analisis, sungai Cikayambang mempunyai : mineral magnetik Fe paling tinggi adalah mineral magnetite (Fe3O4) dengan presentase Fe 72%, pH paling tinggi 9,3, konduktivitas paling tinggi 1046µS. Sedangkan sungai Ciayang : mineral maghemite (γFe2O3) dengan kandungan Fe 70%, pH paling tinggi 8,4, konduktivitas paling tinggi 816µS. Ini mengindikasikan sungai Cikayambang lebih tercemar dibanding sungai Ciayang. Hasil analisis XRD, sungai Cikayambang dan Ciayang mengandung unsur-unsur Ca, Na, Al, Si, Fe, Mg, C, juga pada titik setelah industri kulit ditemukan senyawa karbonat (CO3). Kandungan logam berat yang diketemukan dari analisis XRD mendukung tingginya kandungan mineral magnetik Fe hasil analisis suseptibilitimeter.Downloads
References
Abi, 2007, Pencemaran Limbah Penyamakan Kulit Garut Tinggi, Republika Online. http://202.155.15.208/online_detail.asp?id=287021&kat_id=23.
Agustine, E., 1998, Karakterisasi Mineral Magnetik Menggunakan Metoda SEM dan XRD untuk Identifikasi Perubahan Lingkungan, Studi Kasus DAS Cikapundung, Jawa Barat, thesis Magister, Institut Teknologi Bandung.
Buttler, R. F., 1992, Magnetic Domain to Geologic Terrenes : Ferromagnetic Minerals, Blackwell Scientific Pub., USA.
Hardy, R. G. and M. Tucker, 1998, X-ray Powder Diffraction of Sediments, in Techniques Sedimentology edited by Maurice Tucker, Blackwell, London.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.