Budaya Patriarki masyarakat Migran Bali Di Desa Kertoraharja Kecamatan Tomoni Timur Kabupaten Luwu Timur

  • Ulfa Utami Mappe Universitas Negeri Makassar
    (ID)
  • Jusnawati Jusnawati Universitas Negeri Makassar
    (ID)
Kata Kunci: Sistem Patriarki, Masyarakat bali, Migran

Abstrak

Abstrak

 

Budaya Patriarki masyarakat migran Bali mengakibatkan diskriminasi terhadap kaum perempuan dalam berbagai aspek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem patriarki pada masyarakat migran Bali di desa Kertoraharjo dan mengapa sistem patriarki ini masih dipertahankan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan penerapan sistem patriarki ini mewujud dalam aturan adat atau kebudayaan Bali yang telah diyakini oleh generasi terdahulunya. Pertama, Pembedaan nilai anak berdasarkan jenis kelamin, laki-laki lebih penting dibandingkan perempuan. Kedua, pembagian tugas dan peran yang mencakup tiga ranah penting; domestik, publik, dan ritual keagamaan. Perempuan mengerjakan pekerjaan lebih berat dibandingkan laki-laki. Ketiga, pembagian harta warisan. Perempuan tidak berhak atas harta warisan orangtuanya maupun harta yang diperoleh bersama suami setelah berumahtangga, sedangkan laki-laki memiliki hak penuh. Subordinasi terhadap perempuan ini masih dipertahankan karena masih kuatnya pengaruh kebudayaan Bali yang dibawa oleh masyarakat migran, minimnya pendidikan yang diperoleh perempuan, pola asuh turun temurun yang diperoleh sejak dari lingkungan keluarga.

 

Kata Kunci: Sistem patriarki,  Masyarakat Bali, Migran

Referensi

Ariyanti, Ni Made Putri & Ketut Ardhana. (2020). Dampak Psikologis Kekerasan dalam Rumah Tangga terhadap Perempuan pada Budaya Patriarki di Bali. Jurnal Kajian Bali. 10 (01), 283-304.April2020. https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajianbali/article/view/56832/34278.
Darmayoga, Komang Agus. (2021). Perempuan dan Budaya Patriarki dalam Tradisi, Keagamaan di Bali (Studi Kasus Posisi Superordinat dan Subordinat Laki-Laki dan Perempuan). Jurnal Komunikasi. 1 (2), April 2021. https://jurnal.ekadanta.org/index.php/danapati/article/view/136.
Fakih, Mansour. (2013). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Firdaus, Manzilatul. (2021). Fenomena Ruang Domestik Dan Publik Perempuan Bali: Studi Fenomenologi Feminisme Di Bali. Commercium. 4 (2), 161-171, 2021, https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/Commercium/article/view/41895.
Israpil. (2017). Budaya Patriarki dan Kekerasan Terhadap Perempuan (Sejarah dan Perkembangannya). Jurnal Pusaka, 5 (2), 141-150, 2017. file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/176-Article%20Text-272-1-10-20190104.pdf
Mosse, Julia C. (2007). Gender dan Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Pinem, Saroha. (2000). Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi. Jakarta: Trans Media
Rahmawati, Nyoman. (2016). Perempuan Bali dalam Pergulatan Gender (Kajian Budaya, Tradisi, dan Agama Hindu). Jurnal Studi Kultural, I (1), 58-64. Januari 2016. https://media.neliti.com/media/publications/223837-perempuan-bali-dalam-pergulatan- gender.pdf.
Rahmawati, Nyoman. (2021). Budaya Bali Dan Kedudukan Perempuan Setelah Menikah (Persfektif Hukum Waris Hindu). Jurnal Ilmu Hukum. 4 (1), Tahun 2021. https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/satya-dharma/article/view/709/423.
Sastriyani. (2007). Glosarium, Seks dan Gender. Yogyakarta: Carasuati Books Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta Widianti, Agnes. (2005). Hukum Berkeadilan Gender. Jakarta: Kompas
Diterbitkan
2022-12-02
Abstrak viewed = 439 times