Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Alkaloid Ekstrak Metanol Klika Faloak (Sterculia populifolia)

  • Khairuddin Khairuddin
  • Burhanuddin Taebe
  • Risna Risna
  • Abdul Rahim

Abstract


Klika faloak (Sterculia populifolia) telah digunakan oleh masyarakat secara tradisional untuk mengobati beberapa penyakit seperti hepatitis, kanker, gangguan saluran pencernaan, diabetes, reumatik dan peningkat sel darah merah dll. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi senyawa alkaloid ekstrak metanol klika faloak. Ekstraksi dilakukan secara maserasi menggunakan pelarut metanol. Ekstrak metanol dipartisi dengan n-Heksan. Fraksinasi menggunakan metode kromatografi cair vakum, sebagai fase diam digunakan silika gel dan fase gerak adalah campuran n-heksan : etil asetat : metanol dengan sistem kepolaran ditingkatkan. Fraksi positif alkaloid yang diperoleh dipisahkan menggunakan kromatografi lapis tipis preparative dan dilakukan uji kemurnian menggunakan kromatografi lapis tipis 2 dimensi. Isolat selanjutnya dikarakterisasi menggunakan instrumen spektrofotometer UV-Vis dan inframerah (FTIR).  Hasil analisis spektroskopi UV-Vis dan FTIR isolat diduga adalah senyawa alkaloid yang mempunyai karakteristik gugus fungsi N-H, C-N, C-H dan C=O serta serapan UV pada panjang gelombang 269 dan 302 nm yang merupakan serapan n→ π* dari gugus N-H.


Downloads

Download data is not yet available.

References

Azzahra, F., Sadiah, E., & Lukamayani, Y. (2015). Isolasi Dan Karakterisasi Alkaloid Dari Daun Sirih Merah (Piper crocatum). Bandung: Prodi Farmasi Fakultas MIPA Unisba.

Creswel, C. J., Olaf, A. R., & Malcolm, M. C. (2005). Analisis Spektrum Senyawa Organik. Bandung: ITB.

Fattorusso, & Scafati. (2008). Modern Alkaloids Structure, Isolation, Synthesis and Biology. Weinheim: Wiley-VHC Verlag GmbH & Co., KgaA. Funayama, S., & Cordell, G. A. (2015).

Alkaloids : a Treasury of Poisons and Medicines. London: Elsevier.

Maryanti , E. (2006). Karakterisasi Senyawa Alkaloid Fraksi Etil Asetat Hasil Isolasi Dari Daun Tumbuhan Pecah Piring (Ervatamia coronaria Jacq Stapf).

Bengkulu: Universitas Bengkulu.

Ngora , A. (2016). Standardisasi Ekstrak Etanol Kulit Batang Faloak (Sterculia quadrifida R. Br.). Makassar: Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar .

Ranta, F. (2011). Sifat Antimikroba Zat Ekstraktif Pohon Faloak (Sterculia comosa Wallich). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Ranta, F., Nawawi, D., Pribadi, E., & Syarif, W. (2012). Aktivitas Anticendawan Zat Ekstraktif Faloak (Sterculia comosa

Wallich). Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis Vol. 10 no. 1, p. 60-65.

Setyowati. (2008). Konservasi Indonesia, Sebuah Potret Pengelolaan dan Kebijakan, Dirjen PHKA. Jakarta: Departemen Kehutanan Indonesia.

Silverstein , R., Webster, F., & Kiemle , D.(2005). Spectrometric Identification of Organic Compounds. USA: John Wiley & Sons.

Siswandi, Hadi, S., Saragih, G., & Rianawati, H. (2013). The Potency of Faloak's (Sterculia quadrifida R. Br.) Active Compound as Natural Remedy. Kupang: Kupang Forest Research Institute.

How to Cite
Khairuddin, K., Taebe, B., Risna, R., & Rahim, A. (1). Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Alkaloid Ekstrak Metanol Klika Faloak (Sterculia populifolia). Ad-Dawaa’ Journal of Pharmaceutical Sciences, 1(2). https://doi.org/10.24252/djps.v1i2.11337
Section
Artikel
Abstract viewed = 2390 times