Identifikasi Minyak Kedelai yang Ditambahkan dalam Produk Minyak Zaitun dengan Metode Kromatografi Gas–Spektroskopi Massa

  • Purwaniati - Purwaniati
  • Zuhroul Fauziatul Umri
  • Winasih Rachmawati

Abstract

Buah zaitun dikenal sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai jual yang tinggi di pasar dunia karena kandungan asam lemaknya yang bermanfaat untuk tubuh. Produk minyak zaitun dapat dikonsumsi secara langsung. Mahalnya harga minyak zaitun murni menyebabkan adanya adulterasi minyak zaitun dengan jenis minyak nabati lainnya, seperti minyak kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kemurnian minyak zaitun dan mengidentifikasi penambahan minyak kedelai pada produk minyak zaitun dipasaran. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, meliputi preparasi sampel, ekstraksi buah zaitun dengan metode konvensional dan ekstraksi biji kedelai dengan sokletasi, serta analisis komponen minyak zaitun murni dan minyak zaitun yang dicampur dengan minyak kedelai dengan metode kromatografi gas – spektroskopi massa (KGSM). Hasil analisis persen susut pengeringan dan rendemen buah zaitun berturut-turut sebesar 2,14% dan 97,85%. Sedangkan persen susut pengeringan dan rendemen biji kedelai berturut-turut sebesar 0,79% dan 99,20%. Hasil analisis dengan metode KGSM menunjukan bahwa minyak zaitun dan minyak zaitun yang dicampur dengan minyak kedelai memberikan rasio asam linoleate/oleat (rasio l/o) yang berbeda. Minyak zaitun murni mempunyai kandungan asam linoleat yang jauh lebih kecil dibandingkan asam oleatnya (rasio l/o = 0,0703) sebaliknya, minyak kedelai mengandung asam linoleate yang jauh lebih besar daripada asam oleatnya (rasio l/o = 1,3029). Rasio l/o tersebut dapat digunakan untuk menilai kemurnian minyak zaitun. Dari tiga sampel produk minyak zaitun yang diuji, hanya 1 sampel yang memiliki rasio l/o seperti pada minyak zaitun murni.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aparicio-Soto, Marina et al. 2016. “Extra Virgin Olive Oil: A Key Functional Food for Prevention of Immune-Inflammatory Diseases.” Food and Function.

Bartolini et al. 2005. “Olive Germplasm: Cultivars and World-Wide Collections.” FAO. Roma.

Cicerale, Sara, Xavier A. Conlan, Andrew J. Sinclair, and Russell S.J. Keast. 2009. “Chemistry and Health of Olive Oil Phenolics.” Critical Reviews in Food Science and Nutrition.

Cicerale, Sara, Lisa Lucas, and Russell Keast. 2010. “Biological Activities of Phenolic Compounds Present in Virgin Olive Oil.” International Journal of Molecular Sciences.

Ghanbari, Rahele et al. 2012. “Valuable Nutrients and Functional Bioactives in Different Parts of Olive (Olea Europaea L.)-A Review.” International Journal of Molecular Sciences.

Hernáez, Álvaro et al. 2014. “Olive Oil Polyphenols Enhance High-Density Lipoprotein Function in Humans: A Randomized Controlled Trial.” Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology.

Méndez, Ana Isabel, and Elena Falqué. 2007. “Effect of Storage Time and Container Type on the Quality of Extra-Virgin Olive Oil.” Food Control.

Moreno-Luna, Rafael et al. 2012. “Olive Oil Polyphenols Decrease Blood Pressure and Improve Endothelial Function in Young Women with Mild Hypertension.” American Journal of Hypertension.

Tripoli, Elisa et al. 2005. “The Phenolic Compounds of Olive Oil: Structure, Biological Activity and Beneficial Effects on Human Health.” Nutrition Research Reviews.

Waterman, Emily, and Brian Lockwood. 2007. “Active Components and Clinical Applications of Olive Oil.” Alternative Medicine Review.

Published
2019-12-30
How to Cite
Purwaniati, P.-, Umri, Z. F., & Rachmawati, W. (2019). Identifikasi Minyak Kedelai yang Ditambahkan dalam Produk Minyak Zaitun dengan Metode Kromatografi Gas–Spektroskopi Massa. Ad-Dawaa’ Journal of Pharmaceutical Sciences, 2(2). https://doi.org/10.24252/djps.v2i2.11486
Section
Artikel
Abstract viewed = 1494 times