Tingkat Kesiapan Penerapan E-Learning Jurusan Pendidikan Matematika
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan penerapan e-learning dan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang masih lemah dalam penerapan e-learning di Jurusan Pendidikan Matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Dosen Pendidikan Matematika, sampelnya sebanyak 25 dosen Pendidikan Matematika. Instrumen yang digunakan dalam mengukur kesiapan e-learning yaitu angket dengan model ELR Aydin dan Tasci. Beberapa faktor tingkat kesiapan penerapan e-learning yaitu: (1) teknologi; (2) inovasi; (3) manusia; (4) pengembangan diri. Analisis data menggunakan model ELR Aydin dan Tasci. Hasil yang diperoleh, tingkat kesiapan penerapan e-learning di Jurusan Pendidikan Matematika diperoleh skor rata-rata 4,29 yang berarti siap dalam menerapkan e-learning namun memerlukan sedikit peningkatan. Faktor teknologi memperoleh skor rata-rata 4,3 yang berarti sudah siap dalam menerapkan e-learning. Faktor inovasi memperoleh skor rata-rata 4,24, faktor manusia dengan skor 4,29, dan faktor pengembangan diri 4,27 yang artinya sudah siap dalam menerapkan e- learning namun membutuhkan sedikit peningkatan. Peningkatan keberhasilan implementasi e-learning di masa mendatang dapat dilakukan perbaikan oleh pihak institusi.
Downloads
References
Abdulhak, Ishak & Deny, D. (2013). Teknologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Al Fajri, S. (2018). Pengukuran Tingkat Kesiapan Penerapan E-Learning di SMK N 1 Banyumas. Universitas Negeri Yogyakarta
Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Timur: Rineka Cipta.
Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Bali, M. M. E. I. (2019). Implementasi Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasidan Komunikasi dalam Distance Learning. TARBIYATUNA: Kajian Pendidikan Islam, 3(1), 29–40. https://doi.org/10.29062/tarbiyatuna.v3i1.198.
Budhiraja, R. & S. S. (n.d.). E-Readiness Assessment (India). India.
Cengiz Hakan, A. & T. D. (2005). Measuring Readiness for E-Learning: Reflection from an Emerging Country. Educational Technology & Society, 8(4).
Faslah, R. & S. B. H. (2017). Analisis Kesiapan Implementasi E-Learning Menggunakan E-Learning Readiness Model. Jurnal Positif, Volume 3 N, 113–120.
Hadi, F. R., & Rulviana, V. (2018). Analisis Proses Pembelajaran E-Learning Berbasis Edmodo pada Mata Kuliah Geometri. Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD), 2(1), 63–68. https://doi.org/10.21067/jbpd.v2i1.2200
Istiningsih. (2012). Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran. Klaten: Skripta.
Kaur, K & Abas, Z. (2004). An Assessment of E-Learning Readiness at The Open University Malaysia. ICCE2004.
Kurniawan, A. (2014). Pengukuran Tingkat Kesiapan Penerapan E-learning SMA Muhammadiyah di Kota Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta
Lestari, Y. (2019). Analisis Tingkat Kesiapan E-Learning pada Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Ar-Raniry banda aceh. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam.
Priyanto, Sofyan.H, S. H. (2017). The Derteminants of E-Learning Usage by Teacher of Vocational High Schools in The Yogyakarta Special Region. Jurnal Pendidikan Vokasi.
Seakow, A., & Samson, D. (2011). A Study of E-Learning Readiness of Thailand’s Higher Education Comparing to The United States of America. Computer Research and Development (ICCRD).
Setia, H. B. (2016). Analisis Pengukuran Tingkat Kesiapan Implementasi E-learning Studi Kasus : UPN Veteran Jakarta. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta Timur: Rineka Cipta.
Vosloo, S. & J.-P. van B. (2009). E-Goverment and E-Readiness of Non-Profit Organisations in The Western Cape, South Africa.
Wadiyanto, H. N. & I. nur. (2013). Tingkat Kesiapan Implementasi E-Learning di SMA Kota Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains, Tahun 1 No.