Konfrontasi Islam Ideologis Versi Abdul Qahhar Muzakkar dengan Komunis di Desa Tompo Bulu
Abstract
Abdul Qahhar Mudzakkar merupakan salah satu tokoh yang kini menjadi simbol perjuangan bagi sebagian masyarakat di Sulawesi Selatan. Perjuangannya dalam menyuarakan hak-hak para gerilyawan memberikan kesan tersendiri bagi masyarakat local yang berjuang saat itu. Tidak hanya itu, Qahhar juga menjadi ikon perjuangan bagi para tokoh agama dalam memperjuangkan syariat Islam.
Konflik di tubuh militer dianggap sebagai dasar pemberontakan Qahhar bersama para pasukannya. Padahal jika kita menelaah dari perspektif lain, perjuangan Qahhar tidaklah dilatarbelakangi oleh motif politik; melainkan motif agama. Hal tersebut dapat kita lihat dari berbagai macam rekonsiliasi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh pemerintahan namun tak satupun yang berhasil. Ditambah lagi, surat-surat yang ditulis oleh Qahhar benar-benar menampakkan penolakannya terhadap komunis yang telah mendapat ruang khusus di negeri ini.
Hal serupa dapat kita lihat di desa Tompo Bulu yang menjadi salah satu markas berkumpulnya para gerilyawan. Saat itu, ketika PKI datang untuk mencari dukungan, masyarakat lokal menolak dengan alasan PKI-nya. Artinya, masyarakat di pedalaman telah teredukasi sehingga mereka menolak apapun yang berbau PKI dalam kehidupannya.
Downloads
References
Haryanto. 2014. Klanisasi Demokrasi, Politik Klan Qahhar Mudzakkar Di Sulawesi Selatan. Yogyakarta: PolGov
Mudzakkar, Abdul Qahhar Mudzakkar. 2020. Revolusi Ketatanegaraan Indonesia Menudju Persaudaraan Manusia, Makassar: Tim Qahhar Mudzakkar Center
Usman, Syafaruddin. 2009. Tragedi Patriot Dan Pemberontak Kahar Muzakkar, Yogyakarta: Penerbit Narasi
Copyright (c) 2022 Abdulkahar, Syamzan Syukur, Hasaruddin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.