PENGARUH PEMBERIAN MADU RAMBUTAN SECARA TOPIKAL TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA SETELAH PENCABUTAN GIGI KELINCI (Oryctolagus cuniculus)

  • Euis Reni Yuslianti Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Ahmad Yani
    (ID)
  • Afifah B Sutjiatmo Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Ahmad Yani
    (ID)
  • Kertamaya Sundawan
    (ID)
  • Florence Meliawaty Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Ahmad Yani
    (ID)

Abstrak

Madu rambutan merupakan cairan kental alami yang dihasilkan oleh lebah dari sari bunga tanaman rambutan. Madu rambutan memiliki sifat sebagai antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, dan memiliki komposisi kadar kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh madu rambutan yang diberikan secara topikal terhadap proses penyembuhan luka jaringan lunak dan jaringan keras dilihat dari panjang mesial-distal luka dan kadar alkaline phosphatase.
Metode penelitian menggunakan rancangan penelitian eksperimental. Obyek penelitian yaitu 30 ekor kelinci yang dibagi tiga kelompok dan dilakukan pencabutan gigi insisif kiri rahang bawah, kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif yang diberikan povidone iodine, dan kelompok perlakuan yang diberikan madu rambutan. Pengukuran panjang mesial-distal luka menggunakan jangka kaliper dan kadar alkaline phosphatase menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 405 nm. Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik Saphiro Wilk, Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan Mann Whitney.
Hasil penelitian dari ketiga kelompok menunjukkan terdapat perbedaan panjang mesial-distal luka pada hari ke-7 dengan nilai p 0,000 dan ke-14 dengan nilai p 0,033, dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari uji statistik terhadap enzim alkaline phosphatase.
Madu rambutan mengandung enzim katalase, glukosa cukup tinggi, pH rendah, dan hidrogen peroksida sebagai antibakteri sehingga madu rambutan yang diberikan secara topikal dapat membantu penyembuhan luka setelah pencabutan gigi dilihat dari panjang mesial-distal luka, namun tidak berpengaruh terhadap enzim alkaline phosphatase karena sampel yang digunakan merupakan sirkulasi darah sistemik.

Diterbitkan
2019-08-14
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 841 times