Pemikiran Teologi Pembebasan Ali Syari’ati

  • Sabara Sabara Balain Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar
    (ID)

Abstrak

Tulisan ini membahas tentang pemikiran teologi Ali Syariati khususnya berkaitan dengan konsep teologi pembebasan. Sub pembahasan dalam tulisan ini adalah biografi Ali Syariati, senarai memahami pikiran dan bahasa Ali Syariati, Ali Syariati pandangan dunia dan ideologi, pandangan dunia Tauhid yang membebaskan, serta konsep tentang falsafah penciptaan manusia. Ali Syari’ati memahami agama bukan sekadar berdimensi ritual saja. Menurutnya, agama adalah sumber lahirnya kesadaran (awareness), landasan etik (morality), tanggungjawab (responsibility) dan kehendak bebas (free will) yang mampu menggerakkan pemeluknya menjadi kekuatan pembebas dari determinasi ideologi-ideologi multitheism yang menindas. Tauhid adalah fondasi ideologi pembebasan yang menegasi segala bentuk diskriminasi menuju pada egalitarianisme (persamaan) manusia.Tauhid adalah spirit perlawanan atas kezaliman dan penindasan berdasar pada nilai-nilai keadilan. Dalam pandangan Ali Syari’ati Tauhid adalah ephisentrum kehidupan dan modus eksistensi. Tauhid meniscayakan pandangan dunia yang teosentrik dengan orientasi menuntun manusia dalam gerak evolusi eksistensial menjadi manusia teomorphis, manusia yang mengatribusi sifat-sifat Ketuhanan.

Referensi

Adian, Donny Gahral. Arus Pemikiran Kontemporer. Yogyakarta: Jalasutra. 1999.

Dagun, M. Save. Filsafat Eksistensialisme. Jakarta: Rineka Cipta. 1990.

Darmawan, Eko Prasetyo. Agama Bukan Candu. Yogyakarta: Resist Book. 2005.

Hanafi, Hassan. Min al-Aqidah ila al-Tsawrah. Diterjemahkan oleh Asep Usman Ismail, Suadi Putro, dan Abdul Rauf dengan Judul Dari Akidah ke Revolusi. Jakarta: Paramadina. 2003.

Hassan, Fuad. Berkenalan dengan Eksisrensialisme. Jakarta: Pustaka jaya. 1992

Kazhim, Musa. Belajar Menjadi Sufi. Jakarta: Lentera Basritama. 2002.

Malakky, Ekky. Ali Syari’ati : Filosof Etika dan Arsitek Iran Modern. Bandung: Teraju, 2003.

Muthahhari, Murtadha. ¬Ma¬s’ala-ye Syenokh. Diterjemahkan oleh Muhammad Jawad Bafaqih, dengan Judul Mengenal Epistemologi. Jakarta: Lentera. 2001.

_______, Syesyi Makoleh, Diterjemahkan oleh Muhammad Ilyas Hasan dengan Judul Kumpulan Artikel Pilihan. Jakarta: Lentera Basritama. 2002.

Rahmena, Ali. an Islamic Utopian: a Political Biography of Ali Syari’ati, Diterjemahkan oleh Dien Wahid, dkk dengan Judul Ali Syari’ati: Biografi Politik Intelektual Revolusioner. Jakarta: Erlangga. 2002.

_______, Para Perintis Zaman Baru Islam.: Mizan. 1995.

Ridwan, M. Deden (ed). Melawan Hegemoni Barat: Ali Syari’ati dalam Sorotan Cendekiawan Indonesia. Jakarta: Lentera Basritama. 1999

Shimogaki, Kazuo. Between Modernity and Postmodernity the Islamic Left and Dr. Hassan Hanafi’s Thought : a Critical Reading. Diterjemahkan oleh M. Imam Aziz dan M. Jadul Maula dengan Judul Islam Kiri: Antara Modernisme dan Postmodernisme Telaah Kritis Pemikiran Hassan Hanafi. Yogyakarta: LkiS. 2004.

Simon, Roger. Pemikiran Politik Antonio Gramsci. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2002.

Supriyadi, Eko Sosialisme Islam: Pemikiran Ali Syari’ati. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Syari’ati, Ali. a Glance at Tomorrow History. Diterjemahkan oleh Satria Panindito dengan Judul Islam Agama Protes.Jakarta: Pustaka Hidayah. 1992.

_______, Abu Dzar, Diterjemahkan oleh Tim Muthahhari Paperbacks dengan Judul Abu Dzar: Suara Parau Menentang Penindasan. Bandung: Muthahhari Paperbacks. 2001.

_______, al-Islam, al-Insan, wa Madaris al-Gharb. Diterjemahkan oleh Afif Muhamamd dengan Judul Humanisme antara Islam dan Mazhab Barat. Bandung: Pustaka Hidayah. 1996.

_______, Hajj, Diterjemahkan oleh Burhan Wirasubrata dengan Judul Makna Haji Jakarta: al-Huda. 2002.

_______, Ideologi Kaum Intelektual: Suatu Wawasan Islam, Diterjemahkan oleh Haidar Bagir. Bandung: Mizan, 1989.

_______, Islam Mazhab Pemikiran dan Aksi. Diterjemahkan oleh MS. Nasrulloh dan Afif Muhammad. Bandung: Mizan, 1992.

_______, Man and Islam. Diterjemahkan oleh M. Amien Rais dengan Judul Tugas Cendekiawan Muslim. Jakarta: Srigunting Press. 2001.

_______, On the Sociology Islam. Diterjemahkan oleh Saifullah Mahyuddin dengan Judul Paradigma kaum Tertindas. Jakarta: al-Huda, 2001.

_______, Religion Versus “Religion”. Diterjemahkan oleh Afif Muhammad dan Abdul Syukur dengan Judul Agama Versus “Agama”. Jakarta: Pustaka Hidayah. 2000.

Zuhri, Muhammad. Langit-langit Desa: Himpunan Hikmah dari Langit-langit Sekarjalak. Bandung: Mizan. 1993.

Endnotes

Lihat Hassan Hanafi, Min al-Aqidah ila al-Tsawrah, Diterjemahkan oleh Asep Usman Ismail, Suadi Putro, dan Abdul Rauf dengan Judul Dari Akidah ke Revolusi (Cet, I; Jakarta: Paramadina, 2003), h. 45.

Kazuo Shimogaki, Between Modernity and Postmodernity the Islamic Left and Dr. Hassan Hanafi’s Thought: a Critical Reading, diterjemahkan oleh M. Imam Aziz dan M. Jadul Maula dengan Judul Islam Kiri: Antara Modernisme dan Postmodernisme Telaah Kritis Pemikiran Hassan Hanafi (Cet. VII; Yogyakarta: LKiS, 2004), h. 16.

Ibid.

Lihat Murtadha Muthahhari, Syesyi Makoleh, diterjemahkan oleh Muhammad Ilyas Hasan dengan Judul Kumpulan Artikel Pilihan (Cet, I; Jakarta: Lentera Basritama, 2002), h, 221.

Kazuo Shumogaki, op, cit., h. 17.

Ali Rahmena, Para Perintis Zaman Baru Islam (Cet. I; Bandung: Mizan, 1995), h. 239.

Eko Supriyadi, Sosialisme Islam: Pemikiran Ali Syari’ati (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h. 27-28.

Ali Syari’ati, Abu Dzar, Diterjemahkan oleh Tim Muthahhari Paperbacks dengan Judul Abu Dzar: Suara Parau Menentang Penindasan (Cet.. 1; Bandung: Muthahhari Paperbacks, 2001), h. vii.

Eko Supriyadi, op, cit., h. 30-31.

Ali Rahmena, op, cit., h. 205.

Eko Supriyadi, op, cit., h. 31

Ibid., h. 32.

Ekky Malakky, Ali Syari’ati: Filosof Etika dan Arsitek Iran Modern (Cet. I; Bandung: Teraju, 2003), h. 14-15.

Ali Syari’ati, A Glance at Tomorrow History, diterjemahkan oleh Satria Panindito dengan Judul Islam Agama Protes (Cet. I; Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992), h. 7.

Ekky Malakky, op, cit., h. 15.

Eko Supriyadi, op, cit., h. 34.

Ibid., h. 35-36.

Ibid., h. 38.

Ekky Malakky, op, cit., h. 20

Eko Supriyadi, op, cit., h. 40.

Ali Rahmena, op, cit., h. 240.

Ekky Malakky, op, cit., h. 25.

Ibid., h. 27.

Azyumardi Azra, “Akar-akar Ideologi Revolusi Iran: Filsafat Pergerakan Ali Syari’ati” dalam M. Deden Ridwan (ed), Melawan Hegemoni Barat: Ali Syari’ati dalam Sorotan Cendekiawan Indonesia, (Cet, I; Jakarta: Lentera, 1999), h. 51.

Ghulam Abbas Tawassuli, “Sepintas tentang Ali Syari’ati” dalam Kata Pengantar dalam Buku Ali Syari’ati, al-Islam, al-Insan, wa Madaris al-Gharb, Diterjemahkan oleh Afif Muhamamd dengan Judul Humanisme antara Islam dan Mazhab Barat, (Cet, II; Bandung: Pustaka Hidayah, 1996), h. 7.

Ali Rahmena, an Islamic Utopian: a Political Biography of Ali Syari’ati, Diterjemahkan oleh Dien Wahid, dkk dengan Judul Ali Syari’ati: Biografi Politik Intelektual Revolusioner, (Cet, I; Jakarta: Erlangga, 2002), h. 219.

Lihat Ali Syari’ati, Hajj, diterjemahkan oleh Burhan Wirasubrata dengan Judul Makna Haji (Cet. II ; Jakarta : al-Huda, 2002),

Azyumardi Azra, op. cit., h. 58.

Ibid., h. 49.

Lihat Ali Syari’ati, Man and Islam, Diterjemahkan oleh M. Amien Rais dengan Judul Tugas Cendekiawan Muslim, (Cet, II; Jakarta: Srigunting Press, 2001), h. 2.

Ali Rahmena, an Islamic… loc. cit.

Lihat Azyumardi Azra, op. cit., h. 51.

“Syari’ati bukan Orang yang Anti Agamawan: Wawancara dengan Rahbar tentang Ali Syari’ati dalam www.irib.com. Diakses pada tanggal 3 Mei 2012.

Musa Kazhim, Belajar Menjadi Sufi, (Cet,, I; Jakarta: Lentera Basritama, 2002), h. 25.

Murtadha Muthahhari, ¬Ma¬s’ala-ye Syenokh, Diterjemahkan oleh Muhammad Jawad Bafaqih, dengan Judul Mengenal Epistemologi, (Cet, I; Jakarta: Lentera, 2001), h. 17-18.

Ali Syari’ati, Islam Mazhab Pemikiran dan Aksi, Diterjemahkan oleh MS. Nasrulloh dan Afif Muhammad, (Cet, I; Bandung: Mizan, 1992), h. 20

Lihat ibid., h. 24-25

Ali Syari’ati Man and Islam, op. cit., h. 22-24

Ibid., h. 35.

Ibid., h. 156-157.

Ali Syari’ati, Ideologi Kaum Intelektual, op. cit., h. 54

Ibid., h. 114.

Ibid., h. 57.

Ibid., h. 81.

Roger Simon, Pemikiran Politik Gramsci (Cet, I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), h.83.

Ali Syari’ati, Ideologi Kaum Intelektual: Suatu Wawasan Islam, Diterjemahkan oleh Haidar Bagir (Cet, II; Bandung: Mizan, 1989), h. 81.

Ali Syari’ati, on the Sosicology Islam, Diterjemahkan oleh Saifullah Mahyuddin dengan Judul Paradigma Kaum Tertindas, (Cet, II; Jakarta: al-huda, 2001), h. 76.

Ibid., h. 73.

Eko Supriyadi, op. cit., h. 167.

Muhammad Nafis, “Dari Cengkeraman Penjara Ego Menuju Revolusi: Memahami ‘Kemelut’ Tokoh Pemberontak”, dalam M. Deden Ridwan (ed), op, cit., h. 85.

Lihat Eko Supriyadi, op. cit.., h 163-164

Muhammad Nafis, op. cit., h. 87.

Fuad Hassan, Berkenalan dengan Eksistensialisme, (Cet, I; Jakarta: Pustaka Jaya, 1992), h. 134.

Ibid., h. 138.

Lihat Donny Gahrial Adian, Arus Pemikiran Kontemporer (Cet. I ; Yogyakarta : Jalasutra, 1999), h. 7.

Muhammad Zuhri, Langit-langit Desa : Himpunan Hikmah dari Langit-langit Sekarjalak (Cet. I ; Bandung : Mizan, 1993), h. 34.

Lihat Ali Syari’ati, Religion Versus “Religion”, diterjemahkan oleh Afif Muhammad dan Abdul Syukur dengan Judul Agama Versus “Agama” (Cet. VII ; Jakarta : Pustaka Hidayah, 2000), h. 29.

Eko Prasetyo Darmawan, Agama Bukan Candu (Cet. I ; Yogyakarta : Resist Book, 2005), h. 31.

Ali Syari’ati, Hajj, op. cit., h. 21.

Eko Supriyadi, op. cit., h. 166.

Ibid.

Ekky Malakky, op, cit., h. 82

Ibid..

Ali Syari’ati, Man and Islam, op. cit., h. 8

Save M. Dagun, Filsafat Eksistensialisme, (Cet, I; Jakarta: Rineka Cipta, 1990), h. 100.

Ali Syari’ati mengkritik pandangan Jean Paul Sartre tersebut dalam puisinya; “Kau akan berputar dan berputar terus dalam lingkaran/kau akan beku/bagai sebuah laguna, bagai sebuah kolam/kau akan menetap bagai sebuah lingkaran/bagai nol. Lihat Ahmad Nurullah, “Genesis: dari Dentuman Besar ke Revolusi (Tinjauan filosofis tentang Puisi Ali Syari’ati)”, dalam M. Deden Ridwan, op. cit., h. 228.

Ekky Malakky, op, cit., h. 115.

Istilah manusia theomorphis pada dasarnya bukanlah istilah dari Ali Syari’ati sendiri, melainkan istilah ini pertama kali di gunakan oleh pemikir muslim asal anak benua India, yaitu Muhammad Iqbal.

Ali Syari’ati, On the Sociology Islam, op, cit., h. 108.

Ibid., h. 110.

Hal ini senada dengan pernyataan Muhammad Iqbal, bahwa “manusia sempurna bukanlah manusia yang memproyeksi Tuhan sebagaimana yang dikatakan oleh Feurbach, dan bukan pula manusia yang “lenyap” dalam “diri Tuhan” sebagaimana kaum panteis., manusia sempurna adalah manusia yang menyerap sifat-sifat Tuhan dan menjadikannya sebagai elan vital bagi kekuatan yang mengubah dunia. Lihat Donny Gahrial Adian, op, cit., h. 18.

Ekky Malakky, op, cit., h. 116.

Ali Syari’ati, On the Sociology Islam, op, cit., h. 109

Diterbitkan
2017-03-27
Bagian
Vol. 20 No. 2 2016
Abstrak viewed = 3323 times