Peran Sosial Media dalam Kampanye Boikot Produk Pro Israel di Indonesia

Abstrak

Sosial media merupakan alat komunikasi paling popular di dunia saat ini termasuk untuk kegiatan aktivisme digital transnasional.

Sosial media membantu menyuarakan suara orang-orang biasa, membangun kesadaran, dan menyebarkan berbagai gagasan ke berbagai tempat. Salah satunya dalam konteks konflik Israel-Palestina. Persoalan yang terjadi di Palestina untuk itu menjadi penting untuk dikaji. Sebagai sebuah fenomena global yang kini tengah mendapat perhatian berbagai pihak di seluruh dunia, isu Palestina telah menjadi isu kemanusiaan. Untuk itu tulisan ini mempertanyakan bagaimana keikutsertaan aktor non-negara dalam membangun narasi dan upaya untuk menghentikan perang dan perdamaian melalui sosial media, termasuk dalam hal ini umat muslim Indonesia. Tulisan ini menggunakan pendekatan media dalam memahami aktivisme transnasional Gerakan Boikot produk Pro Israel. Penelitian ini menemukan bahwa dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang merupakan kaum muda dan pengguna aktif sosial media, kampanye tersebut telah berdampak terhadap perdagangan dan konsumsi barang serta jasa yang berasal dari merk atau produk terafiliasi Israel. Meski reaksi dari asosiasi, pengusaha dan pihak terkait cukup kuat untuk mendorong pemerintah Indonesia melarang aksi tersebut. Namun, kekuatan masyarakat sipil dan lembaga seperti MUI, Muhammadiyah dan NU sulit untuk dibendung dalam kampanye global ini. Ini sebab organisasi tersebut dan berbagai tokoh publik ikut mendukung hal tersebut. Hal ini menjelaskan bahwa meski upaya pada level pemerintah sudah dilakukan dan belum mampu menghentikan serangan dan melindungi hak-hak rakyat sipil di Palestina, strategi di akar rumput bisa menjadi alternatif untuk mengubah situasi global dan menghentikan krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina.